Ibadah
Beranda » Berita » Zikir Petang

Zikir Petang

Zikir Petang

REMINDER: ZIKIR PETANG

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiin (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk).

1. Membaca Ayat Kursi (1x)

 
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ </em></em>

AYAT KURSI: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā takhużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā biiżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyaiim min ‘ilmihī illā bimā syā, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.</em>

“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Baqarah: 255) [1]

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Dengan membaca FADHILLAH pada petang hari. Allah akan memberikan perlindungan hingga pagi. dan dengan membacanya pada pagi hari. Allah akan memberikan perlindungan hingga petang.

2. Membaca Surat Al-Ikhlas (3x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 
 
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ 
 
“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Tidak ada anak bagi-Nya dan Dia tidak berasal dari keturunan seseorang. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya”. [2]

3. Membaca Surat Al-Falaq (3x)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ,مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ</p>

Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki [3]</p>

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

4. Membaca Surat An-Naas (3x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 
 
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ 
 
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [4]

Dengan membaca 3 surat tersebut 3 kali pada pagi dan petang, Allah akan mencukupkan segala kebutuhan bagi yang mengamalkannya, Selain itu, Allah juga akan memberikan ketenangan jiwa. Oleh karena itu, siapa saja yang mengamalkan amalan ini akan merasakan kecukupan dan keberkahan dalam hidupnya.

5. Bacalah doa ini satu kali

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ</em>

Amsainaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzihil-lailati wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’uudzu bika min syarri maa fii haadzihil-lailati wa syarri maa ba’dahaa, robbi a’uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar, robbi a’uudzu bika min ‘adzaabin fin-naari wa ‘adzaabin fil qobr.</em>

Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Allah tidak memiliki sekutu. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Allah memiliki kekuasaan absolut atas seluruh ciptaan-Nya. Wahai rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejekelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadamu dari siksaan di Neraka dan kubur. [5]

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Selanjutnya, kita dapat memperkuat iman dengan rutin mengamalkan doa Fadillah untuk meraih kebaikan dan perlindungan Allah… Oleh karena itu, mari kita perbanyak berdoa dan beramal shalih untuk mendapatkan ridho Allah.

6. Bacalah doa ini satu kali

اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ 
 
Allaahumma bika amsainaa, wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir.</em>

Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu tempat kembali (bagi semua makhluk). [6]

7. Membaca Sayyidul Istighfar (1x)

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ 
 
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
 
“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Akuberlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku memohon ampunan-Mu dan mengakui segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku, serta mengakui dosa-dosaku yang telah aku perbuat. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.” [7]

Mengucapkan dzikir ini dengan penuh keyakinan di siang hari sebelum petang akan membawa seseorang langsung ke surga jika ajal menjemput. Begitu pula jika mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan sebelum pagi, surga akan menanti.

8. Bacalah doa ini tiga kali

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ 
 
Allaahumma ‘aafinii fii badanii, allaahumma ‘aafinii fii sam’ii, allaahumma ‘aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqr, Wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta.

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). YaAllah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, aku serahkan keselamatan penglihatanku kepada-Mu dan aku bersaksi bahwa Engkau satu-satunya Tuhan yang Esa. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan aku bersaksi bahwa Engkau satu-satunya Ilah yang benar.” [8]

9. Bacalah doa ini satu kali

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ 
 
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fiidiinii wa dun-yaya waahlii wamaalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fazhni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.</em>

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. YaAllah, aku mohon perlindungan-Mu untuk menutupi aibku dan memberikan ketenangan kepadaku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung pada kebesaran-Mu dari segala bencana yang mengancam dari bawah dan memohon perlindungan-Mu.” [9]

Oleh karena itu, kita sebaiknya mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengamalkan doa Fadhillah ini secara rutin di pagi dan petang hari. Sehingga, kita perlu mengamalkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.

10. Bacalah doa ini satu kali

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ <br /> 
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.</em>

“Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku mohon perlindungan-Mu, jagalah aku dari segala bentuk kejahatan dan godaan yang membahayakan.” [10]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan do’a FADILLAH kepada Abu Bakr Ash Shiddiq untuk diamalkan pada pagi, petang, dan sebelum tidur. Selanjutnya, do’a FADILLAH ini menjadi amalan yang sangat berharga bagi umat Islam.

11. Bacalah doa ini tiga kali

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ 
 
/>Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.</em>

“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia mendengar setiap suara dan mengetahui setiap rahasia.” [11]

FADILLAH: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba memudaratkannya.</p>

12. Bacalah doa ini tiga kali

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا <br /> </em>
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.</em>
 
“Aku rela (ridha) Allah seb
agai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).”
[12]

FADILLAH: Barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah.</p>

13. Bacalah doa ini satu kali

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ </p>

 Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin.

“Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang Mahaberdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolo

ngan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku dan jangan Engkau serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” [13]

14. Bacalah doa ini satu kali

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ 
 Amsainaa ‘alaa fithrotil islaam, wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa muhammadin shollallaahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiinaa ibroohiim, haniifan musliman wa maa kaana minal musyrikiin.</em>

Maka dari itu, kami mengawali waktu sore dengan berada di atas fitrah Islam, mengikrarkan kalimat ikhlas, mengikuti agama Nabi Muhammad, dan agama Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, sebagai seorang muslim sejati yang tidak tergolong orang-orang musyrik. [14]

15. Bacalah doa ini sepuluh atau seratus kali

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. 
 Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
 “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” [15],[16],[17]

FADILLAH: Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak 10X,Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan,menghapuskan baginya 10 kesalahan,ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak,Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingga petang hari,siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan yang semisal itu pula.</p>

Siapa saja yang membaca doa ini sebanyak 100x dalam sehari, maka Allah akan memberikan pahala seperti memerdekakan 10 budak, mencatat 100 kebaikan, menghapus 100 keburukan, dan melindunginya dari gangguan setan hingga sore hari.</p>

16. Bacalah doa ini seratus kali

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ 
Subhanallah wa bi-hamdih.
“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.” [18]

FADHILLAH: Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.</p>

17. Bacalah doa ini tiga kali

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَق 
A’uudzu bi kalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya. [19]

Selanjutnya, kita dapat memahami bahwa doa Fadhillah memiliki keutamaan besar, yaitu melindungi kita dari bahaya di malam hari. Oleh karena itu, do’a ini sangatlah bermanfaat untuk perlindungan malam hari.

Fote Note

[1] Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahwa siapa pun yang membaca ayat ini di pagi hari akan terlindung dari gangguan jin hingga sore hari, dan siapa pun yang mengucapkannya di sore hari akan terlindung dari gangguan jin hingga pagi hari.” (HR. Al-Hakim (1/562), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/418, no. 662), shahih).
[2] Selain itu, hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa-i, at-Tirmidzi, dan Ahmad, dengan referensi lengkap sebagai berikut: HR. Abu Dawud (no. 5082), an-Nasa-i (VIII/250), at-Tirmidzi (no. 3575), Ahmad (V/312), dan dinilai hasan shahih dalam beberapa kitab hadits.

[3] Ibid.

[4] “Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan. HR. Abu Dawud (no. 5082), Shahiih Abu Dawud (no. 4241), Annasa-i (VIII 250) dan At-Tirmizi (no. 3575), At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih”. Ahmad (V/312), dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411 no. 649), hasan shahih.

[5] Imam Muslim

Abu Dawud, dan at-Tirmidzi meriwayatkan hadits ini dengan sanad yang shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud, Selain itu, Abu Dawud dan at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits ini dengan sanad yang shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud.<br />[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil  no. 911, shahih, Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262, Hadits ini memiliki kesahihan yang kuat dan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan keimanan dan amal sehari-hari karena diriwayatkan oleh Al-Bukhari., dan Para ulama hadits lainnya</p>

[7] “Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore Termasuk ahli Surga Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga.” (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125an-Nasa-i VIII/279-280) Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, Dengan demikian, hadits ini dapat dijadikan pedoman dalam beramal sehari-hari karena diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan para ulama hadits lainnya [8] HR. Al-Bukhari Dalam Shahiib al-Adabil Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539, Selanjutnya, hadits ini juga dinilai hasan oleh para ulama hadits, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam beramal sehari-hari.</p>

[9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih.
>[10] ”Selanjutnya, Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه, “Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.</p>

HR. Al-Bukhari

dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih, Hadits ini memiliki kesahihan yang kuat dan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan keimanan dan amal sehari-hari karena diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan para ulama hadits lainnya dan dinyatakan shahih oleh para ulama. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753, Berdasarkan hadits ini, kita dapat memahami pentingnya berdzikir pada waktu-waktu tertentu, seperti yang diajarkan oleh Nabi صلي الله عليه وسلم kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه.</p>

[11] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” Hadits ini memiliki beberapa referensi, yakni HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088, Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, dan Ahmad no. 446 dan 474, yang telah ditahqiq oleh Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih, Berdasarkan referensi tersebut, hadits ini dapat dipastikan kesahihannya dan dapat dijadikan pedoman dalam beramal, terutama dengan sanad yang shahih.</p>

[12] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.”

HR. Ahmad IV/337

Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan, Hadits ini memiliki kesahihan yang baik dan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan keimanan dan amal sehari-hari karena diriwayatkan oleh banyak perawi yang terpercaya dan dinilai hasan oleh para ulama hadits. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686, Hadits ini memiliki banyak pendukung dan referensi yang kuat, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam beramal dan meningkatkan keimanan.</p>

[13] HR. An-Nasa’i dalam Sunan al-Kubro, Al-Hakim dalam al-Mustadzrak, Al-Baihaqi dalam Asma wa shifat dan dishahihkan Al Albani dalam Silsilah as-Shahihah no. 227), Dengan demikian, hadits ini dapat dipastikan kesahihannya berdasarkan penilaian Al-Albani dan para ulama lainnya.<br />[14] HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami’ 4/290. Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 34, Berdasarkan referensi HR. Ahmad, Shahihul Jami’, dan ‘Amalul Yaum wal Lailah, hadits ini dapat dikategorikan sebagai hadits yang shahih dan memiliki banyak pendukung, Berdasarkan referensi tersebut, hadits ini memiliki kesahihan yang kuat dan banyak pendukung, sehingga dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan keimanan dan amal sehari-hari.</p>

[15] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih, Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah, dan dinyatakan shahih oleh para ulama hadits, sehingga dapat dijadikan acuan dalam beramal sehari-hari.<br />[16] HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 24) dan Ahmad (V/), Selanjutnya, hadits ini juga diriwayatkan oleh An-Nasa-i dan Ahmad, sehingga dapat diperkuat kesahihannya. (Tengku)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement