Ibadah
Beranda » Berita » Apa Hukum Mencium Alquran Setelah Membacanya. Simak Penjelasan ini.

Apa Hukum Mencium Alquran Setelah Membacanya. Simak Penjelasan ini.

Mencium-al-quran
Mencium-al-quran

SURAU.CO-Hukum mencium Alquran sering memunculkan pertanyaan di kalangan Muslim. Banyak orang ingin tahu cara terbaik menunjukkan cinta kepada wahyu Allah. Hukum mencium Alquran tidak berhenti pada persoalan ritual semata, melainkan juga melibatkan adab, tradisi, dan niat yang mendorong seseorang untuk melakukannya.

Umat Islam mengekspresikan penghormatan terhadap mushaf dengan beragam cara. Mereka meletakkan mushaf di tempat tinggi, menjaga kebersihannya, membawanya dengan hati-hati, lalu mencium mushaf setelah membaca. Pertanyaan utama muncul: apakah mencium mushaf termasuk ibadah khusus atau hanya kebiasaan baik yang terpuji?

Ulama menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberi perintah khusus untuk mencium mushaf. Sebagian ulama menilai tindakan itu baik sebagai bentuk adab, sementara ulama lain mengingatkan agar umat tidak menilainya sebagai ibadah wajib.

Masyarakat menunjukkan praktik yang beragam. Santri di pesantren biasanya mencium mushaf setelah selesai membaca sebagai simbol cinta. Guru di tempat lain lebih menekankan pemahaman ayat dan pengamalan makna. Kedua cara itu tetap mengarah pada tujuan yang sama: menanamkan rasa hormat kepada Alquran.

Mencium Alquran dan Pandangan Ulama tentang Adab

Niat selalu menjadi penentu. Jika seseorang mencium mushaf untuk mengekspresikan cinta kepada Alquran, maka tindakan itu bernilai baik. Namun, jika ia menganggap ciuman membawa berkah otomatis tanpa amal, ia justru terjebak pada keyakinan keliru. Islam mengajarkan bahwa iman, amal, dan pengamalan ayat menghadirkan berkah, bukan sekadar simbol.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Umat Islam kini membaca Alquran melalui ponsel dan tablet. Mereka tetap perlu menjaga adab, walau medianya berbeda. Seorang Muslim harus memperlakukan teks Alquran dengan hormat dan menghindari sikap sembrono.

Banyak orang menjaga kebersihan tangan sebelum memegang mushaf cetak. Mereka juga menutup aplikasi Alquran dengan khidmat setelah membaca. Sebagian menempelkan tangan ke dada sebagai ungkapan syukur setelah tadarus. Semua tindakan ini tetap sah selama mereka tidak menanamkan keyakinan keliru.

Hukum Mencium Alquran di Era Digital dan Batasannya

Pembaca digital merasa lebih fokus memahami ayat ketika menggunakan aplikasi. Mereka tetap menghormati teks, meski tanpa mencium mushaf. Perubahan media tidak menghapus kewajiban utama: memahami, menghafal, dan mengamalkan isi Alquran.

Umat bisa menerapkan adab praktis berikut:

  1. Cuci tangan sebelum memegang mushaf.

    Kitab Taisirul Khallaq

  2. Simpan mushaf dengan rapi setelah selesai membaca.

  3. Hindari keyakinan bahwa ciuman membawa berkah otomatis.

  4. Arahkan anak mencintai Alquran melalui pemahaman dan amal.

Dengan langkah itu, umat melatih adab lahiriah dan memperkuat adab batiniah. Adab lahiriah melatih tubuh agar selalu hormat, sedangkan adab batiniah menguatkan hati agar taat.

Seorang Muslim boleh mencium Alquran sebagai tanda cinta, tetapi tidak boleh menilainya sebagai ibadah wajib. Islam menekankan keseimbangan antara adab lahiriah dan pengamalan batiniah. Cinta sejati terhadap Alquran tampak jelas ketika umat mengamalkan ayat-ayat dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Seorang Muslim menunjukkan cinta kepada Alquran dengan banyak cara. Ia membaca dengan tartil, menjaga mushaf tetap bersih, dan berusaha mengamalkan isinya. Ketika seseorang mencium mushaf, ia mengekspresikan rasa hormat. Namun, nilai tertinggi tetap muncul dari ketaatan pada ajaran yang terkandung di dalamnya.

Pengalaman santri di pesantren menggambarkan hal ini. Mereka sering menutup tadarus dengan mencium mushaf sambil berdoa. Guru mereka lalu menekankan agar cinta itu tidak berhenti di simbol, tetapi hadir dalam amal nyata. Dengan cara itu, generasi muda belajar menghubungkan adab lahiriah dan pengamalan batiniah.

Masyarakat modern bisa memilih cara terbaik untuk menghormati Alquran. Ada yang menutup mushaf dengan ciuman, ada yang langsung mengajarkan isinya kepada anak-anak. Semua cara itu baik selama niatnya tulus. Islam selalu menekankan bahwa penghormatan sejati lahir melalui pengamalan ayat dalam kehidupan sehari-hari. (Hen)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement