Opinion
Beranda » Berita » Hidayah itu Datang atau Dijemput?

Hidayah itu Datang atau Dijemput?

Hidayah itu Datang atau Dijemput?
Hidayah itu Datang atau Dijemput?

ya SURAU.CO.Hidayah adalah petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT yang mengantarkan manusia kepada kebenaran, kebijaksanaan, dan kesadaran spiritual. Secara bahasa, kata ini berasal dari bahasa Arab yang berarti “petunjuk” atau “menunjukkan”, dan dalam Islam hidayah merupakan karunia terindah yang membimbing individu untuk meraih kemenangan dan kebahagiaan di sisi Allah.

Kata hidayah dalam Al-Quran berasal dari akar kata Arab “hadaa-yahdii” yang berarti petunjuk, bimbingan, atau jalan yang benar, dan memiliki banyak makna serta jenis dalam Al-Quran, mencakup petunjuk umum dan khusus, bimbingan ilmiah dan pengajaran, hingga dukungan atau taufik dari Allah SWT untuk memeluk agama Islam.

Hidayah adalah anugerah ilahi untuk menemukan jalan yang benar dalam hidup. Kemudian hidayah memberikan penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan seseorang kepada tujuannya sehingga meraih kemenangan di sisi Allah. Selanjutnya hidayah banyak diberikan dalam bentuk Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup umat Islam. Petunjuk juga diberikan melalui Nabi Muhammad SAW dan bagaimana ia menjalani hidupnya, yang dikenal sebagai Sunnah. Taufiq adalah jenis hidayah yang lebih tinggi lagi, yaitu berupa kekuatan dan kemampuan untuk mengimplementasikan kebenaran dalam tindakan sehari-hari.

Mempelajari ilmu-ilmu tentang Allah dan Rasul-Nya, seperti Al-Qur’an dan As-Sunnah, dapat mendatangkan hidayah. Orang yang taat dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya lebih mungkin mendapatkan hidayah. Selanjutnya hidayah merupakan karunia Allah, sehingga memohon kepada-Nya adalah salah satu cara untuk mendapatkannya. Di sisi lain, Allah memberikan hidayah kepada orang yang bertobat dan menjalankan gaya hidup yang baik.

Kita harus menjemput hidayah dengan ikhtiar dan usaha, bukan menunggunya. Allah memberikan sinyal-sinyal hidayah kepada setiap hamba-Nya, dan sikap kita adalah bagaimana menangkap sinyal tersebut melalui upaya seperti berdoa, membaca Al-Qur’an, memperbanyak ilmu, menjaga ibadah, dan bergaul dengan orang-orang baik. Hidayah adalah karunia Allah, tetapi kita harus aktif mencari dan mengamalkan petunjuk-Nya agar bisa mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Mengapa Hidayah Perlu Dijemput?

Hidayah perlu dijemput karena Allah tidak memberikannya secara otomatis; manusia harus melakukan upaya aktif seperti meningkatkan takwa, berdoa, membaca dan memahami Al-Qur’an, serta mencari ilmu untuk mendapatkan petunjuk dan bimbingan-Nya. Sikap pasif menunggu hidayah dapat menyebabkan kelalaian dan pengabaian ibadah, padahal hidayah adalah anugerah yang mahal dan berharga yang diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mencari dan mendekatkan diri kepada Allah.

Hidayah merupakan anugerah dari Allah yang tidak datang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan usaha dan ikhtiar dari manusia. Dengan menjemput hidayah, seseorang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sehingga lebih mudah menerima Islam dan ajaran-Nya. Seorang Muslim memerlukan hidayah agar tidak mudah tersesat dan tetap teguh di jalan yang benar di tengah berbagai fitnah dan godaan di dunia yang semakin kompleks, karena Allah memberikan hidayah kepada mereka yang bersungguh-sungguh dalam mencari dan berusaha.

Kehendak Allah, tetapi butuh usaha:

Hidayah adalah pemberian dari Allah, tetapi seringkali datang ketika seseorang berupaya dan bersungguh-sungguh dalam mencari petunjuk-Nya.

Sikap aktif:

Untuk mendapatkan hidayah, kita tidak bisa pasif. Kita harus bergerak dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Menangkap sinyal:

Allah sudah memberikan sinyal-sinyal hidayah kepada kita, seperti munculnya informasi kajian atau perasaan ingin berubah menjadi lebih baik. Jika kita tidak aktif menjemput, sinyal tersebut bisa terlewatkan.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Cara Menjemput Hidayah

Untuk mendapatkan hidayah, seorang muslim perlu berusaha meningkatkan ketakwaan, memperbanyak ibadah, memohon ampunan, dan memperdalam ilmu agama. Selain itu, penting untuk menjalankan gaya hidup yang baik, menjauhi maksiat, dan berpegang teguh pada ajaran agama.

Berdoa dengan Khusyuk:

Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk memohon petunjuk kepada Allah secara rutin, misalnya dengan membaca doa Ihdinas siraatal mustaqiim (Tunjukilah kami jalan yang lurus). 

Tingkatkan Ketaqwaan:

Memperbanyak ritual ibadah seperti shalat agar Allah melapangkan dada untuk menerima kebenaran.

Membaca dan Memahami Al-Qur’an:

Al-Qur’an adalah sumber segala petunjuk. Mengamalkan dan mentadabburi Al-Qur’an akan menjadi jalan untuk menjemput hidayah.

Mencari Ilmu:

Ikut kajian dan menuntut ilmu agama akan memberikan wawasan Islam yang menjadi bekal dalam menjalani kehidupan.

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Meneladani Orang Shaleh:

Meneladani akhlak dan cara beragama orang-orang shaleh akan membantu dalam proses pencarian hidayah.

Al Qur’an dan Hadits Tentang Hidayah:

Al-Qur’an Surat Al-Qashash Ayat 56

إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Arab-Latin: Innaka lā tahdī man aḥbabta wa lākinnallāha yahdī may yasyā`, wa huwa a’lamu bil-muhtadīn

Artinya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

Hadits

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, niscaya Allah melapangkan dadanya untuk (menerima) Islam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 

Kesimpulan cara menjemput hidayah meliputi: beribadah secara rutin, memperbanyak ilmu agama, berdoa dan bertobat, mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, menjaga keikhlasan, menjalankan gaya hidup baik, serta bergaul dengan orang-orang saleh dan bertakwa. Allah menganugerahkan hidayah kepada manusia, maka manusia perlu mengiringi usahanya dengan keyakinan dan tawakal kepada-Nya untuk memperolehnya.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement