Ibadah
Beranda » Berita » Al-Malik Artinya Maha Merajai

Al-Malik Artinya Maha Merajai

Al-Malik
Al-Malik

SURAU.CO.Asmaul Husna ke-3 adalah Al Malik (المَلِكُ), artinya Maha Merajai atau Maha Raja. Allah adalah penguasa tunggal atas segala sesuatu, yang memiliki kekuasaan mutlak dan mengatur segala urusan alam semesta. Al Malik artinya Maha Merajai (atau Maha Pemilik Kerajaan). Makna ini menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu di alam semesta, termasuk kerajaan, kepemilikan, dan kesahihan. Dengan sifat Al Malik, Allah mengatur dan berkuasa atas segala sesuatu sesuai kehendak-Nya, menjadikannya raja dari segala raja.

Al Malik menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya penguasa yang memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu. Allah mengatur dan memiliki kedaulatan atas seluruh alam semesta, termasuk kehidupan dan kematian. Sebagai raja, Allah memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan mengelola seluruh ciptaan-Nya dengan adil dan bijaksana. Allah memerintahkan Umat Islam untuk tunduk dan patuh pada perintah-Nya, karena Ia Dzat yang Maha Merajai. Dengan memahami makna Al Malik, seorang muslim dapat lebih menghayati kebesaran dan kekuasaan Allah, serta memperkuat keimanannya.

Filosofi Al-Malik adalah tentang keyakinan bahwa Allah adalah Penguasa dan Pemilik mutlak atas alam semesta, yang memiliki kekuasaan tanpa batas untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Artinya Allah memberikan dan mencabut kekuasaan, mengatur segala urusan, dan segala yang ada di dunia maupun akhirat adalah milik-Nya. Mengimani sifat Al-Malik mengajarkan umat Islam untuk bersikap rendah hati, tidak sombong dengan kekuasaan duniawi yang fana, dan hanya tunduk serta taat kepada Allah sebagai satu-satunya Raja yang sejati.

Allah adalah raja dan penguasa yang sesungguhnya, yang tidak ada tandingan-Nya dan tidak butuh kepada makhluk lain. Selanjutnya Sifat ini berarti Allah pemilik mutlak atas segala sesuatu, termasuk kepemilikan dunia dan akhirat. Allah mengatur kerajaan-Nya dan segala isinya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri, dan hanya Dia yang dapat memberikan serta mencabut kekuasaan. Al-Qur’an menyebutkan nama Al Malik, seperti dalam Surah Al-Hasyr ayat 22-24 dan Surah Az-Zukhruf ayat 85.

Surat Al-Hasyr Ayat 22

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ۖ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Arab-Latin: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, ‘ālimul-gaibi wasy-syahādah, huwar-raḥmānur-raḥīm

Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Surat Al-Hasyr Ayat 23

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Arab-Latin: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn

Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Kitab Taisirul Khallaq

Surat Al-Hasyr Ayat 24

هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Arab-Latin: Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-‘azīzul-ḥakīm

Artinya: Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Surat Az-Zukhruf Ayat 85

وَتَبَارَكَ ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Arab-Latin: Wa tabārakallażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, wa ‘indahụ ‘ilmus-sā’ah, wa ilaihi turja’ụn

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Artinya: Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nya-lah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Cara meneladani sifat Al Malik:

Bersikap rendah hati:

Manusia harus menyadari bahwa ia hanya memiliki kekuasaan sementara dan semu, jadi tidak boleh sombong atau angkuh.

Menjadi hamba yang taat:

Meneladani Allah Yang Maha Kuasa dengan bersikap taat, bertakwa, dan menjadi hamba yang selalu memperbaiki kualitas hidupnya.

Meyakini kekuasaan Allah:

Manusia selalu bersandar kepada Allah dan memohon segala sesuatu hanya kepada-Nya. Selain itu Allah adalah raja alam semesta yang berkuasa penuh atas segala sesuatu, dunia dan akhirat. Dengan demikian, termasuk kerajaan, kepemilikan, dan segala isi alam semesta, adalah milik Allah.

Menyadari bahwa kekuasaan Allah yang tak terbatas mengajarkan manusia untuk tidak angkuh dan sombong atas jabatan, kekayaan, atau kepintaran yang bersifat sementara. Kemudian Allah mengingatkan manusia untuk selalu bergantung kepada kehendak-Nya dalam setiap aspek kehidupan, dari hal terkecil hingga terbesar. Selanjutnya sebagai hamba, seorang muslim wajib taat kepada Allah yang memiliki kekuasaan penuh. Dengan demikian keyakinan akan Al-Malik membuat manusia tidak takut pada kekuasaan makhluk lain yang menentang perintah-Nya, karena kekuasaan makhluk tidaklah abadi. Oleh sebab itu, manusia harus menyadari bahwa Al-Malik akan meminta pertanggungjawaban mereka atas perbuatan mereka di hari perhitungan.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 

 

 

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement