SURAU.CO. Kitab suci Al-Qur’an merupakan pedoman utama bagi umat Islam. selain itu juga menjadi petunjuk jalan dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap muslim berkewajiban untuk mempelajarinya dan berusaha membaca dengan baik dan benar. Setelah itu, kita perlu memahami dan menghayati maknanya dan meyakini kebenarannya sebagai mukjizat agung. Puncaknya adalah mengamalkan dan mengajarkan isinya. Al-Qur’an adalah samudra ilmu yang tak akan pernah kering. Sebagai mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an menyimpan banyak sekali keajaiban. Salah satunya adalahkeajaiban Surat Al Hasyr ayat 21yang menjadi wasilah turunnya pertolongan Allah SWT. Kisah ini ada dalam buku berjudul “Kisah-kisah Keajaiban al Qur’an” karya Musthafa Muhammad Ahwazi.
Cerita ini berawal ketika penduduk menghadapi kekeringan musibah hebat. Hal ini membuat mereka merasa sangat kesusahan. Sumber mata air utama mereka di kaki gunung tiba-tiba berhenti mengalir. Padahal, udara itu menjadi tumpuan kehidupan seluruh penduduk. Karena kebingungan, mereka memutuskan untuk meminta bantuan. Rombongan penduduk ini kemudian bertamu ke rumah seorang ulama besar. Nama ulama tersebut adalah Ayatullah bin Abadi. Salah seorang dari rombongan itu pun menyampaikan keluhannya. “Mata air yang di kaki gunung yang selalu mengalir dan dimanfaatkan oleh penduduk saat ini kering sehingga kami kesulitan mencari udara. Maka tolong berdoalah agar kami bisa kedap air lagi,” kata perwakilan penduduk itu.
Jawaban Ulama dengan Secarik Kertas
Mendengar keluh kesah tersebut, Ayatullah bin Abadi tidak banyak berkata. Beliau kemudian mengambil secarik kertas kosong. Dengan tenang, beliau menuliskan Surat Al-Hasyr ayat 21 di atas kertas itu. لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Artinya:“Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini ke sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.”(QS. Al-Hasyr: 21)
Setelah selesai menulis, ulama itu menyerahkan kertas tersebut. Beliau memberikan sebuah perintah yang cukup unik kepada rombongan itu.
“Pada malam pertama letakkan kertas ini (kertas yang ditulis ayat al Hasyr 21) di atas puncak gunung dan kembalilah ke rumah masing-masing setelah kalian melakukan perintahku,” ujar Ayatullah bin Abadi.
Keajaiban di Puncak Gunung
Rombongan penduduk Najaf menerima amanat tersebut. Mereka lalu pamit pulang ke desa mereka. Tanpa ragu, mereka melaksanakan pesan sang ulama. Sesampainya di desa, mereka mendaki gunung. Kertas berisi ayat suci itu diletakkan di puncaknya.
Setelah itu, semua penduduk kembali ke rumah masing-masing. Saat malam tiba, sebuah peristiwa aneh terjadi. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang dahsyat. Suara itu berasal dari arah puncak gunung. Semua penduduk kaget dan bertanya-tanya. Mereka tidak berani keluar rumah hingga pagi menjelang.
Keesokan paginya, pemandangan luar biasa menyambut mereka. Para penduduk memaksa keluar untuk memeriksa sumber suara. Alangkah mengejutkannya mereka. Mata air di kaki gunung yang telah lama kering kini mengalirkan udara. Alirannya bahkan sangat deras dan melimpah. Mereka semua bersuka cita. Tak henti-hentinya mereka mengucap syukur kepada Allah SWT. Kisah ini menjadi bukti nyata keagungan firman Allah. Ayat-ayat Al-Qur’an memiliki kekuatan yang menakjubkan. Di dalamnya terkandung banyak hikmah dan pencerahan bagi manusia.Wallahu a’lam bish-shawab.
Keutamaan Al-Qur’an, Lebih dari Sekadar Bacaan
Kisah tersebut membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah obat dan rahmat. Oleh karena itu, kita harus selalu dijadikan sebagai petunjuk kehidupan. Tujuannya agar kita tetap berada di jalan yang lurus. Ada banyak sekali keutamaan bagi umat Islam yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an. salah satunya adalah pahala yang berlipat ganda. seperti kita tahu, membaca Al-Qur’an mendatangkan pahala yang sangat besar. Setiap hurufnya dihitung sebagai satu kebaikan. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘alif laam miim’ satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.”(HR. At-Tirmidzi)
Selain itu hikmah membaca Al Quran adalah dapat penyakit hjati hingga fisik. Sebagaimana Allah SWT berfirman Al-Qur’an , “Dan Kami turunkan di dalam Alquran suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Kemudian Fadzilah Al Quran lainnya adalah rumah ‘ bercahaya’ karena sering dibacakan Al-Qur’an. Rumah tersebut juga akan dilindungi dari gangguan setan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat At-Tirmidzi, “Sebenarnya setan tidak akan masuk ke rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah.”
Terakhir, Allah SWT sangat memuliakan hamba-Nya yang berjuang. Bahkan, orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata akan mendapat dua pahala. Ia mendapat pahala karena membaca. Ia juga mendapat pahala atas usahanya yang susah payah. Ini menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah bagi para pembelajar Al-Qur’an.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
