SURAU.CO-Cara Asyik Belajar Ngaji dengan Metode Iqro memberi kemudahan bagi siapa saja yang ingin membaca Al-Qur’an. Cara Asyik Belajar Ngaji dengan Metode Iqro terbukti efektif karena sederhana, terstruktur, dan mudah diikuti. Anak-anak bisa belajar dengan ritme ringan, sementara orang dewasa mendapat kesempatan mengejar ketertinggalan tanpa rasa malu. Metode ini menekankan pada praktik langsung sehingga belajar tidak hanya teori, tetapi benar-benar terasah lewat latihan harian.
Metode Iqro dirancang bertahap dari yang paling dasar. Murid pertama mengenal huruf hijaiyah tunggal, lalu vokal sederhana, kemudian mulai membaca suku kata. Setelah itu, materi meningkat ke kata, kalimat, dan akhirnya ayat pendek. Pembagian ini membuat otak lebih mudah memproses informasi baru tanpa terbebani.
Guru yang berpengalaman biasanya menggabungkan teknik multisensori. Murid melihat huruf, mendengar suara, menirukan bacaan, dan menuliskan kembali huruf tersebut. Cara ini mengaktifkan banyak jalur memori sehingga hasilnya lebih cepat. Anak-anak cenderung senang jika aktivitas belajar dibuat variatif. Contohnya, setelah mendengar bacaan, mereka bisa menempel huruf pada papan magnet atau bermain tebak huruf dengan kartu.
Teknik Asyik Menggunakan Iqro — Iqro & Belajar Ngaji
Dewasa bisa memakai metode evaluasi mandiri. Caranya sederhana, cukup membaca lalu merekam suara. Setelah itu, putar ulang dan cocokkan dengan contoh guru atau aplikasi. Dari pengalaman banyak pengajar, latihan semacam ini mempercepat perbaikan karena murid sadar kesalahannya sendiri. Hal ini membangun kepercayaan diri sekaligus rasa tanggung jawab dalam belajar.
Teknik “micro-target” juga terbukti efektif. Murid fokus pada satu atau dua huruf sulit, misalnya ث atau ض, hingga benar-benar lancar. Dengan begitu, kesalahan tidak menumpuk dan pembelajaran terasa lebih ringan. Murid merasa berhasil meskipun langkahnya kecil. Rasa percaya diri inilah yang menjadi kunci keberlanjutan belajar.
Anak-anak belajar lebih cepat jika suasana menyenangkan. Guru bisa memakai lagu sederhana untuk menghafal huruf. Kartu huruf berwarna juga menarik perhatian mereka. Permainan sederhana, misalnya menebak huruf atau berlomba membaca suku kata, membuat anak tetap fokus tanpa merasa terpaksa. Konsistensi penting, cukup lima sampai sepuluh menit setiap hari, tapi jangan sampai bolong.
Bagi orang dewasa, pendekatan berbeda lebih efektif. Mereka biasanya termotivasi jika punya target jelas, seperti bisa membaca doa harian atau juz Amma dalam beberapa bulan. Dengan tujuan itu, jadwal belajar lebih terarah. Orang dewasa juga bisa memanfaatkan teknologi. Aplikasi Al-Qur’an digital menyediakan fitur audio yang membantu mendengar bacaan berulang-ulang. Guru atau teman belajar dapat memberikan catatan kesalahan sehingga progres terpantau jelas.
Menyesuaikan Metode Iqro untuk Anak dan Dewasa — Metode Iqro & Tips Belajar Ngaji
Tambahkan prinsip pembelajaran modern agar hasil lebih kuat. Spaced repetition atau pengulangan bertahap membuat hafalan melekat lebih lama. Interleaving atau latihan campuran juga baik, misalnya mengulang huruf lama saat mempelajari huruf baru. Dengan cara ini, murid tidak mudah lupa. Selain itu, tajwid dasar sebaiknya dikenalkan sejak awal. Tidak perlu detail, cukup aturan sederhana seperti panjang pendek bacaan atau huruf yang harus ditekan. Jika kebiasaan benar terbentuk sejak awal, perbaikan di tahap lanjut akan lebih mudah.
Rutinitas harian yang disarankan:
-
Pemanasan 2 menit: latihan suara vokal.
-
Latihan Iqro 10–15 menit: fokus satu halaman kecil.
-
Ulangan 5 menit: baca ulang materi kemarin.
-
Penutup 2 menit: praktik doa atau ayat pendek.
Dengan pola ini, belajar ngaji tidak terasa berat. Murid tahu batas waktu, ada evaluasi, dan ada aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Alat bantu belajar juga bervariasi. Kartu huruf, papan tulis kecil, atau stiker warna bisa dipakai untuk anak. Dewasa lebih nyaman dengan audio rekaman, aplikasi, atau video panduan. Keduanya bisa dipadukan. Misalnya, anak belajar huruf dengan kartu, lalu mendengar audio untuk pengucapan. Dewasa bisa menulis ulang huruf di papan tulis untuk melatih motorik sekaligus memperkuat ingatan visual.
Metode Iqro bukan hanya tradisi lama, tetapi tetap relevan hingga kini. Konsistensi, adaptasi sesuai usia, dan umpan balik teratur menjadikan belajar ngaji lebih menyenangkan. Anak merasa bermain sambil belajar, dewasa merasa punya arah dan tujuan. Pada akhirnya, Al-Qur’an bisa dibaca lebih lancar, lebih cepat, dan dengan rasa percaya diri. (Hend)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
