Pendidikan
Beranda » Berita » Salma dan Tetangganya, Su’ad dalam Akhlaq lil Banat Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Salma dan Tetangganya, Su’ad dalam Akhlaq lil Banat Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Salma
seorang gadis perempuan muda berpakaian muslimah yang sederhana dan rapi sedang mengaji Kitab Akhlak bagi perempuan

SURAU.CO- Kitab Akhlaq lil Banat ditulis oleh Umar bin Ahmad Baraja, seorang ulama Arab Saudi pada abad ke-20 yang menaruh perhatian besar terhadap pendidikan moral anak-anak, khususnya perempuan. Kitab ini ditujukan bagi santri putri dan siswi madrasah agar mereka tumbuh dengan akhlak mulia, sopan santun, dan kepedulian sosial.

Dalam khazanah Islam, kitab ini menempati posisi unik: ia tidak rumit dengan istilah fikih atau filsafat, melainkan penuh kisah sederhana yang sarat makna. Karena kesederhanaannya, Akhlaq lil Banat banyak diajarkan di madrasah dan pesantren di Nusantara sebagai pedoman dasar budi pekerti Islami.

1. Salma, Teladan Akhlak Seorang Anak

Dalam kisah yang diceritakan Umar bin Ahmad Baraja, Salma digambarkan sebagai anak perempuan berakhlak baik. Semua ibu berharap memiliki anak seperti dirinya, sebab ia disayang tetangga dan juga menyayangi mereka.

Suatu hari, ketika libur sekolah, ayahnya ingin mengajaknya ke kebun binatang. Namun Salma berkata:

يَا أَبِي، سَأَذْهَبُ مَعَ جَارَتِي سُعَادٍ، فَإِنِّي لَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَكُونَ سَعِيدَةً إِلَّا إِذَا ذَهَبْتُ مَعَهَا

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

“Wahai ayahku, aku akan pergi bersama tetanggaku, Su’ad. Aku tidak akan bahagia kecuali jika aku pergi dengannya.”

Jawaban ini membuat sang ayah gembira, karena melihat betapa besar kasih sayang Salma kepada tetangganya. Sejak kecil ia sudah menunjukkan akhlak sosial yang luhur, mendahulukan kebersamaan daripada kesenangan pribadi.

2. Kebersamaan di Kebun Binatang

Salma dan Su’ad pun berangkat ke kebun binatang bersama ayah Salma. Mereka melihat burung-burung yang indah dan hewan-hewan asing yang mengagumkan.

Setelah puas berkeliling, Salma berkata kepada Su’ad:

“Sekarang kita sudah melihat semua hewan di kebun binatang. Apakah engkau ingin kita segera pulang?”

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Su’ad menjawab dengan penuh rasa terima kasih:

“Iya, wahai tetanggaku yang baik. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu kepadaku.”

Dialog sederhana ini mengandung makna mendalam: kebaikan kecil yang tulus selalu meninggalkan kesan besar di hati orang lain. Bahkan Su’ad menegaskan bahwa ia tidak akan pernah melupakan kebaikan Salma, meski hanya berupa kebersamaan menikmati liburan.

3. Membawa Pulang Kisah Kebaikan

Setibanya di rumah, Salma menceritakan semua yang ia lihat di kebun binatang kepada keluarganya. Mereka merasa bahagia, bukan hanya karena cerita hewan-hewan yang menarik, tetapi lebih karena sikap Salma yang penuh kasih kepada tetangganya.

Keluarga Salma bersyukur atas akhlaknya. Mereka bangga bahwa anak mereka bukan hanya pintar bercerita, tetapi juga memiliki hati yang lembut, peduli, dan penuh cinta.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Di sini Umar bin Ahmad Baraja ingin mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah dari apa yang kita miliki atau alami, tetapi dari bagaimana kita membagi kebahagiaan itu dengan orang lain, terutama tetangga.

Hikmah untuk Zaman Kini

SURAU.CO – Kisah Salma dan Su’ad dalam Akhlaq lil Banat bukan sekadar dongeng anak-anak. Ia adalah pelajaran klasik tentang adab sosial, bagaimana seorang anak diajarkan untuk peduli pada tetangganya sejak dini.

Di tengah masyarakat modern yang kerap individualis, sikap Salma adalah teladan. Ia mengingatkan kita bahwa kebahagiaan menjadi lebih indah saat dibagi. Bahkan, sebuah perjalanan sederhana ke kebun binatang bisa menjadi kenangan abadi jika diwarnai dengan kasih sayang.

Mari kita renungkan: sudahkah kita, seperti Salma, menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai bagian dari kebahagiaan kita sendiri?

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِفْتَاحًا لِلْخَيْرِ، وَمَغْلَقًا لِلشَّرِّ، وَارْزُقْنَا قُلُوبًا تَرْحَمُ النَّاسَ

Ya Allah, jadikanlah kami sebagai pembuka pintu kebaikan, penutup jalan keburukan, dan anugerahkan kepada kami hati yang penuh kasih kepada sesama.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement