SURAU.CO – Malam hari merupakan waktu istirahat bagi tubuh setelah seharian beraktivitas. Namun, di samping itu, malam juga menjadi momen berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah. Untuk meraih keberkahan tersebut, Rasulullah SAW mencontohkan berbagai amalan zikir sebelum tidur. Amalan-amalan ini tidak hanya mendatangkan ketenangan jiwa, tetapi juga memberikan perlindungan. Oleh karena itu, mari kita hidupkan sunnah ini agar tidur kita lebih berkualitas dan penuh berkah.
Perlindungan Ampuh dengan Tiga Surat Pelindung
Salah satu amalan utama yang bisa kita lakukan adalah membaca tiga surat terakhir dalam Al-Quran. Ketiga surat tersebut adalah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Amalan sederhana ini berfungsi sebagai benteng yang kokoh dari berbagai keburukan.
Secara khusus, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita cara mengamalkannya. Pertama, beliau mengumpulkan kedua telapak tangan. Kemudian, beliau membaca ketiga surat tersebut secara berurutan lalu meniupkannya ke telapak tangan. Setelah itu, beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau. Beliau memulainya dari kepala, wajah, hingga bagian depan tubuh. Praktik ini beliau ulangi sebanyak tiga kali.
“Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5)
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6)
Ayat Kursi sebagai Penjaga hingga Pagi
Selanjutnya, amalan lain yang tak kalah penting adalah membaca Ayat Kursi. Ayat agung ini memiliki keutamaan yang luar biasa jika dibaca sebelum tidur. Rasulullah menjelaskan bahwa siapa saja yang membacanya, maka Allah akan senantiasa menjaganya. Lebih dari itu, setan pun tidak akan mampu mendekatinya hingga pagi tiba.
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur…” (QS. Al Baqarah: 255)
Meraih Kecukupan dengan Dua Ayat Terakhir Al-Baqarah
Selain Ayat Kursi, Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah. Beliau bersabda bahwa siapa pun yang membaca kedua ayat ini pada malam hari, maka bacaan itu telah mencukupinya. Para ulama menjelaskan bahwa kata “mencukupinya” memiliki makna yang luas, yaitu mencukupi dari segala keburukan dan gangguan.
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman…” (QS. Al Baqarah: 285-286)
Doa-Doa Pilihan sebagai Pengantar Tidur
Tidak hanya ayat-ayat Al-Quran, Nabi Muhammad SAW juga mewariskan doa-doa khusus sebagai pengantar tidur. Doa-doa ini mengandung permohonan, penyerahan diri, serta pujian kepada Allah. Salah satu doa yang paling dikenal adalah:
-
“Bismika allahumma amuutu wa ahyaa.”
Artinya: “Dengan nama-Mu, ya Allah! Aku mati dan hidup.”
Ada pula doa lain yang menunjukkan kepasrahan total seorang hamba kepada Rabb-nya. Doa ini menjadi bukti bahwa kita menyerahkan seluruh urusan kita kepada Allah, bahkan saat tertidur.
-
“Bismika robbi wadho’tu jambii, wa bika arfa’uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfazh bihi ‘ibaadakash shoolihiin.”
Artinya: “Dengan nama Engkau, wahai Rabbku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi, apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah ia.”
Tasbih Fatimah, Amalan yang Lebih Baik dari Pembantu
Sebagai pelengkap, Nabi juga mengajarkan sebuah zikir ringan yang bernilai luar biasa. Zikir ini dikenal sebagai Tasbih Fatimah karena beliau mengajarkannya langsung kepada putrinya, Fatimah. Beliau menyarankan putrinya untuk membaca Subhanallah (33x), Alhamdulillah (33x), dan Allahu Akbar (34x) sebelum tidur. Bahkan, beliau menyebut amalan ini lebih baik daripada memiliki seorang pembantu.
Pada akhirnya, mengamalkan zikir-zikir ini bukanlah sekadar rutinitas tanpa makna. Sebaliknya, ini adalah wujud kesadaran seorang hamba bahwa hidup dan matinya berada dalam genggaman Allah. Dengan demikian, semoga kita dapat senantiasa menghiasi malam-malam kita dengan amalan sunnah yang penuh manfaat ini.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
