Khazanah
Beranda » Berita » Jejak Penting di Bulan Rabiul Awal: Menguak Peristiwa Bersejarah yang Mengubah Dunia

Jejak Penting di Bulan Rabiul Awal: Menguak Peristiwa Bersejarah yang Mengubah Dunia

Tradasi Mahallul Qiyam
Mahallul Qiyam adalah sebuah tradisi berdiri saat pembacaan maulid sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang penuh makna. Ia bukan sekadar penanda waktu. Ia adalah saksi bisu banyak peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini membentuk peradaban. Khususnya peradaban Islam. Dalam kalender Hijriah, Rabiul Awal adalah bulan ketiga. Namun, di hati umat Islam, posisinya sangat istimewa.

Kelahiran Sang Pencerah: Rasulullah Muhammad SAW

Salah satu peristiwa teragung terjadi di bulan ini. Yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau lahir pada hari Senin. Lebih tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal. Atau bertepatan dengan tahun Gajah. Tahun itu Masehi adalah 570. Kelahiran beliau membawa cahaya. Ia menerangi kegelapan jahiliyah. Beliau lahir di kota Mekkah. Dari pasangan Abdullah dan Aminah. Ayah beliau telah wafat sebelumnya. Bahkan sebelum beliau lahir. Ini menambah kisah haru.

Sejak kecil, Muhammad tumbuh yatim. Beliau diasuh sang kakek, Abdul Muthalib. Lalu kemudian oleh pamannya, Abu Thalib. Kehidupannya sejak dini sudah penuh teladan. Kejujuran adalah sifatnya. Beliau dikenal sangat amanah. Sampai-sampai mendapat julukan Al-Amin. Artinya “yang terpercaya”. Sifat-sifat ini adalah modal besar. Modal untuk risalah kenabiannya nanti.

Wafatnya Pemimpin Umat: Sebuah Kehilangan Mendalam

Ironisnya, bulan Rabiul Awal juga menjadi saksi. Saksi wafatnya Rasulullah SAW. Beliau berpulang ke rahmatullah. Ini terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal juga. Tahun ke-11 Hijriah. Atau tahun 632 Masehi. Usia beliau saat itu 63 tahun. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam. Seluruh umat Islam merasa kehilangan. Beliau telah menuntaskan tugasnya. Yaitu menyampaikan risalah Ilahi. Serta membimbing umatnya.

Wafatnya Nabi adalah ujian besar. Namun, umat Islam harus tegar. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq mengingatkan. Beliau berkhotbah dengan tegas. “Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah wafat. Dan barang siapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan mati.” Kata-kata ini menguatkan iman. Ia menjaga persatuan umat.

Pentingnya Akhlak Mulia

Salat Jumat Pertama: Tonggak Sejarah Ibadah

Selain dua peristiwa besar itu, ada lagi. Rabiul Awal juga mencatat sejarah. Ini adalah sejarah salat Jumat. Salat Jumat pertama dilaksanakan. Tepatnya saat perjalanan hijrah Nabi. Beliau hijrah dari Mekkah ke Madinah. Saat itu, beliau singgah di Quba. Ini adalah desa di pinggir Madinah. Di sana beliau mendirikan masjid. Masjid Quba namanya. Masjid pertama dalam sejarah Islam.

Setelah beberapa hari di Quba, beliau melanjutkan perjalanan. Menuju ke pusat kota Madinah. Namun, beliau singgah di perkampungan Bani Salim. Perkampungan ini terletak di lembah Ranuna. Di sanalah, pada hari Jumat, beliau memimpin salat. Ini adalah salat Jumat pertama dalam Islam. Khutbah Jumat juga disampaikan. Ini menjadi sunah yang terus berjalan. Hingga hari kiamat nanti. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya Jumat. Ia menjadi hari raya mingguan umat Islam.

Peristiwa Lain yang Mengukir Sejarah

Bulan Rabiul Awal menyimpan banyak kisah. Kisah-kisah lain yang tak kalah penting. Salah satunya adalah peristiwa hijrah itu sendiri. Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah. Ini bukan sekadar perpindahan tempat. Hijrah adalah simbol perjuangan. Perjuangan untuk menyebarkan Islam. Ia juga menandai dimulainya kalender Hijriah. Meskipun secara resmi ditetapkan di masa Umar bin Khattab.

Perjalanan hijrah penuh rintangan. Namun, Nabi dan para sahabat tabah. Mereka menunjukkan keteguhan iman. Di Madinah, Nabi membangun masyarakat baru. Masyarakat yang berlandaskan Islam. Beliau menyatukan kaum Muhajirin. Serta kaum Anshar. Ini adalah langkah strategis. Ini membentuk kekuatan umat.

Hati-hatilah Dengan Pujian Karena Bisa Membuatmu Terlena Dan Lupa Diri

Hikmah dan Teladan dari Rabiul Awal

Dari semua peristiwa di Rabiul Awal, kita belajar. Kita belajar banyak hikmah. Kelahiran Nabi adalah rahmat. Ia adalah petunjuk bagi seluruh alam. Wafatnya beliau mengingatkan kita. Mengingatkan akan kefanaan dunia. Salat Jumat pertama menunjukkan. Menunjukkan pentingnya kebersamaan. Serta syiar Islam.

Setiap Muslim wajib merenungkan. Merenungkan jejak-jejak ini. Kita mengambil pelajaran darinya. Kita mengamalkan sunah Nabi. memperkuat iman kita.  terus berjuang menegakkan kebenaran. Seperti yang Nabi ajarkan.

Bulan Rabiul Awal bukan hanya bulan peringatan. Ia adalah bulan untuk refleksi. Ia adalah bulan untuk introspeksi. Mari kita tingkatkan kualitas diri. Serta kualitas ibadah kita. Dengan begitu, kita bisa meneladani Nabi. Nabi Muhammad SAW. Teladan terbaik sepanjang masa.

Mengenang Nabi: Bukan Hanya Peringatan Maulid

Mengingat Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya saat perayaan Maulid. Tapi setiap waktu. Kita mengingat ajaran-ajarannya.  mengingat akhlak mulianya. menjadikan beliau inspirasi. Inspirasi dalam setiap aspek kehidupan. Baik dalam beribadah. Maupun dalam bermuamalah.

Mari kita hidupkan sunah beliau. Sunah yang membawa kebaikan. Sunah yang membawa keberkahan. Dengan begitu, kita akan meraih kebahagiaan. Kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Bulan Rabiul Awal adalah pengingat. Pengingat akan kebesaran Islam. Serta keagungan Nabi Muhammad SAW. Semoga kita selalu berada di jalan-Nya. Jalan yang lurus dan diridhai.



Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement