Beranda » Berita » Refleksi dari Daftar Nama Calon Jamaah Haji: Sebuah Renungan tentang Perjalanan Hidup dan Perjalanan Akhir

Refleksi dari Daftar Nama Calon Jamaah Haji: Sebuah Renungan tentang Perjalanan Hidup dan Perjalanan Akhir

Refleksi dari Daftar Nama Calon Jamaah Haji: Sebuah Renungan tentang Perjalanan Hidup dan Perjalanan Akhir

Refleksi dari Daftar Nama Calon Jamaah Haji: Sebuah Renungan tentang Perjalanan Hidup dan Perjalanan Akhir.

 

Suatu Deretan nama, mereka yang telah mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji dari berbagai daerah di Painan, Salido, Sago, dan sekitarnya. Nama-nama itu disertai dengan identitas ayah, tanggal lahir, alamat, hingga usia. Sekilas, ia hanyalah sebuah daftar administrasi. Namun jika direnungkan lebih dalam, daftar ini menyimpan makna spiritual yang sangat mendalam tentang kehidupan, pengabdian, dan perjalanan menuju Allah SWT.

Nama yang Tercatat di Lembaran Dunia

Nama-nama yang kita lihat pada lembaran tersebut adalah orang-orang yang telah meniatkan diri menunaikan rukun Islam kelima, haji ke Baitullah. Ada yang berusia muda, ada yang telah lanjut usia. Ada yang tinggal di kota, ada yang di kampung. Namun semua menyatu dalam satu ikatan: kerinduan menuju rumah Allah.

Betapa beruntungnya mereka, sebab tidak semua Muslim mendapat kesempatan untuk sampai pada tahap ini. Banyak yang ingin berhaji, namun terkendala usia, harta, kesehatan, atau takdir Allah.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Maka, tercatatnya nama seseorang dalam daftar calon jamaah haji bukanlah perkara kebetulan. Itu adalah tanda kasih sayang Allah yang mengundang hamba-Nya untuk datang ke rumah-Nya.

Dari Catatan Dunia Menuju Catatan Akhirat

Ketika kita melihat data: tanggal lahir, usia, alamat, hingga desa asal, kita seperti diingatkan bahwa hidup manusia hanyalah kumpulan catatan. Allah SWT berfirman:

> “Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu kamu akan melihat orang-orang yang berdosa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya. Mereka berkata: ‘Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?’” (QS. Al-Kahfi: 49)

Jika manusia di dunia tercatat dalam daftar pendaftaran haji, maka di akhirat kelak setiap amal manusia tercatat dalam kitab catatan amal. Maka, sejatinya daftar nama ini adalah pengingat bahwa kelak kita pun akan dipanggil berdasarkan nama, untuk menerima catatan amal kita.

Usia yang Tertera, Waktu yang Terbatas

Dalam daftar itu ada yang berusia 40-an, 50-an, 60-an, bahkan lebih dari 70 tahun. Angka-angka ini menyadarkan kita bahwa waktu terus berjalan, usia semakin berkurang. Sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

> “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang miskinmu, waktu luangmu sebelum datang sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim)

Haji membutuhkan kesiapan fisik, mental, dan materi. Maka selagi masih diberi kesehatan dan kemampuan, bersegeralah mempersiapkan diri. Jangan menunda hingga tua renta, sebab kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput.

Keberagaman Alamat, Kesatuan Tujuan

Daftar itu juga menunjukkan berbagai alamat: KP. Luar Salido, Perumnas Painan, Koto Tinggi, Sago, Pagar Ruyung, Sungai Sarauk Lumpo, dan lain-lain. Mereka berasal dari tempat yang berbeda, namun kelak mereka semua akan berkumpul di satu titik tujuan: Makkah al-Mukarramah.

Demikian pula halnya dengan kehidupan. Manusia berasal dari berbagai latar belakang, namun pada akhirnya semua akan berkumpul di Padang Mahsyar.

Sebagaimana haji mengajarkan persatuan umat tanpa membeda-bedakan asal, warna kulit, maupun strata sosial, demikian pula kehidupan ini harus diarahkan menuju satu tujuan: ridha Allah SWT.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Doa dan Harapan untuk Jamaah

Bagi mereka yang namanya telah tercatat, perjalanan ini bukan sekadar perjalanan wisata religi. Ia adalah panggilan suci yang akan mengubah hidup. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: > “Haji mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka mari kita doakan, semoga seluruh jamaah yang namanya tercatat dalam daftar itu diberi kesehatan, kelancaran, dan kemampuan untuk menunaikan ibadah haji dengan sempurna.

Semoga mereka memperoleh haji yang mabrur, yang akan menjadi bekal menuju akhirat.

Pelajaran Bagi yang Belum Berangkat

Bagi kita yang belum tercatat dalam daftar haji, janganlah bersedih hati. Jadikan ini motivasi untuk menabung, berdoa, dan berusaha. Karena haji bukan hanya soal uang, tetapi juga soal niat dan takdir Allah. Selain itu, ada banyak amal yang bisa mendekatkan kita pada Allah meski belum mampu berhaji.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

> “Umrah di bulan Ramadhan menyamai haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, membantu jamaah haji, mendoakan mereka, bahkan menyambut mereka sepulang haji adalah amal kebaikan yang bernilai di sisi Allah.

Penutup: Semoga Penghuni Surga

Daftar nama calon jamaah haji ini sesungguhnya adalah cermin kehidupan. Ia mengajarkan kita tentang keterbatasan usia, pentingnya persiapan, arti sebuah catatan, dan kesatuan tujuan hidup. Nama-nama mereka tercatat dalam daftar haji, semoga kelak juga tercatat dalam daftar penghuni surga.

Bagi kita yang membaca, jadikan ini pengingat bahwa hidup adalah perjalanan menuju Allah.

Kita mungkin belum tercatat di daftar haji, tetapi pastikan kita berusaha tercatat dalam daftar hamba-hamba Allah yang taat, agar kelak nama kita dipanggil dengan penuh kemuliaan di akhirat. (Tengku)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement