Pendidikan
Beranda » Berita » Sekelumit dari Akhlak Nabi ﷺ (II) dalam Akhlaq lil Banin Juz 2 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Sekelumit dari Akhlak Nabi ﷺ (II) dalam Akhlaq lil Banin Juz 2 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Kasih Sayang
seorang remaja laki-laki berpakaian muslim sedang mengaji dan mengamalkan nilai-nilai akhlak

SURAU.CO – Tidak ada teladan yang lebih sempurna dari akhlak Nabi Muhammad ﷺ. Setiap gerak hidup beliau memantulkan cahaya kasih sayang, kelembutan, dan keberanian yang berpadu indah. Dalam Akhlaq lil Banin Juz 2, Umar bin Ahmad Baraja melanjutkan kisah-kisah kecil yang mencerminkan keagungan akhlak Rasulullah. Kisah ini bukan sekadar cerita, melainkan ajakan untuk meneladani akhlak beliau dalam keseharian kita.

Umar bin Ahmad Baraja adalah seorang ulama Hadramaut yang hidup pada abad ke-20. Beliau menulis Akhlaq lil Banin dengan gaya sederhana, agar anak-anak madrasah dan santri pemula bisa dengan mudah memahami dan meneladani ajaran akhlak Islam.

Kitab ini populer di pesantren dan madrasah Nusantara karena menyajikan nilai-nilai moral melalui kisah-kisah praktis. Ia bukan sekadar teori, melainkan panduan hidup agar anak tumbuh dengan akhlak yang baik, terarah, dan berjiwa Islami.

1. Kasih Sayang Nabi kepada Pelayan dan Anak-anak

Dalam kitab ini dijelaskan bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah membentak pelayan. Beliau selalu memaafkan kesalahan mereka, bahkan menganjurkan orang lain untuk berbuat hal yang sama. Kepada anak-anak kecil, Nabi menunjukkan kelembutan yang luar biasa. Beliau selalu memberi salam kepada mereka di jalan, dan saat sedang salat lalu mendengar tangisan bayi, beliau mempercepat salatnya agar sang ibu tidak kesulitan.

Kelembutan ini menjadi teladan besar. Zaman sekarang, banyak orang tua atau guru yang mudah marah pada anak kecil. Nabi justru hadir dengan kelembutan, karena kasih sayang lebih mendidik daripada bentakan.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

2. Kesabaran dan Kedermawanan Nabi ﷺ

Rasulullah ﷺ dikenal sebagai sosok yang sabar menghadapi ujian. Cobaan datang silih berganti, tetapi beliau tidak pernah putus asa. Beliau juga terkenal sebagai orang paling dermawan. Jika ada fakir miskin yang meminta, beliau tak pernah menolaknya. Bahkan pernah memberikan kambing yang menutupi celah dua gunung kepada seorang lelaki hingga orang itu pulang ke kaumnya sambil berkata:

“Masuklah kalian ke dalam Islam. Sesungguhnya Muhammad memberi seperti orang yang tidak takut miskin.”

Inilah puncak kedermawanan. Nabi tidak hanya memberi dari kelebihan, tetapi juga dari rasa percaya penuh bahwa Allah Maha Kaya.

3. Menghibur Hati Anak Kecil

Salah satu kisah indah yang ditulis Umar Baraja adalah tentang Hasan r.a., cucu Rasulullah. Saat beliau sedang sujud, Hasan kecil menaiki punggungnya. Nabi tidak marah, bahkan memperlama sujud hingga cucunya turun. Itulah cerminan cinta yang tulus.

Ada pula kisah Abu Umair, adik Anas bin Malik, yang bersedih karena burung kecilnya mati. Nabi datang menemuinya dan dengan penuh kelembutan bersabda:

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟
“Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan burung kecilmu itu?”

Ucapan sederhana ini menghibur hati seorang anak. Nabi tidak menganggap remeh kesedihan anak kecil, justru beliau hadir sebagai penghibur dengan kelembutan yang mendidik.

Teladan yang Hidup Sepanjang Zaman

Dari Akhlaq lil Banin Juz 2, kita belajar bahwa akhlak Nabi ﷺ bukanlah kisah masa lalu, melainkan panduan hidup sepanjang zaman. Kasih sayang beliau pada anak-anak, kesabarannya atas cobaan, kedermawanannya tanpa batas, dan kelembutannya terhadap pelayan adalah teladan nyata bagi kita semua.

Mari kita bertanya pada diri sendiri: apakah kita sudah menghadirkan akhlak Nabi dalam kehidupan kita? Atau kita hanya menyebut namanya tanpa benar-benar meniru jejaknya?

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا نَقْتَدِي بِنَبِيِّكَ فِي رَحْمَتِهِ وَكَرَمِهِ وَصَبْرِهِ، وَارْزُقْنَا شَفَاعَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Ya Allah, jadikanlah kami meneladani Nabi-Mu dalam kasih sayang, kedermawanan, dan kesabarannya, serta anugerahkanlah kami syafa’atnya pada hari kiamat.”

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement