Kalam
Beranda » Berita » Nurud Dholam: Cahaya Tauhid dari Syaikh Nawawi al-Bantani

Nurud Dholam: Cahaya Tauhid dari Syaikh Nawawi al-Bantani

Mengaji Kitab Nurud Dholam Syarah Aqidatul Awam karya Ulama Nusantera: Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani merupakan salah satu kitab penting dalam khazanah keilmuan Islam, khususnya dalam bidang tauhid

SURAU.CO. Tauhid menempati posisi paling sentral dalam Islam. Ia menjadi fondasi yang menopang seluruh amal ibadah. Tanpa keyakinan yang lurus kepada Allah Swt, sebesar apa pun ibadah manusia tidak akan bernilai. Karena itu, setiap muslim mukallaf wajib mempelajari tauhid agar ibadahnya sahih dan bermakna.

Di pesantren, para kiai selalu menempatkan tauhid sebagai pelajaran dasar. Mereka mengajarkannya lewat kitab-kitab klasik yang ringkas namun padat makna. Di antara yang paling populer adalah Nurud Dholam Syarah Aqidatul Awam karya Syaikh Nawawi al-Bantani, sebuah kitab sederhana yang terus menjadi cahaya penuntun keyakinan santri lintas generasi.

Syarah Aqidatul Awam: Penjelasan  dari Syaikh Nawawi

Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani menulis Kitab Nurud Dholam sebagai syarah atas nazam Aqidatul Awam karya Syaikh Ahmad al-Marzuki yang memuat 57 bait dasar-dasar keimanan seorang muslim. Beliau menjelaskan akidah Islam dengan bahasa yang mendalam, sistematis, dan mudah dipahami, terutama bagi pemula.

Dalam muqaddimahnya, Syekh Nawawi menegaskan niatnya untuk mengambil manfaat dari penulisan syarah ini sekaligus membantu kaum muslimin memahami dasar-dasar iman menurut manhaj Ahlussunnah wal Jamaah.

Mengenal Syaikh Nawawi al-Bantani: Sayyid Ulama al-Hijaz

Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani (1813–1897 M) dikenal sebagai ulama besar asal Tanara, Banten. Kehidupannya dihabiskan di Makkah hingga wafat, sehingga gelar Sayyid Ulama al-Hijaz disematkan kepadanya. Di Nusantara, namanya masyhur sebagai ulama yang karyanya mendunia.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Lebih dari 30 kitab telah disusun dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir, fiqih, hadis, akidah, hingga tasawuf. Hingga kini, karya-karya tersebut tetap digunakan di pesantren. Di antara yang paling monumental ialah Tafsir Marah Labid (atau Tafsir Munir), Nihayatuz Zain, Uqudul Lujain, Sullamul Munajat, serta Nurud Dholam.

Membedah Isi Kitab Nurud Dholam

Kitab Nurud Dholam membahas 57 bait nadzam secara rinci prinsip-prinsip dasar akidah Ahlussunnah Wal Jamaah dengan dimulai pujian kepada Allah  Swt dan shalawat kepada Rasulullah Saw kemudian menguraikan sifat-sifat Allah Swt yang wajib, mustahil, dan jaiz, serta sifat-sifat yang melekat pada para rasul.

Warisan intelektual Syaikh Nawawi al-Bantani  ini juga menekankan pentingnya mengikuti sunnah Rasulullah Saw, menjauhi bid’ah, serta menjaga kemurnian iman serta menjelaskan secara rinci bait-bait nadzam Aqidatul Awam yang  pembahasan utamanya meliputi:

  1. Pembukaan: pujian kepada Allah Swt, shalawat kepada Rasulullah Saw.
  2. Pengenalan Ilmu Tauhid: urgensi akidah bagi seorang muslim.
  3. Pembahasan tentang Allah Swt: sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah Swt.
  4. Pembahasan tentang Rasul: sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi para rasul.
  5. Iman kepada hal-hal gaib: seperti malaikat, kitab, hari akhir, dan qadha qadar.
  6. Peneguhan Akidah Ahlussunnah wal Jamaah: agar terhindar dari paham menyimpang.

Nurud Dholam: Bahasa Sederhana dan Maknanya Mendalam

Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam syarah Aqidatul Awam menunjukkan kepiawaiannya sebagai ulama besar. Beliau menjembatani ilmu kalam yang abstrak dengan penjelasan sederhana dan pemahaman yang mudah. Beliau menguraikan konsep-konsep mendasar dalam akidah—seperti sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah Swt serta Rasul-Nya—dengan bahasa yang membumi. Santri pemula pun dapat mencerna ajaran tersebut tanpa kehilangan kedalaman makna.

Keistimewaan kitab ini tidak hanya terletak pada kesederhanaan bahasanya, tetapi juga pada otoritas ilmiahnya. Syaikh Nawawi meneguhkan setiap penjelasan dengan sandaran kuat pada al-Qur’an, Hadis, dan pendapat ulama Ahlussunnah wal Jamaah, khususnya Asy’ariyah. Dengan demikian, kitab ini tidak sekadar buku pengantar akidah, melainkan juga representasi dari kesinambungan tradisi ilmiah Islam yang terjaga sejak masa klasik hingga modern.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Nurud Dholam: Pintu Gerbang Menuju Iman yang Kokoh

Bagi santri, membaca dan mengkaji kitab Nurud Dholam adalah pintu masuk yang sangat penting untuk memahami akidah Ahlussunnah Wal Jamaah. Dengan menguasai kitab ini, santri akan memiliki pondasi iman yang kokoh sebelum melanjutkan ke kitab-kitab tauhid yang lebih tinggi. Lebih dari itu, kitab ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaan santri pada ulama nusantara.

Pada akhirnya, Nurud Dholam Syarah Aqidatul Awam hadir bukan sekadar sebagai kitab tauhid tingkat dasar, tetapi sebagai karya yang memantapkan pondasi iman. Santri di pesantren perlu menjadikan kitab ini teman setia ketika mereka mempelajari pokok-pokok keimanan secara benar, lurus, dan terjaga dari penyimpangan.

Hingga hari ini, Nurud Dholam tetap meneguhkan jati diri muslim di tengah arus globalisasi yang kerap mengguncang keyakinan. Siapa pun yang membaca, mengaji, dan mengamalkan isi kitab ini akan merawat akidah, menjaga warisan ulama, serta meneguhkan arah hidup menuju Allah Swt. Dengan begitu, kitab ini terus menguatkan iman dan mengantar pembacanya menapaki jalan keselamatan, dunia dan akhirat. (kareemustofa)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement