Opinion
Beranda » Berita » Menggapai Kebahagiaan Hakiki Melalui Ketaatan Kepada Allah

Menggapai Kebahagiaan Hakiki Melalui Ketaatan Kepada Allah

Menggapai Kebahagiaan Hakiki Melalui Ketaatan Kepada Allah
Menggapai Kebahagiaan Hakiki Melalui Ketaatan Kepada Allah

SURAU.CO.Kebahagiaan hakiki dapat digapai melalui ketaatan kepada Allah dengan memperkuat iman, menjaga shalat lima waktu. Selain itu berbuat baik kepada sesama, menjaga silaturahmi, berbakti kepada orang tua, dan memohon ridha Allah. Ketaatan ini juga mencakup pengembangan hati yang bersih (qalbun salim) dari sifat tercela Menjadikannya sumber kebaikan dan kedamaian, serta menautkan segala harapan hanya kepada Allah.

Dalam Islam, filosofi kebahagiaan hakiki melalui ketaatan meyakini bahwa manusia dapat meraih kebahagiaan sejati dan ketenangan batin dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui pelaksanaan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan selalu beribadah serta bersyukur dalam setiap aspek kehidupan. Ketaatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari ritual ibadah seperti salat dan zakat hingga perilaku sehari-hari. Selanjutnya sabar, bersyukur, berbuat baik, dan mencari rezeki yang halal, yang semua itu bertujuan untuk mencapai ridha Allah SWT dan keberkahan di dunia serta akhirat.

Ketaatan yang total kepada Allah SWT menjadi pusat dari segala aktivitas, karena Dia adalah sumber segala kebaikan dan ketenangan. Menjalankan ibadah wajib dan sunah, seperti salat dan membaca Al-Qur’an. Serta mengamalkan perbuatan baik seperti sedekah dan zakat, adalah jalan untuk meraih kebahagiaan. Mengembangkan sifat-sifat terpuji seperti kesabaran, syukur, ikhlas, dan kejujuran adalah bagian penting dari mencapai kebahagiaan sejati. Yang merupakan cerminan kedekatan dengan Tuhan. Memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT (iman) adalah fondasi untuk melakukan amal saleh dan mengharapkan balasan terbaik di sisi-Nya. Hati yang bersih dari sifat-sifat buruk seperti dengki, marah, dan sombong. Akan menghasilkan kedamaian dan ketenangan jiwa, yang merupakan bentuk kebahagiaan hakiki.

Surat Ar-Ra’d Ayat 28

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Arab-Latin: Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Surat An-Nahl Ayat 97

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Arab-Latin: Man ‘amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan ṭayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya’malụn

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Menurut hadis dan ajaran Islam, kebahagiaan hakiki diraih melalui ketaatan kepada Allah dengan hati yang bersih dan selalu mengingat-Nya. Selanjutnya bersyukur, bersabar dalam menghadapi cobaan, serta menjalankan amal saleh seperti salat dan memberikan manfaat kepada orang lain. Ketaatan ini menghasilkan ketenangan batin dan ketenteraman hidup, menjauhkan dari kesedihan dan penderitaan. Serta membawa seseorang menuju ridha dan kebahagiaan abadi di akhirat.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Dengan mengingat dan menyembah Allah SWT, hati akan menjadi tenteram, terbebas dari kegelisahan dan penderitaan batin. Ketaatan akan mendatangkan keberkahan yang melimpah dalam hidup, bukan hanya dalam materi tetapi juga dalam ketenangan dan kepuasan batin. Ketaatan pada ajaran Allah memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam hidup. Yaitu untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.

Hati yang taat dan berserah diri kepada Allah akan menjadi kuat dalam menghadapi berbagai ujian dan kesulitan hidup, karena sadar bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Dengan demikian, kita menemukan kebahagiaan hakiki. Yang merupakan kedamaian jiwa dan ketentraman hati, bukan sekadar kenikmatan materi atau kesuksesan duniawi, melalui ketaatan dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Kunci Kebahagiaan Hakiki Melalui Ketaatan Kepada Allah

Hati yang selalu basah lisan dan pikirannya untuk mengingat Allah akan diselimuti kebahagiaan dan ketenangan. Menerima segala nikmat dan karunia Allah dengan hati yang bersyukur merupakan salah satu jalan mencapai kebahagiaan sejati. Ketaatan kepada Allah dibarengi dengan kesabaran dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan hidup. Sambil tetap bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Menjalankan perintah Allah seperti salat dengan khusyuk, menjauhi larangan-Nya. Serta berbuat baik kepada sesama (berbagi harta dan tenaga) merupakan bentuk ketaatan yang membawa kebahagiaan.

Dengan hati yang bersih dan terhindar dari sifat buruk seperti marah, dengki, dan sombong, manusia akan lebih mudah merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Ketaatan kepada Allah juga mencakup membangun hubungan yang baik dengan manusia. Seperti memiliki teman yang saleh yang dapat mengantarkan pada kebaikan dan ketaatan. Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya akan memberikan ketenangan, ketenteraman hati. Serta kebahagiaan batin yang tidak didapatkan dari hal lain di dunia. Orang yang taat akan senantiasa dalam lindungan dan jaminan Allah, sehingga ia tidak akan disia-siakan atau dibiarkan binasa dalam hidupnya. Ketaatan kepada Allah secara keseluruhan akan membawa kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang berlimpah di akhirat.

Membangun Ketaatan kepada Allah

  1. Perkuat Keimanan: Mulailah dengan keyakinan yang teguh kepada Allah SWT, karena iman adalah pondasi utama kebahagiaan.
  2. Jaga Shalat Lima Waktu: Shalat adalah tiang agama dan salah satu bentuk ketaatan yang paling utama. Kerjakan dengan khusyuk dan tepat waktu.
  3. Berbuat Baik: Berbakti kepada orang tua, menjaga silaturahmi dengan keluarga dan tetangga, serta menyantuni yang membutuhkan melalui sedekah dan zakat adalah bentuk ketaatan yang penting.
  4. Perilaku Jujur dan Amanah: Tunjukkan kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, serta amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Mencapai Hati yang Bersih (Qalbun Salim)

  1. Bebaskan Hati: Hati yang bersih akan terbebas dari kesedihan, kemarahan, iri, dan dengki, sehingga emosi positif seperti kasih sayang dan kedamaian dapat tumbuh.
  2. Tunjukkan Kebaikan: Hati yang bersih akan memancarkan segala kebaikan dan perilaku terpuji, serta menjadi penolak kebatilan dan kemungkaran.
  3. Manfaatkan Ibadah: Bersuci (wudu, mandi), membaca Al-Qur’an, dan mengingat Allah adalah amalan yang dapat membersihkan jiwa.

Menautkan Harapan kepada Allah

  1. Berserah Diri: Ketangguhan untuk menautkan segala aktivitas dan harapan kepada Allah adalah kunci kebahagiaan sejati, karena Dialah satu-satunya yang dibutuhkan hati manusia.
  2. Raih Ridha-Nya: Tujuan utama kebahagiaan hakiki adalah meraih rahmat dan ridha Allah, yang mengantarkan pada kebahagiaan akhirat, bukan sekadar kesenangan duniawi yang fana.

Dengan menjalankan ketaatan dan mengembangkan hati yang bersih, seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Allah menganugerahkan kebahagiaan hakiki dunia akhirat kepada orang yang taat kepada-Nya dengan menjaga salat, berbakti pada orang tua, bersilaturahmi, berbuat baik, jujur, amanah, selalu bersyukur, bersabar, dan ikhlas dalam beribadah serta beramal saleh. Selain itu, penting untuk mencari rezeki yang halal, menguatkan takwa kepada Allah, serta terus mendekatkan diri kepada-Nya melalui zikir dan doa.

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement