SURAU.CO–Silaturahmi memiliki tempat yang istimewa dalam ajaran Islam, dan manfaat silaturahmi yang jarang diketahui Generasi Z sering kali terabaikan di tengah kesibukan digital. Padahal, manfaat silaturahmi yang jarang diketahui Generasi Z bukan hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga membawa keberkahan hidup, menyehatkan mental, serta membuka pintu rezeki yang luas.
Banyak anak muda menganggap silaturahmi hanya aktivitas tradisional yang identik dengan generasi tua. Cara pandang seperti itu justru membuat mereka kehilangan kesempatan membangun jaringan sosial yang kokoh. Islam menegaskan bahwa silaturahmi berdampak panjang: menenangkan batin, memperkuat hubungan, hingga memudahkan segala urusan.
Pengalaman nyata menunjukkan, orang yang rajin menjaga silaturahmi sering tampil lebih bahagia dan produktif. Seorang mahasiswa yang rutin berkunjung ke rumah kerabatnya, misalnya, menerima dukungan emosional yang membuatnya lebih fokus kuliah. Terlebih lagi, dukungan semacam itu jarang hadir bila hubungan keluarga renggang.
Selain itu, silaturahmi mengasah empati. Menjenguk sepupu yang sakit atau membantu saudara yang kesulitan ekonomi membuat hati lebih lembut. Empati seperti ini menjadi bekal berharga saat Generasi Z terjun ke dunia kerja maupun menghadapi kehidupan sosial yang lebih luas.
Manfaat Sosial Silaturahmi bagi Generasi Z
Generasi Z hidup di era koneksi digital serba cepat, namun banyak di antaranya merasa kesepian. Silaturahmi menghadirkan koneksi mendalam, bukan sekadar “like” atau komentar di media sosial. Duduk bersama keluarga, berbincang dengan kakek-nenek, atau menyapa tetangga mengajarkan nilai hidup yang tak bisa digantikan algoritma.
Selain itu, manfaat sosial dari silaturahmi terasa nyata saat seseorang menghadapi masalah. Generasi Z yang dekat dengan keluarga biasanya menemukan solusi lebih cepat karena ada dukungan kuat dari kerabat. Ikatan emosional yang tumbuh dari interaksi nyata akhirnya melahirkan rasa percaya diri.
Kisah seorang pemuda yang kehilangan pekerjaan bisa menjadi contoh. Berkat silaturahmi dengan pamannya, ia mendapat rekomendasi kerja baru. Hal ini membuktikan bahwa rezeki sering datang melalui jaringan keluarga dan hubungan yang baik. Oleh karena itu, Islam menegaskan silaturahmi memang membuka pintu rezeki.
Bahkan dalam lingkup masyarakat, silaturahmi juga menumbuhkan solidaritas. Tradisi gotong royong di kampung-kampung lahir dari silaturahmi yang dijaga lintas generasi. Tanpa kebiasaan itu, masyarakat akan mudah tercerai-berai.
Koneksi Spiritual Silaturahmi dan Generasi Z
Silaturahmi tidak hanya menyangkut hubungan sosial, tetapi juga menjadi ibadah. Generasi Z perlu menyadari bahwa setiap sapaan, kunjungan, dan doa ketika menjalin hubungan keluarga termasuk amal saleh. Nabi Muhammad SAW menegaskan silaturahmi memperpanjang umur dan melapangkan rezeki.
Mengunjungi keluarga bukan sekadar formalitas, melainkan kesempatan mendekat kepada Allah. Bahkan, satu kunjungan singkat untuk menanyakan kabar saudara bisa membuka pahala besar. Kesibukan digital sering membuat anak muda lupa hal sederhana ini.
Banyak orang merasakan perubahan setelah memperbaiki silaturahmi. Doa mereka terasa lebih mudah terkabul, dan hati menjadi lebih tenang. Meski begitu, kesadaran menjaga silaturahmi tetap harus dilatih agar tidak kalah dengan rutinitas dunia maya.
Jika Generasi Z mulai membiasakan diri menjaga silaturahmi sejak muda, mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara sosial dan spiritual. Pada akhirnya, keseimbangan ini membuat hidup lebih bermakna, tidak mudah goyah oleh perubahan zaman, dan selalu mendapat energi positif dari lingkaran terdekat.
Generasi Z sering mengira silaturahmi hanya tradisi kuno. Padahal, setiap pertemuan membawa energi positif yang menumbuhkan rasa optimis. Dengan silaturahmi, anak muda belajar arti syukur, saling mendukung, dan saling menguatkan. Nilai itu tidak lekang oleh waktu, bahkan semakin relevan di era serba cepat.
Selain itu, silaturahmi juga menumbuhkan jejaring sosial yang sehat. Generasi Z yang rajin berinteraksi dengan keluarga atau komunitas memiliki peluang lebih luas dalam pendidikan maupun karier. Hubungan ini menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian mengambil langkah. Pada akhirnya, silaturahmi menjadi investasi hidup yang menguntungkan dunia dan akhirat. (Hendri Hasyim)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
