Ibadah
Beranda » Berita » Dzikir Pagi dan Petang: Perisai Kehidupan Seperti Baju Besi.

Dzikir Pagi dan Petang: Perisai Kehidupan Seperti Baju Besi.

Dzikir Pagi dan Petang: Perisai Kehidupan Seperti Baju Besi.

Dzikir Pagi dan Petang: Perisai Kehidupan Seperti Baju Besi.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari ujian, cobaan, godaan, dan berbagai bentuk gangguan, baik yang tampak maupun yang tidak terlihat. Allah Ta’ala telah memberikan kepada kita senjata yang lebih kuat dari pedang, lebih kokoh dari benteng, dan lebih tahan lama daripada baju zirah besi, yaitu dzikir.

Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata:

“Dzikir pagi dan petang seperti baju besi. Semakin bertambah ketebalannya maka pemiliknya semakin tidak tertimpa (bahaya). Bahkan kekuatan baju besi itu mampu memantulkan kembali anak panah sehingga kembali terkena pemanahnya sendiri.” (Al-Wabil As-Sayyib, hlm. 71)

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Dzikir sebagai Benteng Spiritual

Bayangkan seorang prajurit yang terjun ke medan perang tanpa perisai atau baju besi. Betapa rentannya ia terhadap pedang, tombak, dan anak panah. Begitulah pula manusia yang menjalani kehidupan tanpa dzikir. Mengucapkan dzikir ini dengan penuh keyakinan di siang hari sebelum petang menjamin seseorang masuk surga jika ajal menjemput. Mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan sebelum pagi juga menjamin surga menanti.

Namun, orang yang konsisten berdzikir di pagi dan petang ibarat seorang kesatria yang mengenakan zirah besi paling kokoh. Tidak hanya sekadar melindungi dari serangan musuh, bahkan baju besi itu bisa memantulkan panah hingga kembali melukai pemanahnya. Demikian pula dzikir, ia bukan hanya menjaga hati dari kerusakan, tetapi juga mengembalikan makar musuh kepada dirinya sendiri.

Allah Ta’ala berfirman:

> “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan mengingatmu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

Ayat ini menunjukkan bahwa dzikir bukan hanya perintah, tetapi juga sebuah janji agung: siapa yang mengingat Allah, maka Allah akan menjaganya.

Kitab Taisirul Khallaq

Dzikir Pagi dan Petang: Sunnah yang Terlupakan

Rasulullah ﷺ mengajarkan dzikir pagi dan petang kepada para sahabat, agar mereka memiliki perisai setiap kali keluar dari rumah atau mengakhiri hari. Dzikir-dzikir tersebut mencakup doa perlindungan, pengakuan tauhid, serta permohonan ampunan.

Beberapa contoh dzikir pagi-petang yang masyhur antara lain:

1. Membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) – yang menjadi penjaga dari gangguan setan.

2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas – masing-masing tiga kali.

3. Doa: “A’udzu bikalimatillahit-tammati min syarri ma khalaq” – sebagai benteng dari segala keburukan.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

4. Dzikir memohon kebaikan dunia dan akhirat, serta perlindungan dari api neraka.

Bagi orang yang menjaga amalan ini, ia akan merasakan ketenangan hati, kejernihan pikiran, serta perlindungan yang nyata dari berbagai gangguan.

Refleksi: Seberapa Tebal Baju Besi Kita?

Ibnul Qayyim menggambarkan dzikir seperti baju besi yang ketebalannya bisa bertambah. Artinya, semakin kita rutin, khusyuk, dan tulus dalam berdzikir, semakin kuat pula perlindungan itu. Sebaliknya, jika dzikir hanya sesekali diucapkan, maka baju besi itu tipis dan mudah ditembus.

Jika kita ingin kuat menghadapi ujian hidup, perbanyaklah dzikir.
>Jika ingin hati tenang di tengah hiruk pikuk dunia, jangan lupakan dzikir.

Jika ingin terlindungi dari makar musuh yang tidak terlihat, jadikan dzikir sebagai perisai.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup: Konsisten Dalam Berdzikir

Dzikir pagi dan petang bukan sekadar rangkaian kalimat yang diucapkan dengan lisan, tetapi sebuah baju besi spiritual yang melindungi jiwa.

Dunia ini adalah medan pertempuran antara kebaikan dan keburukan, antara cahaya iman dan kegelapan syahwat. Maka siapa pun yang ingin selamat, hendaknya ia tidak keluar rumah tanpa mengenakan baju besi ini.

Mari kita jaga konsistensi dalam berdzikir pagi dan petang, agar hati kita selalu terlindungi, jiwa kita senantiasa hidup, dan langkah kita dimudahkan menuju ridha Allah Ta’ala. (Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement