SURAU.CO – Rasulullah Muhammad ﷺ adalah sosok yang penuh kasih sayang. Beliau begitu mencintai umatnya, hingga dalam doa, perjuangan, bahkan detik-detik terakhir hidupnya, beliau tetap memikirkan keselamatan kita semua.
Cinta itu bukan cinta biasa. Ia adalah wujud kasih sayang Allah yang Allah titipkan pada diri beliau. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kalanganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128).
Ayat ini menggambarkan betapa Rasulullah ﷺ tidak rela melihat umatnya sengsara. Beliau selalu menginginkan keselamatan kita, di dunia maupun akhirat.
Doa Rasulullah ﷺ untuk Umatnya
Sejak awal dakwah, Rasulullah ﷺ tidak pernah lelah mendoakan umatnya. Ketika beliau dihina, bahkan dilempari batu hingga berdarah di Thaif, malaikat Jibril menawarkan untuk membinasakan penduduknya. Namun Rasulullah ﷺ menolak. Beliau justru berdoa:
Ya Allah, ampunilah kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui. (HR. Bukhari dan Muslim).
Inilah bukti cinta beliau. Meski disakiti, beliau tetap berharap umatnya mendapat hidayah.
Kekhawatiran Rasulullah ﷺ
Kasih sayang Rasulullah ﷺ juga tampak dari rasa khawatirnya. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Perumamaanku dengan umatku seperti seorang laki-laki yang menyalakan api. Lalu serangga-serangga berjatuhan ke dalam api itu, sedangkan aku berusaha mencegah mereka agar tidak masuk ke dalamnya. Namun mereka terus saja menerjunkan diri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menggambarkan bagaimana beliau berusaha keras menyelamatkan manusia dari siksa, meski sebagian tetap mengabaikannya.
Doa Rasulullah ﷺ untuk Umat di Hari Kiamat
Cinta Rasulullah ﷺ tidak berhenti di dunia, tetapi berlanjut hingga akhirat. Dalam sebuah hadis shahih, beliau bersabda:
“Setiap nabi memiliki doa yang mustajab. Semua nabi telah menyegerakan doa itu di dunia. Namun aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku di Hari Kiamat.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ sengaja menahan doa mustajabnya, bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi demi keselamatan umatnya kelak di hari yang sangat sulit. Syafaat beliau menjadi harapan terbesar umat Islam agar mendapatkan ampunan dan rahmat Allah.
Detik-Detik Rasulullah ﷺ Wafat
Detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah ﷺ adalah momen penuh haru yang sarat pelajaran. Setelah 23 tahun berjuang menegakkan Islam, beliau tetap memikirkan umatnya hingga nafas terakhir.
Dalam keadaan tubuh yang lemah, beliau masih menyebut: “Ummati… ummati… ummati…” (Umatku… umatku… umatku…). Betapa dalam cintanya kepada kita semua. Bahkan saat Malaikat Jibril datang meminta izin untuk mencabut nyawanya, Rasulullah ﷺ bertanya, “Bagaimana dengan umatku?” Ini menunjukkan bahwa beliau memikirkan keselamatan umatnya. Lalu Allah menurunkan wahyu kepada Jibril, “Pergilah kepada Muhammad dan katakan: Sesungguhnya Kami akan ridha terhadap umatmu dan tidak akan membuatkmu bersedih.” (HR.Muslim). Kemudian Nabi tersenyum.
Hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 H, Rasulullah ﷺ wafat di pangkuan Aisyah ra Dengan wajah bersinar. Tangisan sahabat pecah. Umar bin Khattab sempat tidak percaya. Namun Abu Bakar ash-Shiddiq menenangkan mereka dengan tegas: “Barang siapa yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah Muhammad telah wafat. Barang siapa yang menyembah Allah, maka Allah Maha Hidup dan tidak akan mati.” (HR.Bukhari).
Cinta yang Harus Dibalas dengan Ketaatan
Besarnya cinta Rasulullah ﷺ kepada umatnya seharusnya membuat kita merenung: sudahkah kita membalas cinta itu dengan ketaatan? Rasulullah ﷺ tidak pernah meminta imbalan materi. Beliau hanya menginginkan agar umatnya selamat dengan mengikuti ajaran Allah.
Allah ﷻ menegaskan dalam firman-Nya:
“Katakanlah (Muhammad), jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 31).
Balasan terbaik untuk mencintai Rasulullah ﷺ adalah ketaatan: menjaga shalat, meneladani sunnah, dan memperkuat iman.
Penutup
Cinta Rasulullah ﷺ adalah cinta yang murni dan abadi. Beliau mendoakan umatnya, menangis untuk mereka, bahkan menyebut “ummati” di akhir hayatnya. Cinta itu seharusnya membuat kita malu jika tidak membalasnya.
Mari kita buktikan cinta kepada Rasulullah ﷺ dengan menaati Allah, menjaga sunnah beliau, dan berharap kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
