Ibadah
Beranda » Berita » Enam Waktu Utama Mengamalkan Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzat

Enam Waktu Utama Mengamalkan Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzat

Gambar dibuat oleh AI (Mengamalkan Surah Al-Ikhlas)

SURAU.CO – Surah Al-Ikhlas memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Nabi Muhammad ﷺ bahkan menyebutnya setara dengan sepertiga Al-Qur’an. Namun, keutamaannya tidak berhenti di situ. Surah ini sering kali diamalkan bersama dua surah pelindung lainnya. Keduanya adalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Naas. Gabungan ketiganya dikenal sebagai Al-Mu’awwidzat. Rasulullah ﷺ secara rutin membaca tiga surah ini pada waktu-waktu tertentu. Amalan ini menjadi benteng perlindungan dan sumber pahala yang sangat besar. Berikut adalah enam waktu utama untuk mengamalkannya.

1. Zikir di Waktu Pagi dan Petang

Salah satu amalan rutin Nabi ﷺ adalah membaca tiga surah ini sebagai bagian dari zikir pagi dan petang. Beliau mengajarkan bahwa amalan sederhana ini memiliki kekuatan perlindungan yang luar biasa. Cukup dengan membacanya sebanyak tiga kali, Allah akan memberikan penjagaan dari segala keburukan.

Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits. Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya:

“Bacalah ‘Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlas) dan Al-Mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) pada waktu petang dan pagi hari sebanyak tiga kali. Niscaya ia akan mencukupimu dari segala sesuatu.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Makna “mencukupimu” di sini sangat luas. Para ulama menjelaskan bahwa itu berarti Allah akan melindunginya dari segala hal yang dapat membahayakan.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

2. Bacaan Rutin Sebelum Tidur

Waktu tidur adalah saat di mana jiwa manusia lemah. Setan memiliki banyak celah untuk mengganggu. Oleh karena itu, Nabi ﷺ mengajarkan sebuah amalan perlindungan khusus sebelum tidur. Amalan ini menggunakan tiga surah mulia tersebut.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan kebiasaan Nabi ﷺ:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya. Lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ‘Qul huwallahu ahad’, ‘Qul a’udzu birobbil falaq’, dan ‘Qul a’udzu birobbin naas’. Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau. Dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

3. Wirid Setelah Selesai Shalat Fardhu

Setelah selesai menunaikan shalat wajib, seorang muslim dianjurkan untuk berzikir. Salah satu bagian dari zikir yang diajarkan oleh Nabi ﷺ adalah membaca Al-Mu’awwidzat. Amalan ini menjadi pelindung bagi seorang hamba hingga waktu shalat berikutnya.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata:

Kitab Taisirul Khallaq

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca Al-Mu’awwidzaat di akhir setiap shalat (sesudah salam).” (HR. Abu Daud dan An-Nasai)

Membaca ketiga surah ini dilakukan masing-masing sebanyak satu kali setelah shalat fardhu.

4. Bacaan dalam Rakaat Terakhir Shalat Witir

Shalat witir adalah penutup shalat malam. Rasulullah ﷺ memiliki bacaan surah favorit dalam shalat witirnya. Beliau membaca Surah Al-Ikhlas pada rakaat terakhir. Ini menunjukkan keistimewaan surah tersebut. Biasanya, pada rakaat pertama beliau membaca Surah Al-A’la. Kemudian, pada rakaat kedua beliau membaca Surah Al-Kafirun. Terakhir, pada rakaat ketiga, beliau membaca Surah Al-Ikhlas.

5. Sebagai Ruqyah Ketika Sedang Sakit

Al-Qur’an adalah penyembuh (syifa). Tiga surah ini memiliki kekuatan khusus sebagai bacaan ruqyah. Ruqyah adalah metode penyembuhan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Nabi ﷺ sering menggunakannya untuk mengobati diri sendiri atau anggota keluarganya yang sakit.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan bahwa apabila Rasulullah ﷺ sakit, beliau akan membaca Al-Mu’awwidzat. Setelah itu, beliau meniupkannya pada dirinya sendiri. Ketika sakit beliau semakin parah, ‘Aisyah yang membacakannya untuk beliau. Kemudian, ia mengusapkan tangan Nabi ﷺ ke tubuhnya dengan mengharap keberkahannya.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

6. Saat Melewati Tempat yang Menakutkan

Meskipun tidak spesifik menyebut Surah Al-Ikhlas, Nabi ﷺ menganjurkan membaca Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) saat merasa takut. Ini sangat dianjurkan ketika melewati tempat yang dianggap angker atau berbahaya. Dua surah ini adalah permohonan perlindungan terbaik kepada Allah SWT.

Dengan merutinkan amalan ini di enam waktu utama tersebut, kita telah menghidupkan sunnah Nabi ﷺ. Amalan ini sangat ringan untuk dilakukan. Namun, manfaatnya sangat besar. Ia mendatangkan perlindungan, ketenangan, dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement