Al-‘Alaq: Perintah Membaca dan Menuntut Ilmu

SURAU.CO.Surah Al-‘Alaq, khususnya ayat 1-5, berisi perintah Allah SWT untuk membaca dan menuntut ilmu. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya mencari pengetahuan, baik melalui membaca teks maupun mengamati alam semesta, serta mengakui Allah sebagai sumber segala ilmu.

Ilmu dapat mengantarkan seseorang pada kebajikan, ketaqwaan, dan kemuliaan di sisi Allah. Ilmu agama menjadi bekal di akhirat untuk menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur dan menjalani hidup sesuai syariat. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan yang benar dan salah serta terhindar dari kesesatan.

Kewajiban Fardhu ‘Ain: Kewajiban menuntut ilmu yang tidak boleh ditinggalkan, seperti ilmu agama (fiqh, tauhid, ibadah). Dan kewajiban Fardhu Kifayah: Kewajiban menuntut ilmu yang jika sudah ada sebagian orang yang menguasainya, maka gugur kewajiban bagi yang lain, seperti ilmu kedokteran, teknologi, dll.

Ayat 1-5 Surah Al-‘Alaq:

1. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”: (اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ)
2. “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”: (خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ)
3. “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia.”: (اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ)
4. “Yang mengajar (manusia) dengan pena.”: (الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ)
5. “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”: (عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ)

Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 memberikan landasan penting tentang kewajiban menuntut ilmu dalam Islam. Perintah membaca dan belajar adalah kunci untuk memahami kebesaran Allah, meningkatkan kualitas hidup, dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Surat Al-‘Alaq, khususnya ayat 1-5, berisi perintah membaca dan menuntut ilmu yang sangat ditekankan dalam Islam. Ayat-ayat ini menjadi dasar pentingnya pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi umat manusia. Allah SWT memulai wahyu dengan perintah membaca, menunjukkan bahwa membaca adalah kunci untuk membuka pintu ilmu pengetahuan dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Makna dan Kandungan

Perintah Membaca:

Kata “Iqra'” (اِقْرَأْ) yang berarti “bacalah” dalam ayat pertama adalah perintah langsung untuk mencari ilmu dan pengetahuan. Ini tidak hanya terbatas pada membaca teks, tetapi juga membaca diri sendiri, alam semesta, dan tanda-tanda kebesaran Allah.

Penciptaan Manusia:

Ayat kedua menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari segumpal darah, menunjukkan asal-usul yang sederhana. Namun, Allah memuliakan manusia dengan ilmu dan pengetahuan.

Kemuliaan Allah:

Ayat ketiga mengingatkan bahwa Allah Mahamulia, dan Allah memerintahkan membaca sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Pena sebagai Alat Belajar:

Ayat keempat menyebutkan pena sebagai alat untuk mengajar dan menulis, menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam peradaban manusia.

Pengetahuan adalah Karunia:

Ayat kelima menegaskan bahwa Allah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya, dan Allah menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan adalah karunia-Nya yang harus disyukuri.

Pentingnya Membaca dan Menuntut Ilmu dalam Islam

Kewajiban Umat Islam:

Membaca dan menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dalam Islam, membaca dan menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Memahami Kebesaran Allah:

Ilmu pengetahuan membantu manusia untuk memahami kebesaran Allah dan ciptaan-Nya. Membaca dan menuntut ilmu dalam Islam memiliki peranan penting dalam memahami kebesaran Allah.

Peningkatan Kualitas Hidup:

Ilmu pengetahuan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Menghindari Kesombongan:

Menuntut ilmu dengan ikhlas dapat menjauhkan manusia dari sifat sombong dan merasa cukup.  Kesombongan dalam menuntut ilmu justru dapat menghalangi keberkahan ilmu dan dapat menjerumuskan seseorang pada kebinasaan.

Dalam Islam, setiap muslim berkewajiban membaca dan menuntut ilmu. Oleh karena itu, ia harus melaksanakan kewajiban tersebut. Dengan ilmu, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, menjalani hidup sesuai syariat, dan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)