SURAU.CO – Melakukan perjalanan atau safar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika kehidupan. Baik untuk tujuan ibadah, pekerjaan, maupun rekreasi, setiap perjalanan dapat bernilai lebih. Dalam Islam, sebuah safar biasa bisa kita ubah menjadi ladang ibadah jika kita mengiringinya dengan amalan yang benar. Salah satu cara utamanya adalah dengan senantiasa melantunkan doa dan dzikir. Sebab, mengingat Allah di setiap langkah akan mendatangkan ketenangan, perlindungan, serta keberkahan.
Tak hanya itu, seorang musafir (pelaku safar) juga memegang kedudukan istimewa di sisi Allah. Doanya menjadi salah satu doa yang paling mustajab. Tentu saja, hal ini menunjukkan betapa besar perhatian Allah kepada hamba-Nya yang sedang bepergian. Oleh karena itu, akan sangat merugi jika kita melewatkan kesempatan berharga ini. Sebagai panduan, berikut adalah kumpulan doa dan bacaan penting yang dapat Anda amalkan selama safar.
1. Doa Saat Keluar dari Rumah
Sebagai langkah pertama, perlindungan harus kita mulai sejak kaki melangkah keluar dari rumah. Sebelum benar-benar memulai perjalanan, kita sangat dianjurkan membaca doa untuk memohon penjagaan dan petunjuk dari Allah. Pada intinya, doa ini adalah wujud penyerahan diri kita secara total kepada-Nya.
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
BISMILLAAHI TAWAKKALTU ‘ALALLOH, LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH.
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya; tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya.”
Dengan mengamalkan doa ini, kita secara aktif mengakui kelemahan diri. Kita juga memohon agar Allah menjadi pelindung utama dari segala keburukan selama kita dalam perjalanan.
2. Doa Ketika Menaiki Kendaraan
Selanjutnya, setelah kita berada di atas kendaraan, terdapat doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah. Baik Anda menaiki mobil, motor, kapal, maupun pesawat, doa ini sangat relevan untuk diamalkan. Doa ini mengandung pujian mendalam dan permohonan ampun sebagai wujud syukur atas nikmat kemudahan dari Allah.
بِسْمِ اللَّهِ (3x)
الحَمْدُ للِه
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
الحَمْدُ للِه (3x)
الله أَكْبَرُ (3x)
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
BISMILLAH (3X), ALHAMDULILLAH.
SUBHAANALLADZII SAKH-KHORO LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN. WA INNAA ILAA ROBBINAA LAMUN-QOLIBUUN…
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah (3x). Segala puji bagi Allah. Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami… Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”
3. Doa Safar yang Lebih Lengkap
Selain doa naik kendaraan di atas, terdapat pula versi doa safar lain yang lebih panjang dan komprehensif. Doa ini mencakup permohonan kebaikan, kemudahan, serta perlindungan dari berbagai kesulitan yang mungkin kita hadapi selama di perjalanan.
الله أَكْبَرُ، الله أَكْبَرُ، الله أَكْبَرُ
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّaا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى…
ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR. SUBHAANALLADZII SAKH-KHORO LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN…
Artinya: “Allah Mahabesar (3x). Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini… Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga.”
4. Dzikir Saat Melewati Jalan Menanjak dan Menurun
Kondisi perjalanan tentu tidak selamanya datar. Adakalanya kita melewati jalan yang menanjak atau medan yang menurun. Untuk situasi seperti ini, sunnah mengajarkan kita dzikir khusus yang sangat sederhana. Amalan ini menjaga kita agar senantiasa terhubung dengan Allah dalam segala kondisi.
-
Ketika melewati jalan yang menanjak, kita dianjurkan mengucapkan takbir: “ALLAHU AKBAR” (Allah Maha Besar).
-
Sebaliknya, saat melewati jalan yang menurun, kita dianjurkan mengucapkan tasbih: “SUBHANALLAH” (Maha Suci Allah).
Dzikir ini secara filosofis mengajarkan kita untuk selalu mengagungkan Allah saat berada di “ketinggian” dan tetap menyucikan-Nya saat berada di “kerendahan”.
Manfaatkan Waktu Mustajab untuk Berdoa
Puncak dari keistimewaan seorang musafir adalah doanya yang sangat mudah diijabah. Karena itu, jangan pernah Anda menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Gunakanlah setiap waktu luang dalam perjalanan untuk memanjatkan doa terbaik bagi diri sendiri, keluarga, kerabat, dan seluruh kaum muslimin. Hal ini sejalan dengan sebuah hadits yang menyebutkan:
“Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) doa yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) doa orang yang terzalimi, (2) doa seorang musafir, (3) doa orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Dengan demikian, saat kita secara aktif mengamalkan doa-doa dan dzikir ini, perjalanan kita tidak lagi menjadi aktivitas duniawi semata. Justru, ia akan berubah menjadi ladang pahala dan sebuah momen berharga untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Semoga setiap perjalanan Anda senantiasa aman, nyaman, dan dilimpahi berkah.