Doa
Beranda » Berita » Doa-Doa Sahabiyah Yang Baik Menjadi Amalan

Doa-Doa Sahabiyah Yang Baik Menjadi Amalan

Doa-doa Sahabiyah yang Baik Menjadi Amalan
Sangat banyak doa-doa para Sahabiyah yang baik menjadi amalan saat ini. Gambar : Internet

SURAU.CO – Doa-doa sahabiyah yang baik menjadi amalan. Doa adalah inti ibadah. Sebagaimana Tarmidzi meriwayatkan, Rasulullah bersabda:

“Doa itu adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi).

Doa bukan hanya sekadar permintaan, tetapi pengakuan seorang hamba kepada Allah SWT atas kelemahan yang ada padanya. Karena itu, dikisahkan dalam sejarah Islam, doa menjadi bagian penting dalam kehidupan para sahabat dan sahabiyah Nabi . Mereka tidak hanya berjuang dengan pedang dan pengorbanan, tetapi juga dengan doa yang penuh kekhusyukan. Maka, tidak sedikit doa-doa sahabiyah yang baik menjadi amalan.

Para sahabiyah (perempuan sahabat Nabi ) memiliki peran besar dalam menghidupkan doa di tengah keluarga dan masyarakat. Doa-doa mereka bukan hanya berisi permintaan duniawi, tetapi juga kerinduan akan ampunan dan kedekatan kepada Allah. Tulisan berikut ini menyajikan daftar doa-doa sahabiyah yang bisa langsung jadi amalan, lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahannya.

Doa Aisyah binti Abu Bakar R.A.

Aisyah r.a. adalah istri Rasulullah yang penuh ketakwaan dan kecintaan kepada ilmu. Salah satu doa yang Rasulullah ajarkan kepada beliau untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar adalah:

Rezeki Yang Berlimpah

Arab:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Latin:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘annī

Terjemah:
“Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai ampunan, maka ampunilah aku.”

Doa ini sederhana tetapi penuh makna. Ampunan Allah adalah nikmat terbesar yang lebih berharga daripada harta dan kedudukan.

Doa Fatimah Az-Zahra R.A.

Putri Rasulullah yang mulia ini terkenal dengan kesederhanaannya. Ia pernah mengadu kepada Rasulullah karena beratnya pekerjaan rumah, namun beliau tidak memberinya pembantu, melainkan doa berupa dzikir sebelum tidur.

Kumpulan Doa Agar Lancar Ujian Sekolah dan Mendapat Nilai Terbaik

Arab:
سُبْحَانَ اللَّهِ ٣٣، الْحَمْدُ لِلَّهِ ٣٣، اللَّهُ أَكْبَرُ ٣٤

Latin:
Subhānallāh (33 kali), Alhamdulillāh (33 kali), Allāhu Akbar (34 kali)

Terjemah:
“Maha Suci Allah (33 kali), Segala Puji bagi Allah (33 kali), Allah Maha Besar (34 kali).”

Kita mengenal dzikir ini juga dengan sebutan Tasbih Fatimah dan menjadi doa yang sangat bermanfaat untuk ketenangan hati serta kekuatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Doa Asma binti Abu Bakar R.A.

Asma, kakak Aisyah r.a., terkenal dengan keberanian dan kesabarannya. Dalam kehidupannya yang penuh kesederhanaan bersama Zubair bin Awwam, ia sering berdoa:

Tiga Cara Allah Mengabulkan Do’a

Arab:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي رَاضِيَةً بِقَضَائِكَ، صَابِرَةً عَلَى بَلَائِكَ، وَمُقِرَّةً بِنِعْمَتِكَ

Latin:
Allāhumma aj‘alnī rāḍiyatan bi-qaḍā’ika, ṣābiratan ‘alā balā’ika, wa muqiratan bi-ni‘matika

Terjemah:
“Ya Allah, jadikan aku ridha dengan ketetapan-Mu, sabar atas ujian-Mu, dan selalu mengakui nikmat-Mu.”

Doa ini sangat indah untuk diamalkan, terutama ketika kita menghadapi cobaan hidup.

Doa Ummu Sulaim R.A.

Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik, sahabat yang terkenal banyak meriwayatkan hadis. Dalam banyak kesempatan, beliau memanjatkan doa penuh keikhlasan untuk anaknya:

Arab:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ وَلَدِي مِنْ أَهْلِ الصَّلَاحِ وَالْهُدَى، وَبَارِكْ لِي فِيهِ

Latin:
Allāhumma aj‘al waladī min ahlis-ṣalāḥi wal-hudā, wa bārik lī fīh

Terjemah:
“Ya Allah, jadikan anakku termasuk orang-orang yang shaleh dan mendapat petunjuk, serta berkahilah aku melalui dirinya.”

Doa ini sangat sesuai bagi setiap ibu Muslimah untuk mendoakan anak-anaknya agar menjadi generasi penerus yang baik.

Doa Ummu Aiman R.A.

Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak kecil, dikenal dengan keteguhan imannya. Beliau sering berdoa agar Allah meneguhkan hatinya di atas Islam:

Arab:
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ حَتَّى أَلْقَاكَ

Latin:
Allāhumma thabbit qalbī ‘alā dīnika ḥattā alqāka

Terjemah:
“Ya Allah, teguhkan hatiku di atas agama-Mu hingga aku berjumpa dengan-Mu.”

Doa ini mengingatkan kita agar tidak merasa aman dari fitnah iman, dan selalu memohon keteguhan hingga akhir hayat.

Doa Ummu Habibah R.A.

Ramlah binti Abu Sufyan, atau Ummu Habibah, istri Rasulullah , pernah memanjatkan doa yang mulia:

Arab:
اللَّهُمَّ مَتِّعْنِي بِزَوْجِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَبِأَبِي وَبِأَخِي، وَاجْعَلْنِي مِنْ أَهْلِ الْبَرَكَةِ

Latin:
Allāhumma matti‘nī bi-zawjī Rasūlillāhi ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam, wa bi-abī wa bi-akhī, waj‘alnī min ahlil-barakah

Terjemah:
“Ya Allah, panjangkanlah kebersamaanku dengan suamiku Rasulullah
, dengan ayahku, dan dengan saudaraku, serta jadikanlah aku termasuk orang-orang yang diberi keberkahan.”

Doa ini menggambarkan kasih sayang beliau kepada keluarganya, sekaligus harapan akan keberkahan hidup.

Doa Zainab binti Jahsy R.A.

Zainab r.a., salah satu istri Rasulullah , dikenal dengan kesederhanaan dan kedermawanannya. Beliau sering berdoa:

Arab:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ أَهْلِ الْقُنُوعِ، وَارْزُقْنِي رِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا، وَبَارِكْ لِي فِيهِ

Latin:
Allāhumma aj‘alnī min ahlil-qunū‘, warzuqnī rizqan ḥalālan ṭayyiban, wa bārik lī fīh

Terjemah:
“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang selalu qana‘ah, karuniakan kepadaku rezeki yang halal lagi baik, dan berkahilah aku di dalamnya.”

Doa ini relevan sekali untuk diamalkan kaum Muslimah masa kini agar selalu bersyukur dan merasa cukup.

Hikmah dari Doa-Doa Sahabiyah

Dari doa-doa para sahabiyah di atas, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting:

  1. Fokus pada akhirat – doa mereka lebih banyak memohon ampunan, keteguhan iman, dan keberkahan, bukan semata urusan dunia.
  2. Kecintaan pada keluarga – banyak doa sahabiyah berisi permohonan kebaikan untuk anak dan suami.
  3. Kesederhanaan dalam berdoa – doa mereka singkat tetapi sarat makna, mudah menjadi amalan sehari-hari.
  4. Ketawadhu’an – meski mereka orang-orang mulia, doa mereka tetap menunjukkan rasa butuh yang besar kepada Allah.

Doa-doa sahabiyah adalah warisan spiritual yang sangat berharga. Dari Aisyah, Fatimah, Asma, Ummu Sulaim, Ummu Aiman, Ummu Habibah, hingga Zainab, kita belajar bahwa perempuan Muslimah generasi awal Islam selalu menjadikan doa sebagai penguat iman, penenang jiwa, dan sumber keberkahan.

Semoga kita bisa meneladani doa-doa mereka dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan doa, seorang Muslimah tidak hanya memperkuat diri sendiri, tetapi juga keluarganya, masyarakat, bahkan generasi setelahnya.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement