Internasional
Beranda » Berita » Karang Gibraltar: Saksi Perjuangan Islam di Eropa

Karang Gibraltar: Saksi Perjuangan Islam di Eropa

Karang Gibraltar: Saksi Perjuangan Islam di Eropa
Batu Karang Gibraltar

SURAU.CO – Sebuah batu karang raksasa di ujung selatan Spanyol menyimpan kisah luar biasa tentang awal masuknya Islam ke benua Eropa. Batu karang itu bernama Gibraltar atau dalam bahasa Arab disebut Jabal Thariq, yang berarti Gunung Thariq.

Nama ini diambil dari nama seorang panglima Muslim, Thariq bin Ziyad, tokoh yang memimpin pasukan Muslim di Selat Gibraltar dari Afrika Utara menuju daratan Eropa pada abad ke-8.

Dari Afrika ke Andalusia

Pada awal abad ke-8, umat Islam sudah menguasai wilayah Afrika Utara. Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus berhasil menyebarkan Islam hingga ke wilayah Maghrib (Maroko, Tunisia, Aljazair, dan sekitarnya). Di sana, Gubernur Musa bin Nushair memimpin pasukan Muslim dan memperluas pengaruh Islam.

Sementara itu, daratan—khususnya wilayah Eropa yang kini menjadi Spanyol dan Portugal—berada di bawah kerajaan Visigoth. Namun, konflik internal dan perebutan kekuasaan menyebabkan kerajaan itu melemah. Kondisi ini memberi peluang bagi pasukan Muslim untuk masuk.

Pada tahun 711 M, Musa bin Nushair mengutus seorang jenderal muda, Thariq bin Ziyad, memimpin ekspedisi laut menuju semenanjung Iberia. Ia berangkat dari Maroko bersama 7.000 pasukan menuju ke sebuah tanjung berbatu yang kemudian dikenal sebagai Jabal Thariq atau Gibraltar.

Ubi Jalar, Superfood yang Kaya Manfaat

Kisah Legendaris Thariq bin Ziyad

Sejarah mencatat Thariq bin Ziyad menyampaikan pidato terkenal ketika pasukannya tiba di pantai Eropa. Ia memerintahkan mereka membakar kapal-kapal yang baru mereka gunakan. Dengan cara itu, ia menutup jalan mundur dan mendorong pasukan untuk berjuang hingga menang atau gugur.

“Di belakang kalian ada laut, di depan kalian ada musuh. Tidak ada jalan kembali selain kemenangan,” begitu kira-kira isi pidatonya yang melegenda hingga kini.

Pidato itu bukan hanya membakar semangat, tetapi juga mencerminkan keberanian, keyakinan, dan tawakal seorang pemimpin kepada Allah. Pasukan Muslim yang jumlahnya lebih sedikit dari musuh akhirnya memenangkan pertempuran di Lembah Barbate. Mereka berhasil mengalahkan Raja Roderick, penguasa Visigoth.

Kemenangan itu menjadi pintu bagi Islam untuk menguasai sebagian besar wilayah Andalusia. Dari kemenangan inilah, Islam membangun sejarah panjang kejayaan di Eropa selama hampir delapan abad.

Gibraltar: Batu Karang yang menyimpan Sejarah

Secara geografis, Gibraltar berupa semenanjung kecil di ujung selatan Spanyol, tepat di mulut Laut Mediterania yang menghadap ke Samudra Atlantik. Batu karang raksasa setinggi lebih dari 400 meter itu berdiri gagah menjulang, seolah menjadi gerbang alami antara Afrika dan Eropa.

Festival Budaya Islam-Melayu, Perkuat Identitas dan Promosikan Keragaman

Bagi Islam, Gibraltar bukan sekadar batu karang, melainkan simbol awal mula hadirnya Islam di Eropa. Dari titik inilah Islam melahirkan kota-kota penuh ilmu dan seni seperti Cordoba, Sevilla, dan Granada.

Meski kini, Inggris menguasai Gibraltar dan menjadikannya wilayah strategis militer. Namun, umat Islam tetap mengenang tempat itu sebagai saksi perjuangan Thariq bin Ziyad dan pasukannya.

Andalusia: Cahaya Islam di Eropa

Setelah berhasil menancapkan pijakan di Gibraltar, Islam perlahan meluas ke seluruh semenanjung Iberia. Dalam waktu singkat, wilayah yang luasnya hampir seluruh Spanyol dan Portugal saat ini berhasil dikuasai. Peradaban Islam pun berkembang pesat di sana.

Di sana, peradaban Islam berkembang pesat. Andalusia muncul sebagai pusat peradaban dunia. Kota Cordoba, misalnya, bersinar dengan ribuan lampu jalan ketika kota-kota besar Eropa masih gelap gulata. Perpustakaan Cordoba menyimpan ratusan ribu manuskrip, sementara sebagian besar Eropa masih berada dalam kegelapan intelektual.

Dari Andalusia lahirlah tokoh-tokoh besar seperti Ibnu Rusyd (Averroes , filsuf dan dokter yang mempengaruhi Eropa, serta Ibnu Hazm, ulama dan pemikir Islam dengan karya monumentalnya Al-Muhalla. Arsitektur Masjid Cordoba yang menakjubkan masih berdiri hingga kini sebagai bukti keagungan seni Islam.

Gaza Rumah Terbesar Penyandang Disabilitas

Refleksi Umat Islam Hari Ini

Batu Karang Gibraltar bukan sekedar tebing yang menjulang di tepi laut, namun menjadi saksi bisu perjuangan Islam di Eropa. Andalusia kemudian menjadi  cahaya peradaban yang mempengaruhi Eropa selama berabad-abad. Jejak ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan arsitektur Islam masih bisa kita temukan hingga sekarang.

Kisah Gibraltar mengajarkan kita bahwa  langkah berani mampu melahirkan peradaban besar dan sebuah pidato penuh keyakinan bisa mengubah arah sejarah dunia.

(Heni: Dikutip dari berbagai sumber)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement