SURAU.CO – Di sebuah era ketika batas antara hakikat dan ilusi kian kabur, umat Islam dihadapkan pada gelombang pemikiran yang menguji keteguhan iman. Freemasonry sebuah nama yang kerap dibisikkan dengan nada misterius telah menjadi subjek perdebatan panjang di kalangan cendekiawan, agamawan, dan bahkan politisi. Dalam buku “Ancaman Global Freemasonry”, Harun Yahya (Adnan Oktar) membawa pembaca menyelami lorong-lorong gelap sejarah, ideologi, dan pengaruh organisasi ini, dengan perspektif Islam yang mendalam dan menggugah.
Asal-usul Freemasonry Dari Kuil Sulaiman hingga Modernitas
Freemasonry bukanlah fenomena baru. Akarnya merambat hingga ke masa Perang Salib, di mana Ordo Knight Templar sebuah kelompok militer-religius berinteraksi dengan pemikiran Kabbalah dan filsafat Mesir Kuno. Harun Yahya dengan cermat menelusuri bagaimana para Templar, yang awalnya berjuang untuk Kristiani, perlahan terpengaruh oleh doktrin humanis-sekuler yang kemudian menjadi fondasi Freemasonry.
Simbol-simbol seperti mata satu, piramid, dan bintang segienam yang sering diasosiasikan dengan Freemasonry ternyata memiliki akar dalam kepercayaan kuno yang berseberangan dengan tauhid. Dalam pandangan penulis, simbol-simbol ini bukan sekadar hiasan, melainkan representasi dari agenda terselubung untuk menciptakan “tatanan dunia baru” yang jauh dari nilai-nilai Ilahi.
Doktrin dan Tujuan Materialisme, Sekularisme, dan Perlawanan terhadap Agama
Freemasonry, menurut Harun Yahya, adalah gerakan yang mendukung paham materialisme dan humanisme sekuler. Doktrin ini bertujuan untuk:
1. Menggantikan ketergantungan manusia pada Tuhan dengan kepercayaan pada akal dan sains semata.
2. Meruntuhkan nilai-nilai agama dengan menyebarkan paham relativisme moral.
3. Mengontrol sistem global melalui infiltrasi dalam politik, ekonomi, media, dan pendidikan.
Penulis menyoroti bagaimana Freemasonry memanfaatkan pemikiran Darwinisme, kapitalisme ekstrem, dan budaya hedonis sebagai alat untuk melemahkan iman masyarakat, khususnya umat Islam.
Dampak Global Infiltrasi dalam Kehidupan Modern
Freemasonry tidak hanya eksis dalam bentuk ritual tertutup. Pengaruhnya merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari:
· Politik: Kebijakan global yang mendukung sekularisasi.
· Ekonomi: Sistem kapitalis yang meminggirkan nilai-nilai keadilan sosial.
· Pendidikan: Kurikulum yang menekankan pada sains tanpa spiritualitas.
· Media: Konten yang mendorong gaya hidup materialistis dan hedonis.
Harun Yahya mengingatkan bahwa umat Islam harus waspada terhadap normalisasi nilai-nilai yang bertentangan dengan syariat
Doa dan Perlindungan Spiritual Benteng Iman Umat Islam
Dalam menghadapi tantangan ideologis seperti Freemasonry, Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah. Berikut adalah doa-doa mustajab untuk meneguhkan iman:
Doa Peneguh Iman:
اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَعَلَى طَاعَتِكَ
“Allahumma thabbit qalbi ‘ala dinika wa ‘ala ta’atika”
(Ya Allah, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu dan dalam ketaatan kepada-Mu)
Doa Memohon Keteguhan Hati:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Ya muqallibal qulub, thabbit qalbi ‘ala dinik”
(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)
Doa Agar Istiqomah Hingga Akhir Hayat:
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ
“Allahumma inni as’alukats tsabata fil amri wal ‘azimata ‘alar rusydi”
(Ya Allah, aku memohon keteguhan dalam urusan dan tekad yang kuat untuk berada pada jalan kebenaran)
Gaya Penulisan: Antara Kritik dan Peringatan
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang kritis dan persuasif. Harun Yahya menggunakan pendekatan dokumentatif dengan menyertakan:
· Kutipan dari literatur Barat tentang Freemasonry.
· Ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan bahaya penyimpangan ideologi.
· Analisis historis yang mendalam.
Meskipun beberapa kalangan mengkritik buku ini sebagai terlalu konspiratif, tidak dapat dipungkiri bahwa karya ini berhasil membangkitkan kesadaran pembaca tentang pentingnya menjaga akidah.
Kelebihan Buku
1. Membangun Kesadaran Kritis: Pembaca diajak untuk tidak menerima begitu saja narrative yang disajikan oleh media arus utama.
2. Dokumentasi yang Kaya: Penulis merujuk pada sumber-sumber sejarah dan religius yang memperkuat argumen.
3. Relevansi Abadi: Ancaman ideologis yang dibahas tetap aktual hingga hari ini.
Kekurangan Buku
1. Kurangnya Perspektif Netral: Buku ini cenderung menolak pendekatan objektif dari sudut pandang sejarah murni.
2. Narasi Konspiratif yang Kuat: Hal ini dapat mengurangi daya terima bagi pembaca yang lebih skeptis
Pesan Abadi untuk Umat Islam
Buku ini mengingatkan kita bahwa pertarungan antara hak dan batil adalah sunnatullah yang akan terus berlangsung. Freemasonry hanyalah satu dari banyak manifestasi pemikiran yang berusaha menjauhkan manusia dari Tuhan. Sebagai Muslim, kita harus:
1. Memperkuat Iman: Dengan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
2. Waspada terhadap Infiltrasi Ideologi: Kritis terhadap narrative yang disajikan media dan sistem pendidikan.
3. Membangun Ketahanan Spiritual: Melalui dakwah, pendidikan Islami, dan penguatan komunitas.
Firman Allah dalam Surah Al-Anfal ayat 29:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu, serta mengampuni dosa-dosamu.”
Sebuah Refleksi dan Doa
Ancaman Global Freemasonry bukan sekadar buku, ia adalah cermin yang memantulkan tantangan ideologis umat Islam di era modern. Harun Yahya telah memberikan kontribusi berharga dalam khazanah keilmuan Islam dengan karya yang menggugah dan mencerahkan.
Sebagai penutup, marilah kita panjatkan doa:
“Ya Allah, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu. Jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang istiqomah hingga akhir hayat. Lindungilah kami dari fitnah pemikiran yang merusak dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kami. Amin ya Rabbal ‘alamin.”
Dalam dunia yang penuh dengan ujian, hanya dengan iman, ilmu, dan doa kita dapat bertahan.
Artikel ini diterbitkan sebagai bagian dari upaya edukasi dan penguatan wawasan keislaman.
Wallahu a'lam Bissawab.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
