Opinion
Beranda » Berita » Manfaat Kurma dan Khasiatnya

Manfaat Kurma dan Khasiatnya

Manfaat Kurma dan Khasiatnya.

Manfaat Kurma dan Khasiatnya.

 

Ternyata buah yang disenangi Nabi dan penuh manfaat yang dapat dibuktikan secara medis di zaman kita dan tak bisa dibantah ilmiah memang benar buah kurma makan yang mengenyangkan dan tumbuh di tanah Arab dan menjadi makan terbaik di zaman kita ini.

Disebut dalam Al-Qur’an dan Hadist

Dengan demikian, kurma bukan hanya buah biasa, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam. Allah ﷻ menyebutnya dalam banyak ayat, di antaranya ketika Maryam melahirkan Nabi Isa عليه السلام: “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makanlah, minumlah dan bersenang hatilah kamu…” (QS. Maryam: 25-26).

Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Barang siapa di pagi hari makan tujuh butir kurma ‘ajwah, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun dan sihir.” (HR. Bukhari & Muslim).

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Ini menunjukkan kurma bukan sekadar buah, tetapi juga obat, sumber energi, dan makanan penuh berkah.

Kandungan Gizi Kurma

Kurma kaya akan nutrisi penting. Oleh karena itu, kurma menjadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi sebagai sumber energi dan nutrisi. Selain itu, kurma juga mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas:

Karbohidrat alami (glukosa, fruktosa, sukrosa) → sumber energi cepat.
Serat tinggi → baik untuk pencernaan.
Vitamin: A, C, K, B6, folat.
Mineral: kalium, magnesium, zat besi, kalsium, fosfor, seng.
Antioksidan: flavonoid, karotenoid, asam fenolik → melawan radikal bebas.

Mengonsumsi kurma dapat memberikan energi cepat, sehingga sangat cocok untuk sahur, berbuka puasa, atau setelah melakukan aktivitas berat.

Melancarkan pencernaan – kandungan seratnya mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus.
Menjaga kesehatan jantung – kaya kalium dan magnesium yang menurunkan tekanan darah dan menjaga ritme jantung.
Meningkatkan kesehatan tulang – mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin K.
Meningkatkan daya tahan tubuh – vitamin dan antioksidan membantu melawan infeksi.
Baik untuk ibu hamil dan menyusui – memberi energi, merangsang produksi ASI, dan membantu proses persalinan (sesuai kisah Maryam).
Mengurangi risiko anemia – kandungan zat besi membantu meningkatkan hemoglobin.
Meningkatkan fungsi otak – antioksidannya mendukung kesehatan saraf dan daya ingat.

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Khasiat Spiritual & Sunnah

Sebagai menu berbuka puasa: Rasulullah ﷺ biasa berbuka dengan kurma basah, jika tidak ada maka dengan kurma kering, atau seteguk air (HR. Abu Dawud).

Oleh karena itu, banyak umat Islam yang mengonsumsi kurma ajwa sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Selanjutnya, kesederhanaan dalam mengonsumsi kurma juga menjadi contoh bagi umat Islam dalam menjalani hidup sehari-hari.

Cara Mengonsumsi Kurma

Dimakan langsung (3–7 butir per hari sangat dianjurkan).
Dicampur susu → menambah energi dan nutrisi.
Dibuat jus atau smoothies.
Dicampur dalam makanan sehat seperti oatmeal, salad, atau kue.

Jadi, kurma bukan hanya sekadar buah, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam Islam.

Ia bukan sekadar buah, tetapi juga simbol energi, obat, kesabaran, dan keberkahan. (Tengku Iskandar, M.Pd)

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

 

 


MANHAJ TARJIH MUHAMMADIYAH.

 

Sering muncul pertanyaan: “Mazhab apa yang dipakai Muhammadiyah? Dalam hal ini, Muhammadiyah berpegang pada prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah, tetapi tidak membatasi diri pada satu mazhab tertentu. Muhammadiyah tidak membuat mazhab baru. Muhammadiyah berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahih, dengan menghargai pendapat 4 mazhab besar (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali), namun tidak terikat secara mutlak pada satu mazhab tertentu.

1. Sejarah dan Prinsip

Didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah bergerak sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu, Muhammadiyah memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keimanan masyarakat melalui pendidikan dan dakwah. Selanjutnya, Muhammadiyah juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program sosial dan kesehatan. Nama “Muhammadiyah” sendiri menegaskan komitmen mengikuti ajaran Nabi Muhammad ﷺ.

Allah berfirman (QS. Ali Imran: 31):
“Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.”

2. Majelis Tarjih dan Manhaj Tarjih

Untuk membimbing warganya, Muhammadiyah membentuk Majelis Tarjih, yang merumuskan panduan ibadah dan muamalah melalui Manhaj Tarjih. Dengan demikian, Muhammadiyah dapat memberikan panduan yang jelas dan terstruktur bagi warganya dalam menjalankan ibadah dan muamalah. Selain itu, Majelis Tarjih juga berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga Muhammadiyah tentang nilai-nilai Islam.

Metode Tarjih Muhammadiyah adalah cara memilih pendapat ulama yang paling kuat (rajih) berdasarkan:

Al-Qur’an dan Sunnah sahih,
akal sehat yang lurus,
maqashid syariah (tujuan hukum Islam).

Prinsip Utama

1. Kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah sahih.
2. Memurnikan akidah dan ibadah dari bid’ah, khurafat, syirik.
3. Menggunakan ijtihad bila tidak ada dalil qath’i.
4. Mengambil kemaslahatan sesuai syariat.
5. Tidak fanatik mazhab, tapi tetap menghormati semua ulama.

3. Ciri Khas

Ijtihad kolektif (jama’i) → keputusan dibuat bersama para ahli, bukan perorangan.
Rasional & kontekstual → memperhatikan ilmu pengetahuan modern.
Dinamis → bisa direvisi jika ada dalil atau fakta baru.
Tajdid (pembaruan) → memperbaiki, menjelaskan, dan memperbarui.

4. Tiga Pendekatan Manhaj Tarjih

1. Bayani → memahami hukum dari teks wahyu (Al-Qur’an & Hadis).
2. Burhani → memakai argumentasi rasional dan bukti ilmiah.
3. Irfani → pengalaman batin dan kebijaksanaan yang sesuai syariat.

Ketiganya saling melengkapi:

Bayani = dasar teks,
Burhani = penguatan logika dan ilmu,
Irfani = kedalaman hikmah spiritual.

5. Contoh Keputusan Tarjih

Penentuan awal Ramadhan & Idul Fitri dengan hisab.
Zakat profesi.
Fatwa rokok sebagai haram karena bahaya kesehatan.
Panduan ibadah shalat sesuai tuntunan Nabi ﷺ.
Fatwa sosial: lingkungan, kesehatan, ekonomi syariah.

Kesimpulan: Manhaj Tarjih Muhammadiyah adalah metode ilmiah, kolektif, dan dinamis dalam menetapkan hukum Islam. Oleh karena itu, Manhaj Tarjih menjadi acuan penting bagi warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah dan muamalah sehari-hari. Selanjutnya, Muhammadiyah dapat menjaga kemurnian ajaran Islam sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman. Ia bukan mazhab baru, tetapi usaha memilih pendapat paling kuat berdasarkan wahyu, akal sehat, dan kemaslahatan umat. Semoga penjelasan ini meluruskan kesalahpahaman dan menambah pemahaman kita.Aamiin. (Dr. Imron)

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement