Khazanah
Beranda » Berita » Nikmatnya Menggunakan Lidah Dalam Pandangan Islam

Nikmatnya Menggunakan Lidah Dalam Pandangan Islam

Nikmatnya lidah dalam pandangan Islam

Nikmatnya lidah dalam pandangan Islam.

 

Lidah adalah salah satu nikmat Allah yang luar biasa. Dari lidah, keluar kata-kata yang bisa menjadi doa, nasihat, ilmu, bahkan penghibur hati. Tapi di sisi lain, lidah juga bisa melukai, menyakiti, bahkan menjerumuskan pemiliknya ke dalam dosa.

Lidah Adalah Anugerah

Pancaindera Lidah adalah anugrah Allah yang terbaik karna dengan lidah kita bisa merubah dunia menjadi indah, tapi sebalik dunia bisa berubah menjadi neraka kalau digunakan untuk maksiatbbahkan bisa merubah wajah kita menjadi disenangi karena ucapan kita.

Lidah adalah potensi yang terbaik dari Allah untuk hambanya karna banyak manusia bisa mengunakan lidahnya untuk merubah orang dahulu jahat menjadi orang baik ketika bisa mengunakan lidah untuk yang indah dan untuk yang maslahah.

Memohon kepada Allah Ilmu yang Bermanfaat

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua janggutnya (lisan/lidah) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan), maka aku jamin baginya surga.” (HR. Bukhari)

Menjaga lidah adalah kunci keselamatan

Dengan lidah, kita bisa membaca Al-Qur’an dan dzikir → pahala mengalir. Pakai lidah, kita bisa menebar salam dan senyum → ukhuwah terjalin. Dengan lidah, kita bisa menyampaikan ilmu → umat tercerahkan.

Namun bila salah gunakan:

Lidah bisa menyebarkan fitnah → merusak.

Bagian Lidah bisa menghina → menyakiti.

Bermacam-macam Do’a Iftitah

Lidah bisa berdusta → menghapus kepercayaan.

 

Maka indahnya lidah bukan hanya pada kemampuan berbicara, tapi pada kendali. Lidah yang dikendalikan dengan iman, akan melahirkan kata-kata yang menyejukkan, menenangkan, dan mendekatkan manusia kepada Allah. Jadi benar sekali, indahnya bisa menggunakan lidah itu bukan sekadar “bisa bicara”, tetapi “bicara dengan benar, baik, dan bermanfaat”.

 

 

Apakah Hasil Cukai Rokok di APBN Bisa Disebut Berkah dan Halal ?


 

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-80 “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”

 

Setiap peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia bukanlah sekadar seremoni tahunan. Ia adalah momentum refleksi kebangsaan, pengingat akan darah dan air mata para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi sebuah kata yang agung: MERDEKA.

80 tahun sudah Indonesia berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat. Dalam perjalanan panjang ini, kita menyaksikan bagaimana negeri ini tumbuh dari luka penjajahan, bangkit dari keterpurukan, dan terus melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Semangat itu tidak pernah padam, karena ruh kemerdekaan adalah milik seluruh rakyat Indonesia.

Bersatu Berdaulat: Persatuan adalah kunci keberlangsungan sebuah bangsa. Indonesia bukan hanya sekumpulan pulau, bukan hanya ragam bahasa, suku, dan budaya—tetapi sebuah ikatan batin yang menyatukan kita dalam satu nadi: cinta tanah air. Tanpa persatuan, kedaulatan akan goyah. Dengan persatuan, bangsa ini berdiri tegak menghadapi tantangan zaman.

Rakyat Sejahtera: Kemerdekaan sejati bukan hanya bebas dari penjajahan, melainkan juga terbebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan. Rakyat sejahtera adalah cita-cita yang terus diperjuangkan, sebab kesejahteraan adalah hak setiap insan Indonesia. Pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemerataan pembangunan adalah jembatan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Indonesia Maju

Kemajuan Indonesia ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Semakin tinggi ilmu, semakin kuat karakter, semakin besar pengabdian, maka semakin kokoh pijakan kita menuju Indonesia Emas. Perkembangan teknologi, inovasi, dan pendidikan adalah senjata kita untuk mengibarkan merah putih di kancah dunia.

Hari ini, semangat kemerdekaan harus kita wujudkan dengan kerja nyata, keteladanan, dan komitmen moral untuk membangun negeri. Tidak cukup hanya dengan slogan, tapi dengan langkah konkret—di ruang kelas, di kantor, di sawah, di pasar, dan di seluruh lini kehidupan. Sebagaimana para pahlawan telah berjuang dengan keberanian, kini giliran kita berjuang dengan ilmu, karya, dan integritas. Setiap profesi, setiap peran, sekecil apapun, adalah bagian dari perjuangan besar bernama Indonesia.

Merdeka bukan berarti bebas tanpa arah. Merdeka berarti bertanggung jawab menjaga persatuan, berjuang menyejahterakan rakyat, dan memastikan negeri ini terus melaju di jalan yang benar. Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia! Mari kita terus kobarkan semangat kemerdekaan: bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju. Indonesia Tangguh, Indonesia Jaya! (Tengku)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement