SURAU.CO – Budi pekerti yang baik meliputi hal-hal kecil yang sering kita abaikan. Umar bin Ahmad Baraja, melalui Akhlaq lil Banin Juz 1, menasihati murid agar tidak meremehkan perkara sederhana seperti menjaga barang milik orang lain, merawat tubuh, hingga mengatur keuangan. Nasihat-nasihat ini tampak sepele, tetapi jika diterapkan, ia akan melindungi kita dari kebiasaan buruk yang merugikan di masa depan.
Umar bin Ahmad Baraja adalah ulama abad ke-20 dari Hadramaut, Yaman. Beliau dikenal sebagai pendidik moral yang merumuskan prinsip-prinsip akhlak praktis untuk anak-anak dan pelajar. Akhlaq lil Banin menjadi panduan populer di pesantren dan madrasah karena mengajarkan adab mulai dari hal kecil hingga hal besar, dengan bahasa sederhana yang mudah diamalkan.
1. Menjaga Amanah dan Barang Milik Orang Lain
مِنْ سُوْءِ العَادَاتِ أَنْ تَسْتَعْمِلَ كِتَابَ غَيْرِكَ أَوْ قَلَمَهُ بِغَيْرِ إِذْنِهِ
“Termasuk kebiasaan buruk adalah menggunakan kitab atau pensil milik orang lain tanpa izinnya.”
Budi pekerti mengajarkan kita menghormati hak milik orang lain. Mengambil atau memakai barang tanpa izin adalah bentuk pelanggaran amanah. Begitu pula jika menemukan barang di jalan, kita wajib mengembalikannya, bukan memilikinya. Bahkan, bila meminjam lalu merusaknya, kita harus bertanggung jawab. Di era modern, prinsip ini berlaku juga untuk meminjam perangkat elektronik atau data digital.
2. Bersikap Sopan dalam Menjawab Pertanyaan
مِنَ العَادَاتِ غَيْرِ المَرْغُوبَةِ أَنْ تُسْأَلَ فَتُجِيبَ بِحَرَكَةِ الرَّأْسِ أَوِ الكَتِفِ
“Termasuk kebiasaan yang tidak disukai adalah menjawab dengan gerakan kepala atau bahu, atau menjawab cepat padahal yang ditanya orang lain.”
Menjawab pertanyaan dengan sikap acuh menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap penanya. Sebaliknya, menjawab dengan jelas dan sopan mencerminkan kedewasaan. Hal ini penting di sekolah, rumah, maupun di dunia kerja kelak.
3. Menjaga Kebersihan dan Penampilan
مِنَ القَبِيْحِ أَنْ تَتْرُكَ شَعْرَكَ طَوِيْلًا وَقَبِيْحَ المَنْظَرِ أَوْ أَنْ تَتْرُكَ أَظَافِرَكَ طَوِيْلَةً مُتَّسِخَةً
“Tercela bila rambut dibiarkan panjang dan buruk pemandangannya, atau kuku panjang yang kotor.”
Kebersihan fisik memengaruhi citra diri dan kesehatan. Mandi teratur, mengganti pakaian, serta menyisir rambut adalah bagian dari akhlak Islami. Nabi ﷺ bersabda bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
4. Menghindari Permainan yang Membahayakan
لَا تَلْعَبْ بِالنَّارِ أَوِ القَاذُورَاتِ
“Jangan bermain api atau kotoran.”
Bermain dengan benda berbahaya seperti korek api, tanah kotor, atau limbah bisa mengancam keselamatan dan kesehatan. Bahkan, sebagian anak mengalami kecelakaan atau penyakit kulit akibat kelalaian ini.
5. Menjaga Kesehatan Tubuh
اِحْرِصْ عَلَى رِيَاضَةِ البَدَنِ فِي الهَوَاءِ الطَّلْقِ
“Berolahragalah di udara bersih setiap pagi.”
Kesehatan fisik memengaruhi kesehatan pikiran. Berolahraga di pagi hari, makan makanan bersih, dan menjauhi makanan yang dihinggapi lalat atau serangga adalah bentuk menjaga amanah tubuh yang Allah titipkan.
6. Menghindari Pemborosan dan Belajar Menabung
مِنَ العَادَاتِ المُضِرَّةِ الإِسْرَافُ وَالتَّبْذِيْرُ
“Kebiasaan yang merugikan adalah berlebih-lebihan dan boros.”
Membeli barang yang tidak berguna hanya akan membiasakan diri berhutang. Anak yang berakal akan menabung dan mengatur uangnya sehingga hidupnya lebih tenang. Di zaman sekarang, prinsip ini juga melatih kita untuk bijak berbelanja online dan menghindari gaya hidup konsumtif.
Hikmah yang Menyelamatkan
Nasihat Umar bin Ahmad Baraja ini mengajarkan kita bahwa budi pekerti bukan hanya tentang cara berbicara, tetapi juga cara menjaga barang, tubuh, dan uang. Setiap nasihatnya adalah investasi moral yang membentuk karakter sejak dini.
Mari kita bertanya pada diri sendiri: Sudahkah kita menjaga amanah, kebersihan, kesehatan, dan keuangan seperti yang diajarkan para ulama? Semoga Allah meneguhkan langkah kita di jalan adab dan keberkahan.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
