Opinion
Beranda » Berita » Anak Sholeh: Investasi Terbaik untuk Dunia dan Akhirat

Anak Sholeh: Investasi Terbaik untuk Dunia dan Akhirat

Anak Sholeh Investasi Dunia Akhirat
Anak Sholeh Investasi Dunia Akhirat

SURAU.CO. Dalam bahasa Arab, “anak sholeh” adalah “waladun shalih” (وَلَدٌ صَالِحٌ) untuk anak laki-laki, dan “bintun shalihah” (بِنْتٌ صَالِحَةٌ) untuk anak perempuan. Kata “shalih” (صَالِحٌ) berarti baik, saleh, atau orang yang menegakkan hak dan kewajibannya, sedangkan “shalihah” (صَالِحَةٌ) adalah bentuk perempuannya. Secara lebih luas, anak sholeh (baik laki-laki maupun perempuan) adalah mereka yang berbakti kepada orang tua, taat beribadah, memiliki akhlak mulia, dan senantiasa berbuat baik.

Beberapa poin terkait istilah “anak sholeh” dalam bahasa Arab:

  • “Waladun” (وَلَدٌ) berarti anak laki-laki .
  • “Bintun” (بِنْتٌ) berarti anak perempuan .
  • “Shalih” (صَالِحٌ) berarti baik, saleh, atau orang yang menegakkan hak dan kewajibannya .
  • “Shalihah” (صَالِحَةٌ) adalah bentuk perempuan dari “shalih” .
  • Istilah ini mencakup ketaatan dalam beribadah, berbakti kepada orang tua, dan memiliki akhlak yang baik .

Jadi, ketika menyebut “anak sholeh” dalam bahasa Arab, gunakan “waladun shalih” untuk anak laki-laki dan “bintun shalihah” untuk anak perempuan, yang keduanya merujuk pada anak yang baik, taat, dan saleh. Dalam Al-Quran, anak sholeh (saleh) adalah anak yang taat kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi sesama. Anak sholeh juga diartikan sebagai anak yang senantiasa berbuat baik, menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya.

Anak sholeh selalu menghormati, menyayangi, dan berbakti kepada kedua orang tuanya, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun. Mereka menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta mengikuti ajaran Rasulullah. Anak sholeh memiliki akhlak yang baik, santun dalam berbicara, bersikap, dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka gemar menolong, berbagi, dan memberikan manfaat bagi orang lain, serta tidak menyakiti orang lain. Anak sholeh menjaga shalat lima waktu dan mendirikan shalat dengan khusyuk. Mereka juga berdoa agar diberikan keturunan yang sholeh dan sholehah, serta memohon ampunan bagi diri sendiri dan orang tua.

 

Lapangan Penuh Kenangan: Doa yang Pernah Dititipkan

Surat As-Saffat Ayat 100

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Arab-Latin: Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

Surat Al-Furqan Ayat 74

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Arab-Latin: Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā

Membuat Agama Islam Seperti Gado Rasa Nusantara

Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Surat Ali ‘Imran Ayat 38

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

Arab-Latin: Hunālika da’ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī’ud-du’ā`

Artinya: Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.

 

Ilusi yang Menghambat Majunya Pendidikan Indonesia

Mendidik anak menjadi sholeh merupakan tanggung jawab orang tua. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan agama yang baik, menanamkan nilai-nilai luhur, memberikan contoh teladan, dan mendoakan mereka.

Investasi Dunia Akhirat:

Anak sholeh adalah investasi terbaik bagi orang tua, baik di dunia maupun di akhirat. Kebaikan yang dilakukan anak sholeh, termasuk doa-doanya, dapat menjadi pahala jariyah bagi orang tua.

Anak sholih merupakan aset di dunia maupun di akhirat yang tak ternilai harganya yang pastinya diharapkan oleh semua orang. Orang tua mana yang tak ingin memiliki anak yang shalih shalihah? Dengan anak shalihlah doa dan pahala tak akan terputus meskipun telah meninggal dunia. Demikian ketika seorang hamba telah meninggal dunia, maka ia akan terheran-heran, mengapa derajatnya di akhirat menjadi setinggi ini, padahal ia bukan seorang yang sempurna, tidak selalu beribadah tepat waktu, masih tetap melakukan perbuatan yang berdosa. Maka jawabannya adalah doa anak shalihmu lah yang tak pernah terputus supaya Allah mengampuni dosa dosa mu.

Anak merupakan sebuah anugerah yang Allah berikan kepada kita. Harta dan anak merupakan sebuah perhiasan dunia, perhiasan merupakan susuatu yang sangat indah, sangat bernilai, dan sangat berharga. Ketika orang tua menyadari bahwa sang anak merupakan perhiasan yang sangat berharga, maka ia akan senantiasa merawat, mengasuh, serta mendidik dengan ajaran yang benar. Karena ia yakin anaklah yang akan mengurus dan menggantikannya ketika orang tua telah tiada. Apalagi jika sang anak memiliki prestasi yang membanggakan, maka ia akan menjadi penyejuk dan penyenang di hati orang tuanya.

Tapi yang perlu diingat prestasi bukan hanya diukur dari prestasinya dalam memenangkan olimpiade, berapa banyak mendali dan piala yang dimilikinya, berapa tinggi nilai raport yang di peroleh. Tetapi prestasi yang sesungguhnya adalah ketika sang anak jauh dari narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, berakhlak baik, bertaqwa kepada Allah, serta yang berbakti kepada orangtuanya. Prestasi-prestasi ini dapat diraih dengan sebuah pembiasaan, memberikan pendidikan yang baik, serta menunjukkan contoh yang baik.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.