Khazanah
Beranda » Berita » Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal

Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal

Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
Ilistrasi Ziarah Kubur. Sumber: Meta AI

SURAU.CO – Ada satu kenyataan pahit yang harus kita terima: tidak ada yang abadi di dunia ini. Orang tua yang kita cintai, yang membesarkan kita dengan air mata dan peluh, suatu hari akan meninggalkan kita. Namun, ajaran Islam mengajarkan bahwa kematian bukanlah akhir dari cinta dan bakti seorang anak.

Suatu ketika, seorang lelaki dari Bani Salimah datang kepada Rasulullah ﷺ. Dengan raut penuh tanya, ia berkata: “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”

Beliau ﷺ menjawab dengan lembut:
“Iya. Mendoakan keduanya, memohon ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka, menyambung silaturahmi dengan kerabat yang hanya bisa terjalin melalui keduanya, dan memuliakan teman-teman dekat mereka.” (HR. Abu Dawud no. 5142, Ibnu Majah no. 3664)

Hadist ini bagaikan cahaya di tengah gelapnya rasa kehilangan. Ia mengajarkan bahwa birrul walidain—berbakti kepada orang tua adalah ibadah yang tak lekang oleh waktu, yang melintasi batas dunia dan akhirat.

Ada beberapa poin penting yang bisa kita lakukan untuk berbakti kepada orangtua yang sufah meninggal, diantaranya:

Ketika Takdir Menyapa: Refleksi Eling Sangkan Paraning Dumadi di Tengah Musibah

1. Mendoakan Kedua Orang Tua

Doa adalah bukti kasih sayang yang tak terputus. Al-Qur’an pun memerintahkan kita untuk selalu berdoa:
“Wahai Rabbku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mencintaiku di waktu kecil.” (QS. Al-Isra: 24)

Doa yang tulus adalah bentuk komunikasi spiritual antara anak dan orang tua yang telah wafat. Tidak ada jarak, tidak ada sekat; doa mengalir menembus batas dunia dan akhirat. Imam An-Nawawi menyebutkan dalam Al-Adzkar bahwa doa anak shaleh untuk orang tua adalah salah satu amal yang pahalanya terus mengalir meskipun orang tua telah tiada.

2. Memohon Ampunan untuk Keduanya

Meminta ampunan kepada Allah bagi kedua orang tua bukan hanya tanda cinta, tetapi juga perisai mereka dari azab dan jalan untuk meraih derajat yang lebih tinggi di surga. Sungguh, ini cara kita menjadi penolong mereka setelah tiada.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba di surga, lalu ia berkata: ‘Wahai Rabbku, dari mana ini?’ Allah berfirman: ‘Dari istighfar anakmu untukmu.’” (HR. Ibnu Majah)

Hadits ini menegaskan bahwa istighfar anak untuk orang tua adalah investasi akhirat yang nyata. Bahkan, bisa menjadi sebab orang tua mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi di surga.

Semut pun Membenci Dusta: Cermin Bagi Manusia

3. Memenuhi Janji Mereka

Islam sangat menjunjung tinggi amanah. Janji orang tua yang belum terpenuhi ketika wafat, baik berupa janji kepada manusia maupun kepada Allah, menjadi tanggung jawab anak untuk menyelesaikannya.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar ra pernah memotong unta sebagai nazar ibunya yang belum sempat ditunaikan ketika ibunya meninggal. Tindakan ini mengajarkan bahwa janji orang tua adalah amanah yang harus kita teruskan. Memenuhinya adalah cara kita menjaga kehormatan mereka di hadapan manusia dan Allah.

4. Menyambung Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua

Silaturahmi adalah salah satu amal yang mendatangkan keberkahan umur dan rezeki.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Menyambung hubungan dengan kerabat orang tua yang barangkali jarang kita temui adalah cara untuk menjaga kehormatan dan nama baik mereka. Ini adalah penghormatan sosial yang memiliki bobot spiritual.

Mengenal Ibnu Sabil: Musafir yang Berhak atas Zakat

Sayangnya, banyak orang yang memutus hubungan dengan kerabat setelah orang tua meninggal, padahal inilah momen di mana kita bisa menunjukkan bahwa cinta kita kepada orang tua masih hidup melalui ikatan persaudaraan.

5. Memuliakan Teman Dekat Orang Tua

Poin ini sering terlupakan. Memuliakan teman dekat orang tua berarti menghormati ikatan yang pernah mereka miliki. Rasulullah ﷺ sendiri adalah teladan dalam hal ini. Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ sering mengunjungi sahabat-sahabat Khadijah ra dan mengirimkan hadiah kepada mereka, bahkan bertahun-tahun setelah istri beliau wafat (HR. Bukhari-Muslim).

Sikap ini mengajarkan kita bahwa persahabatan orang tua adalah bagian dari warisan hubungan yang patut kita rawat.

6. Bersedekah atas Nama Orang Tua

Selain lima amalan yang disebutkan dalam hadits di atas, bersedekah atas nama orang tua juga merupakan cara untuk berbakti kepada mereka. Dalam hadits riwayat Bukhari, disebutkan bahwa seseorang bertanya kepada Nabi ﷺ tentang apakah sedekah atas nama orang tua yang telah wafat akan bermanfaat. Nabi ﷺ menjawab, “Ya.”

Sedekah ini bisa dalam bentuk apa saja, dari memberi makan fakir miskin, membangun masjid, menyumbang untuk pendidikan, hingga membantu orang sakit, semua pahalanya akan sampai kepada orang tua.

Menjaga Birrul Walidain

Berbakti kepada orang tua setelah mereka meninggal bukanlah sekedar kewajiban formal, melainkan ekspresi cinta yang dalam. Dalam perspektif Islam, birrul walidain adalah ibadah yang mempunyai nilai besar, bahkan lebih tinggi dari jihad pada kondisi tertentu.

Dalam riwayat Bukhari-Muslim, ketika seseorang meminta izin kepada Nabi ﷺ untuk berjihad, ia bertanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Orang itu menjawab, “Ya.” Nabi ﷺ bersabda: “Berjihadlah pada keduanya (dengan berbakti kepada mereka).”

Cinta kepada orang tua adalah cinta yang tak pernah mati. Kematian hanya memisahkan raga, tetapi tidak memisahkan doa dan bakti. Semoga kita semua menjadi anak-anak yang setia menjaga cinta ini, hingga kelak kita kembali berkumpul bersama mereka di surga-Nya, insya Allah.

Ada ungkapan bijak: “Anak shaleh adalah tabungan akhirat orang tuanya” Maka, setiap amal kita, setiap sedekah, setiap doa, dan setiap kebaikan yang kita lakukan bisa menjadi hadiah bagi mereka.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement