Berita Nasional
Beranda » Berita » Aksi Lingkungan Berbasis Agama : Menggugah Kesadaran Gen Z Melalui Iman dan Budaya

Aksi Lingkungan Berbasis Agama : Menggugah Kesadaran Gen Z Melalui Iman dan Budaya

Mendorong aksi lingkungan berbasis agama dan budaya
Mendorong aksi lingkungan berbasis agama dan budaya, PPIM UIN Jakarta menggelar REACT Day menghadirkan Habib Ja'far & tokoh muda ajak Gen Z.

SURAU.CO. Perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi dunia. Dan Indonesia adalah negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim ini sangat membutuhkan aksi lingkungan yang lebih kolektif. Menjawab tantangan tersebut perlu pendekatan melalui agama dan kearifan lokal sebagai solusi yang kuat dalam upaya pencegahan perubahan iklim. Nilai-nilai spiritual diyakini mampu mendorong kesadaran ekologis secara mendalam di tengah masyarakat.

Untuk itu Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta menginisiasi sebuah gerakan baru. Mereka menyelenggarakan festival lingkungan bernama Religious Environmentalism Actions (REACT) Day yang secara khusus menyasar Generasi Z. Tujuannya adalah meningkatkan partisipasi aktif anak muda dalam isu lingkungan.

Dalam surveinya tahun 2024, PPIM UIN Jakarta pada tahun 2024 memperkuat gagasan ini. Survei menunjukkan individu yang religius cenderung lebih peduli lingkungan. Alasannya mereka mempertimbangkan nilai agama dalam mengambil keputusan. Atas dasar itu, REACT Day dirancang untuk mengubah kesadaran menjadi tindakan konkret.

Peran Agama dan Kearifan Lokal dalam Menjaga Bumi

Dalam sesi diskusi Eco-Talk, sejumlah tokoh muda inspiratif berbagi pandangan mereka. Acara ini bertajuk “Iman dalam Aksi-Menghijaukan Bumi Melalui Tanggung Jawab Spiritual”. Pendakwah muda, Habib Husein Ja’far Al Hadar, menyoroti pentingnya peran agama. Menurutnya, agama memberi visi yang ramah lingkungan. “Green lifestyle dengan agama memberikan penjelasan yang kontekstual berdasarkan visi yang ramah lingkungan. Sedangkan agama kita, Islam dibangun oleh kesadaran yang peduli terhadap lingkungan,” ujar Habib Ja’far.

Ia juga menekankan pengaruh besar pada tokoh agama di Indonesia. Masyarakat cenderung mendengarkan nasihat dari para ulama. Oleh karena itu, pesan-pesan lingkungan perlu disampaikan melalui mimbar keagamaan. “Saya kira, perlu sebulan sekali, khutbah Jumat berisi isu lingkungan, kesadaran akan menjaga lingkungan karena masyarakat kita lebih mempan kalau yang nasehat para ulama, para tokoh-tokoh agama,” ungkapnya.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Praktik Nyata dari Pesantren dan Adat

Pandangan serupa datang dari Pengurus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Bandung, Silvie Fauziah. Ia menegaskan bahwa melestarikan lingkungan adalah bagian dari pendekatan keagamaan. Pesantrennya telah melakukan penanaman integrasi nilai agama dan aksi lingkungan. Para santri memiliki jadwal yang terstruktur antara mengaji dan merawat alam.
“Para santri memiliki jadwal yang rapih, dimana pagi hari hingga siang hari bersekolah, sore hari mengajar peduli terhadap lingkungan, dan malam harinya lanjut mengaji,” ujarnya.

Praktik ini tidak berhenti setelah lulus. Para alumni terus menerapkan nilai-nilai tersebut. Mereka bekerja sebagai petani dan peternak di siang hari. Lalu pada malam hari, mereka berkumpul untuk mengaji bersama.

“Untuk alumni, pagi hingga sore hari menjadi petani, ada yang petani sayur, sawah, ada juga peternak sapi, domba, lalu ketika malam hari seminggu sekali tepatnya di malam Jumat, mereka berkumpul untuk mengaji, seperti fiqih yang tentu bereratan dengan lingkungan,” lanjut Silvie.

Sementara itu, Dellysape sebagai Pemuda Adat Suku Dayak menawarkan perspektif budaya. Ia menjelaskan hubungan erat masyarakat Dayak dengan hutan. Bagi mereka, hutan bukan sekadar sumber daya alam. Hutan adalah rumah, ruang hidup, dan identitas budaya.

“Jika hutan hilang, maka rumah orang Dayak juga ikut hilang. Kehidupan masyarakat Dayak itu berkaitan erat dengan alam dan adat,” ujarnya. Dellysape mengungkapkan bahwa kearifan lokal Suku Dayak telah menanamkan kelestarian sejak lama. Prinsip hidup mereka sangat sederhana namun penuh makna. “Ketika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita. Itu yang kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Festival REACT Day: Aksi Nyata untuk Anak Muda

REACT Day berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Aksi lingkungan ini berlokasi di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Acara ini terbuka untuk pelajar, siswa, santri, dan masyarakat umum. Festival ini  memnggunakan konsep gamifikasi yang menarik. Selain Eco-Talk, ada sesi workshop “Mengubah Sisa Dapur menjadi Enzim Penyembuhan Bumi”. Peserta akan belajar mengolah limbah dapur menjadi cairan eco-enzyme yang bermanfaat.

Festival ini mengusung tema besar “Bangkitnya Keyakinan, Bertindak untuk Bantuan” dengan menekankan bahwa keyakinan spiritual dapat menjadi landasan bagi aksi nyata. Inisiatif ini lahir dari keresahan mendalam atas berbagai bahaya iklim di Indonesia. PPIM UIN Jakarta ingin mendorong komitmen bersama untuk pelestarian lingkungan

Komunitas Eco Enzyme Nusantara akan memandu lokakarya ini. Acara juga akan semakin meriah dengan penampilan musisi muda, Dere yang populer dengan lagu-lagunya yang bertema lingkungan. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN Jakarta juga turut memeriahkan acara tersebut.

PPIM UIN Jakarta juga menantang peserta melalui “Bawa Sampah Anda & Barang Tidak Diinginkan ke Kami”. Peserta bisa membawa sampah plastik atau barang bekas untuk didaur ulang. Terdapat pula Eco-Experience Zone yang berisi ‘Pasar Baik’ dengan produk ramah lingkungan. Melalui REACT Day, PPIM UIN Jakarta berharap dapat menciptakan ruang dialog yang positif. Mereka ingin memperluas kampanye isu lingkungan dengan narasi yang edukatif dan inspiratif. Festival ini adalah kesempatan bagi Gen Z untuk belajar, berjejaring, dan berkontribusi nyata demi masa depan bumi.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement