SURAU.CO – Setiap manusia pasti pernah merasakan kesedihan. Rasa galau, cemas, dan duka yang mendalam adalah bagian tak terpisahkan dari ujian kehidupan. Perasaan ini bisa datang kapan saja, membuat hati terasa sempit dan jiwa terasa lelah. Namun, Islam tidak membiarkan kita sendirian dalam menghadapi badai perasaan ini. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ telah mengajarkan sebuah doa yang sangat agung. Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah senjata ampuh untuk mengangkat kesedihan dan menggantinya dengan kebahagiaan.
Landasan Agung dari Hadits Abdullah bin Mas’ud
Dasar dari doa ini adalah sebuah hadits yang sangat kuat, diriwayatkan oleh sahabat mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam hadits tersebut, Nabi ﷺ menjanjikan sebuah keutamaan luar biasa bagi siapa saja yang membaca doa ini dengan penuh ketulusan. Beliau bersabda:
“Tidaklah seorang hamba tertimpa kesedihan dan kegalauan, lalu ia mengucapkan (doa berikut ini), melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegalauannya, lalu Allah akan menggantikannya dengan kegembiraan.”
Janji ini sangatlah pasti. Allah tidak hanya akan mengangkat beban itu, tetapi Dia juga akan memberikan ganti yang jauh lebih baik, yaitu kelapangan dan kegembiraan hakiki.
Lafaz Doa Pengubah Kesedihan
Berikut adalah doa lengkap yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Dianjurkan untuk menghafalkannya agar bisa kita amalkan kapan pun dibutuhkan.
اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِى بِيَدِكَ مَاضٍ فِىَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِىَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِى وَنُورَ صَدْرِى وَجَلاَءَ حُزْنِى وَذَهَابَ هَمِّى
Allahumma innii ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka, sammayta bihi nafsaka, aw ‘allamtahu ahadan min kholqika, aw anzaltahu fii kitaabika, awis-ta’tsarta bihi fii ‘ilmil ghoybi ‘indaka, an taj’alal qur-aana robii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu (Adam), dan anak dari hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil bagiku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang Engkau miliki. Nama yang Engkau namakan sendiri untuk diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang makhluk-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu gaib di sisi-Mu. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, pelipur kesedihanku, dan penghilang kegalauanku.” (HR. Ahmad)
Membedah Makna Mendalam di Balik Doa
Kekuatan doa ini terletak pada kandungan maknanya yang sangat dalam. Doa ini mengajarkan kita adab tertinggi saat memohon kepada Allah.
Pertama, pengakuan status sebagai hamba. Doa ini kita mulai dengan pengakuan total akan posisi kita. Kita mengakui bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah dan seluruh nasib kita berada dalam genggaman-Nya. Ini adalah bentuk ketundukan dan kepasrahan yang sempurna.
Selanjutnya, bertawasul dengan nama dan sifat Allah. Kita kemudian memohon dengan perantara yang paling agung, yaitu seluruh nama-nama indah milik Allah (Asmaul Husna). Baik nama yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui. Hal ini menunjukkan pengagungan kita yang tulus kepada kebesaran Allah SWT.
Puncaknya, menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi. Inti dari permohonan ini sangatlah indah. Kita tidak meminta dunia, melainkan meminta agar Al-Qur’an menjadi solusi bagi jiwa kita. Kita memohon agar Al-Qur’an menjadi penyejuk hati (rabii’a qalbi) dan cahaya di dada (nuura shadri). Sebab, ketika hati sudah sejuk dan dada sudah terang oleh cahaya Al-Qur’an, maka kesedihan dan kegalauan akan sirna dengan sendirinya.
Sebuah Anjuran untuk Mempelajari dan Mengamalkan
Setelah mendengar doa dan keutamaannya ini, para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?”. Kemudian, Nabi ﷺ menjawab dengan sangat antusias:
“Tentu, hendaknya setiap orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya.”
Jawaban ini merupakan anjuran yang sangat kuat bagi kita semua. Rasulullah ﷺ ingin agar setiap muslim memiliki senjata ampuh ini. Beliau ingin agar umatnya tahu ke mana harus berpaling saat dunia terasa menghimpit dan menyesakkan.
Oleh karena itu, jangan biarkan kesedihan menguasai diri Anda. Angkatlah kedua tangan. Ucapkan doa agung ini dengan penuh keyakinan. Hafalkan dan ajarkan kepada orang lain. Insya Allah, setiap duka yang kita adukan kepada-Nya akan diganti dengan kelapangan dan kebahagiaan yang tidak pernah kita duga.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.