Kisah
Beranda » Berita » Jasa-Jasa Abu Bakar as-Shiddiq

Jasa-Jasa Abu Bakar as-Shiddiq

Jasa-Jasa Abu Bakar as-Shiddiq
Ilustrasi AI (sumber: chatgpt.com)

SURAU.CO – Abu Bakar ash-Shiddiq merupakan sahabat yang pertama kali masuk Islam. Ia selalu menyertai Rasulullah sepanjang hidupnya baik saat di Mekkah dan Madinah. Tak hanya itu, Abu Bakar berperan sebagai teman bermusyawarah dan wazirnya Rasulullah. Melalui pendekatan dan persuasinya, para senior sahabat akhirnya  masuk memeluk Islam seperti Usman bin Affan, az-Zubari bin al Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Setia Mendampingi Rasululullah

Abu Bakar ash-Shiddiq  senantiasa setia mendampingi Rasulullah dalam menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan. Ia siap membela Rasulullah dengan sepenuh jiwa. Ia bahkan telah membebaskan banyak budak yang mengalami siksaan karena masuk Islam seperti Bilal, Amir bin Fuhairah, Ummu Ubaisy Zinnirah,Nahdiyyah dan putrinya, serta budak wanita milik Bani Muammal.

Abu Bakar juga yang mendampingi Rasulullah saat hijrah, dan turut serta dalam setiap peperangan Bersama Nabi. Misalnya perang Badar, Uhud, Khandaq ,Hudaibiyyah, Penaklukan kota Makkah,  Hunain, dan  Tabuk. Ketika menjabat sebagai khalifah, Abu Bakar selanjutnya bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh negeri Islam dan wilayah kekhalifahan sepeninggal Rasulullah.

Abu Bakar melanjutkan misi pasukan dalam pimpinan Usamah yang sebelumnya telah  Rasululah persiapkan  sebelum wafat. Kemudian Abu Bakar melakukan kebijakan menyamakan persepsi seluruh sahabat untuk memerangi kaum murtad dengan segala persiapan ke arah. kemudian memerangi seluruh kelompok yang murtad ke wilayah masing-masing.

Inisiasi Abu Bakar dalam Pengumpulan al-Qur’an

Menurut Ibnu Katsir , pada tahun 12 Hijiriah Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengumpulkan al-Qur’an dari berbagai tempat penulisan, baik yang tertulis pada kulit-kulit, dedaunan maupun yang ada  dalam hafalan  kaum muslimin. Alasannya Abu Bakar memerintahkan hal itu karena  para Qari’ penghafal al-Quran banyak yang syahid dalam perang Yamamah sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih-al Bukhari.

Mengenal Dunia agar Tidak Tertipu olehnya: Tafsir Hikmah Al-Hikam

Zaid bin Tsabit pernah berkata, Abu Bakar ash-Shiddiq mengirim kepadaku surat tentang orang-orang yang terbunuh saat  perang Yamamah. Ketika aku mendatanginya, kudapati Umar bin al-Khattab  berada di sampingnya, maka Abu Bakar berkata:

“Sesungguhnya banyak para Qurra’ penghafal al-Qur’an yang telah gugur dalam perang Yamamah. Aku takut jika para Qari’ yang masih hidup kelak terbunuh dalam perang, akan menyebabkan hilangnya sebagian besar dari ayat al-Qur’an, menurut pendapatku, Engkau harus menginstruksikan agar segera mengumpulkan dan membukukan al-Qur’an.”

Aku bertanya pada Umar, “Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah Rasulullah lakukan?”

Umar menjawab,”Demi Allah, ini adalah kebaikan!” dan Umar terus menuntutku hingga Allah melapangkan dadaku untuk segera melaksanakannya, akhirnya aku pun setuju dengan pendapat Umar.

Zaid bin Tsabit berkata,  Kemudian Abu Bakar berkata padaku, “Engkau adalah seorang pemuda yang jenius, berakal dan penuh Amanah, dan Engkau telah terbiasa menulis wahyu untuk Rasulullah, maka carilah seluruh ayat al-Qur’an yang berserakan dan kumpulkanlah.”

Panjang Umur Belum Tentu Bermakna: Hikmah dalam Al-Hikam tentang Kualitas Usia

Berkata Zaid, “Demi Allah jika mereka memerintahkan aku untuk memikul gunung tentulah lebih ringan bagiku daripada melaksanakan perintah Abu Bakar agar aku mengumpulkan al-Qur’an.”

“Bagaimana kalian melakukan sesuatu perbuatan yang tidak diperbuat oleh Rasululullah?”

Abu Bakar berkata, “Demi Allah ini adalah suatu kebaikan!”

Dan Abu Bakar terus berusaha meyakinkan aku hingga akhirnya Allah melapangkan dadaku untuk menerimanya.

Zaid bin Tsabit Memimpin Pengumpulan al-Qur’an

Maka Zaid mulai mengumpulkan tulisan-tulisan al-Qur’an yang tertulis pada daun-daunan, kulit maupun dari hafalan para penghafal al-Qur’an, hingga akhirnya Zaid menemukan akhir surat at-Taubah yang ada pada Abu Khuzaimah al-Anshari yang tidak ia dapatkan dari selainnya, yakni ayat:

Bahagia di Tengah Luka: Rahasia Spiritual Dzikir dari Al-Hikam

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ

Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu. (At-Taubah:128)

Hingga akhir surat al-Bara’ah.

Kemudian al-Qur’an yang telah dikumpulkan dan dibukukan itu disimpan oleh Abu Bakar hingga Allah mewafatkannya. Setelah itu berpindah ke tangan Umar sewaktu hidupnya, dan akhirnya berpindah ke tangan Hafshah binti Umar. Imam al-Bukhari berkata, Ibnu Syihab berkata, Telah berkata kepadaku Kharijah bin Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia mendengar Zaid berkata

“Aku tidak mendapatkan satu ayat dari surat al-Ahzab ketika kami menulis al-Qur’an ke dalam satu mushaf, sementara aku pernah mendengarkan Rasulullah membacanya, akhirnya ayat tersebut kami cari dan ternyata ayat tersebut pada Khuzaimah bin Tsabit al-Anshari

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ

“Di antara orang-orang mu’min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah.” (Al-Ahzab:23)

Maka segera kami sisipkan ke tempatnya di dalam mushaf.

Demikian jasa-jasa Abu Bakar ash-Shiddiq saat dan setelah Rasulullah wafat. Salah satu jasanya  yang monumental yakni memerangi kaum murtad dan menginisiasi pengumpulan al-Qur’an. (St.Diyar)

Referensi:

Ibnu Katsir, Al Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafa’ur Rasyidin, 2004.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement