SURAU.CO-Batu Istimewa Yang Diinjak Rasulullah SAW Saat Isra Miraj menyimpan kisah agung yang menguatkan iman. Batu Istimewa Yang Diinjak Rasulullah SAW Saat Isra Miraj menghadirkan bukti nyata perjalanan Nabi Muhammad SAW yang Allah muliakan dengan peristiwa Isra dan Miraj. Umat Islam melihat batu ini sebagai saksi sejarah yang terus mengingatkan mereka akan kebesaran Allah SWT.
Ulama sejak dulu menekankan pentingnya batu tersebut. Mereka mengajarkan bahwa batu itu tidak sekadar benda mati, melainkan simbol yang menghubungkan bumi dengan langit. Para peziarah yang memandangnya merasa semakin dekat dengan ajaran Rasulullah SAW.
Di Baitul Maqdis, batu itu berdiri di bawah kubah megah Qubbat As-Sakhrah. Khalifah Abdul Malik bin Marwan membangun kubah emas tersebut pada abad ke-7 Masehi untuk menjaga dan memuliakan batu bersejarah itu. Hingga kini, bangunan itu menjadi ikon Islam yang mengundang jutaan pengunjung.
Peziarah yang hadir di sana sering menggambarkan ketenangan luar biasa. Mereka merasakan suasana khusyuk, seakan ikut menyaksikan kembali perjalanan agung Nabi Muhammad SAW. Pengalaman spiritual itu meneguhkan hati dan menguatkan semangat beribadah.
Batu Istimewa dan Jejak Isra Miraj
Umat Islam mengenal batu itu sebagai Batu Mi’raj atau Batu Istimewa. Rasulullah SAW menjadikannya pijakan ketika Allah angkat beliau menuju langit. Batu tersebut berada di kawasan Baitul Maqdis, tepat di dalam Dome of the Rock yang berdiri kokoh hingga kini.
Sejarah Islam menunjukkan bahwa umat Muslim sejak awal merawat dan menghormati batu tersebut. Khalifah dan ulama memberi perhatian khusus agar situs itu tetap terjaga. Tindakan mereka membuktikan betapa tinggi nilai spiritual yang melekat pada batu itu.
Banyak kisah menegaskan keistimewaan batu ini. Sebagian riwayat menyebutkan batu itu sempat terangkat mengikuti Rasulullah SAW, tetapi Allah menahannya agar tetap berada di bumi. Cerita itu memberi pesan bahwa bumi pun merindukan kedekatan dengan Nabi terakhir.
Orang yang mengunjungi Qubbat As-Sakhrah merasakan pengalaman yang jauh berbeda dari tempat lain. Banyak jamaah menuturkan bahwa kedamaian menyelimuti hati mereka saat berdoa di dekat batu itu, seakan doa-doa para nabi terdahulu ikut mengiringi mereka.
Makna Batu Mi’raj dan Warisan Rasulullah SAW
Batu istimewa yang Rasulullah SAW injak ketika Isra Miraj memuat simbolisme yang dalam. Batu itu melambangkan peralihan manusia dari dunia fana menuju dimensi ilahiah. Allah turunkan perintah shalat lima waktu dalam peristiwa ini, sehingga umat Islam selalu menjadikannya pilar utama kehidupan.
Khalifah Umar bin Khattab sudah memelihara area sekitar batu sejak beliau menaklukkan Baitul Maqdis. Para khalifah sesudahnya melanjutkan tradisi tersebut dengan penuh hormat. Tindakan itu memperlihatkan komitmen umat Islam dalam menjaga warisan perjalanan Nabi.
Makna batu ini tidak berhenti pada bentuk fisiknya. Batu itu mengingatkan setiap Muslim bahwa kehidupan harus selalu terarah kepada Allah SWT. Pesan yang terkandung mengajak manusia agar tidak berhenti pada dunia, tetapi terus berupaya menuju ridha-Nya.
Meskipun tidak semua Muslim bisa menyaksikan batu itu secara langsung, mereka tetap bisa merasakan maknanya. Pengetahuan tentang batu ini menghadirkan pengalaman spiritual tidak langsung yang memperkuat keyakinan dan memperdalam pemahaman tentang Isra Miraj.
Peziarah yang mendatangi Qubbat As-Sakhrah sering menggambarkan suasana penuh haru. Mereka berdiri di dekat batu sambil berdoa dengan khusyuk. Hati mereka merasa lebih tenang, iman mereka bertambah kuat. Batu Mi’raj menghadirkan pengalaman spiritual yang tak terlupakan, seolah menghubungkan manusia langsung dengan peristiwa Isra Miraj. (Hendri Hasyim)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
