SURAU.CO – Ketika metode ejekan dan fitnah terbukti gagal membendung dakwah Islam, para pemimpin Quraisy beralih ke cara yang jauh lebih keji. Mereka memulai sebuah babak baru yang penuh dengan teror dan kekerasan fisik. Tujuan mereka sangat jelas, yaitu menanamkan rasa takut yang mendalam agar tidak ada lagi yang berani mengikuti ajaran Nabi Muhammad ﷺ. Para tokoh seperti Abu Jahal, Abu Lahab, dan Umayyah bin Khalaf menjadi motor penggerak di balik kebrutalan ini.
Upaya Teror Terhadap Rasulullah ﷺ
Meskipun Nabi Muhammad ﷺ berada di bawah perlindungan pamannya, Abu Thalib, kaum musyrikin tetap nekat melancarkan serangan fisik. Mereka tidak segan melakukan tindakan yang sangat tidak terhormat untuk mencederai dan merendahkan beliau.
Suatu ketika, Abu Jahal sesumbar akan menginjak leher Muhammad jika melihatnya sujud. Namun, saat ia mendekat, ia mundur ketakutan. Ia mengaku melihat parit api yang berkobar menghalanginya. Pada kesempatan lain, Uqbah bin Abi Mu’aith meletakkan isi perut unta yang kotor ke punggung Nabi saat beliau sujud. Beliau tetap dalam posisinya hingga putrinya, Fatimah, datang membersihkannya. Uqbah juga pernah mencekik leher Nabi ﷺ dengan kain selendangnya hingga Abu Bakar ash-Shiddiq datang menyelamatkan.
Puncak Kebrutalan: Siksaan Keji Terhadap Para Sahabat
Jika Sang Nabi saja mengalami teror langsung, maka para pengikutnya menghadapi nasib yang jauh lebih mengerikan. Terutama mereka yang berasal dari kalangan lemah atau budak. Mereka tidak memiliki klan yang kuat untuk melindungi. Hal ini menjadikan mereka sasaran empuk penyiksaan brutal dari para majikan dan tokoh Quraisy.
Keluarga Yasir: Simbol Pengorbanan dan Syahidah Pertama
Kisah keluarga Yasir menjadi salah satu lembaran paling menyentuh dalam sejarah awal Islam. Yasir, istrinya Sumayyah, dan putranya Ammar, termasuk yang paling awal memeluk Islam. Sebagai budak, mereka berada di bawah kekuasaan Abu Jahal sepenuhnya. Setiap tengah hari, Abu Jahal menyeret mereka ke padang pasir. Ia menyiksa mereka di bawah terik matahari Mekah yang membakar.
Rasulullah ﷺ selalu menguatkan mereka dengan janji surga. Puncak kekejaman terjadi saat Abu Jahal menuntut Sumayyah untuk mencaci maki Nabi. Sumayyah dengan tegas menolak. Dengan murka, Abu Jahal menusuk kemaluan Sumayyah dengan tombak hingga beliau gugur. Sumayyah radhiyallahu ‘anha tercatat sebagai wanita pertama yang mati syahid dalam Islam. Suaminya, Yasir, juga wafat tak lama kemudian akibat siksaan yang tak henti.
Bilal bin Rabah: Gema Tauhid di Tengah Derita
Bilal bin Rabah adalah seorang budak milik Umayyah bin Khalaf. Ketika keislamannya diketahui, Umayyah menyiksanya tanpa mengenal belas kasihan. Setiap hari, ia menyeret Bilal ke gurun pasir yang panas. Ia menelanjangi Bilal lalu membaringkannya di atas pasir yang membara. Setelah itu, ia meletakkan sebuah batu besar yang panas di atas dada Bilal.
Dalam kondisi yang teramat sakit itu, Umayyah terus memaksanya untuk mengingkari Allah. Ia ingin Bilal memuji Latta dan ‘Uzza. Namun, dari mulut Bilal hanya keluar satu ucapan agung yang terus ia ulang, “Ahad… Ahad… (Allah Maha Esa… Allah Maha Esa…).” Hingga akhirnya, Abu Bakar ash-Shiddiq datang menebus dan memerdekakannya.
Khabbab bin al-Arats: Ujian Iman di Atas Bara Api
Khabbab bin al-Arats adalah seorang pandai besi. Kaum musyrikin menggunakan profesinya untuk menyiksanya dengan sangat keji. Mereka memanaskan besi hingga membara lalu menempelkannya ke tubuh Khabbab. Siksaan paling berat adalah ketika mereka menyalakan bara api. Mereka membaringkan Khabbab di atas bara tersebut dan menahan tubuhnya. Mereka lakukan itu hingga lemak dari punggungnyalah yang akhirnya memadamkan api tersebut.
Cahaya Iman yang Tak Akan Padam
Banyak sahabat lain yang mengalami penderitaan serupa. Namun, semua siksaan dan teror fisik ini tidak pernah berhasil memadamkan cahaya iman di hati mereka. Ketabahan luar biasa yang mereka tunjukkan justru menjadi bukti paling nyata akan kebenaran yang mereka yakini. Pengorbanan mereka menjadi fondasi yang sangat kokoh bagi kejayaan Islam di masa-masa berikutnya.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.