SURAU.CO — Rumah adalah madrasah pertama, dan anak perempuan sering menjadi cerminan suasananya. Dalam Akhlaq lil Banat Juz 1, Umar bin Ahmad Baraja mengajarkan tata krama anak perempuan di dalam rumah, bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari ibadah. Adab-adab ini membentuk kepribadian, menumbuhkan rasa hormat, dan menjaga keharmonisan keluarga.
Umar bin Ahmad Baraja adalah ulama abad ke-20 yang dikenal sebagai pendidik akhlak generasi muda, khususnya santri dan siswi madrasah. Ia menulis Akhlaq lil Banat untuk membentuk karakter muslimah yang santun, disiplin, dan bertanggung jawab. Kitab ini menempati posisi penting dalam khazanah pendidikan Islam karena memadukan ajaran akhlak, ibadah, dan etika sosial yang relevan lintas zaman.
1. Menjaga Lisan dan Berbicara dengan Hormat
Umar bin Ahmad Baraja menegaskan pentingnya berbicara sopan kepada orang tua, saudara, dan anggota keluarga lainnya. Dalam kitabnya disebutkan:
“لا ترفعي صوتك فوق أصوات والديك، ولا تجادليهما بغير حق”
“Janganlah engkau meninggikan suaramu di atas suara kedua orang tuamu, dan jangan membantah mereka tanpa alasan yang benar.”
Adab ini melatih anak perempuan untuk menghargai orang tua, sekaligus mengontrol emosi. Di zaman media sosial, prinsip ini juga berarti menahan diri dari nada bicara sarkastik atau komentar yang merendahkan di grup keluarga.
2. Menjaga Kebersihan dan Kerapian Rumah
Anak perempuan shalihah ikut menjaga kebersihan rumah. Umar bin Ahmad Baraja menulis:
“نظفي بيتك، ورتبي أدواته، واعتني بمكان جلوس أسرتك”
“Bersihkan rumahmu, rapikan peralatannya, dan rawat tempat duduk keluargamu.”
Kebersihan bukan sekadar estetika, tetapi bagian dari iman. Nabi ﷺ bersabda:
“الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ”
“Bersuci adalah separuh dari iman.”
Di era modern, kebersihan rumah juga mencerminkan manajemen hidup yang baik. Rumah rapi membantu suasana hati lebih tenang, sekaligus memudahkan ibadah tanpa gangguan lingkungan.
3. Menghormati Tamu dan Menjaga Silaturahmi
Umar bin Ahmad Baraja mengajarkan agar anak perempuan memuliakan tamu yang datang. Beliau menukil sabda Nabi ﷺ:
“مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ”
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
Memuliakan tamu bisa berupa sambutan hangat, menyediakan tempat duduk yang layak, atau sekadar menawarkan air minum dengan senyum. Selain itu, anak perempuan diajak untuk aktif menyambung silaturahmi, baik melalui kunjungan, telepon, atau pesan singkat yang menyejukkan hati.
Hikmah untuk Zaman Kini
Tata krama di rumah bukanlah aturan kaku, tetapi jembatan menuju keharmonisan keluarga. Menjaga lisan, kebersihan, dan silaturahmi adalah amalan kecil yang berdampak besar pada suasana rumah.
Maka, mari kita renungkan: apakah rumah kita sudah menjadi tempat yang dipenuhi adab, rasa hormat, dan kehangatan? Umar bin Ahmad Baraja seakan berpesan, “Akhlak yang baik di rumah adalah cahaya pertama yang menerangi dunia luar.”
اللَّهُمَّ زَيِّنْ بُيُوتَنَا بِالطَّاعَةِ وَالأَدَبِ، وَاجْعَلْنَا مِفْتَاحًا لِلْخَيْرِ وَمِغْلَاقًا لِلشَّرِّ، وَارْزُقْنَا حُسْنَ الخُلُقِ مَعَ أَهْلِنَا وَجِيرَانِنَا. آمِين.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
