Pendidikan
Beranda » Berita » Beda dengan Sekolah Biasa: Ini Keunggulan Anak Kita Jika Disekolahkan di Pesantren

Beda dengan Sekolah Biasa: Ini Keunggulan Anak Kita Jika Disekolahkan di Pesantren

Para Santri Pondok Pesantren Sedang Makan Bersama (Gambar Ilustrasi)
Para Santri Pondok Pesantren Sedang Makan Bersama (Gambar Ilustrasi)

SURAU.CO-Keunggulan anak di pesantren terlihat jelas dari pendidikan yang memadukan ilmu agama dengan praktik kehidupan sehari-hari. Keunggulan anak di pesantren bukan hanya pada hafalan, tetapi juga pembentukan karakter, disiplin pribadi, dan keterampilan sosial. Banyak orangtua yang menginginkan pendidikan holistik memilih pesantren sebagai jalur utama.

Di pesantren, pembentukan karakter dilakukan lewat rutinitas hidup bersama. Santri menjalani jadwal yang menggabungkan ibadah berjamaah, belajar kitab, dan tugas asrama.

Guru dan pengasuh memberi teladan perilaku. Nilai seperti amanah, kesabaran, dan konsistensi menjadi kebiasaan. Metode pembelajaran tradisional seperti sorogan dan halaqah dikombinasikan dengan diskusi kelompok. Santri belajar memahami konteks moral, bukan sekadar menghafal.

Kegiatan seperti memimpin kajian, mengatur jadwal tugas, dan menyelesaikan konflik kecil dengan musyawarah melatih kepemimpinan. Banyak orangtua mengaku melihat perubahan positif pada anak setelah beberapa bulan berada di lingkungan ini.

Pendidikan Karakter dan Disiplin (pendidikan karakter)

Penguatan disiplin juga terlihat dari keteraturan waktu. Salat tepat waktu, belajar sesuai jadwal, dan tidur teratur menjadi bagian dari kehidupan harian. Kebiasaan ini terbawa hingga dewasa dan berpengaruh pada produktivitas.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

Kehidupan asrama mendorong santri mengurus kebutuhan pribadi dan menjalankan tanggung jawab bersama. Tugas menjaga kebersihan, mengatur fasilitas, atau bertugas di dapur mengasah kerja sama dan keterampilan praktis.

Pesantren modern menambahkan pelatihan keterampilan seperti bercocok tanam, produksi pangan, teknologi informasi, hingga kursus vokasi. Alumni mengaku lebih siap menghadapi dunia kerja karena pengalaman langsung tersebut.

Sejak remaja, santri belajar mengatur uang saku, membuat pembukuan sederhana, dan memahami konsep kewirausahaan. Hal ini menjadi bekal berharga ketika mereka terjun ke masyarakat.

Program keterampilan tidak berhenti pada level dasar. Ada pesantren yang mengajarkan desain grafis, pengelolaan media sosial, hingga pembuatan konten kreatif. Semua ini memberi nilai tambah agar lulusan mampu memanfaatkan peluang digital.

Kemandirian Santri dan Kecakapan Hidup (kemandirian santri)

Selain karakter dan kemandirian, pesantren unggul dalam bimbingan personal. Guru membimbing santri tidak hanya saat pelajaran formal, tetapi juga lewat konsultasi dan pendampingan spiritual.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Jaringan alumni yang solid memberi dukungan karier. Bahkan, beberapa pesantren membekali santri dengan keterampilan abad ke-21. Ada yang mengelola unit usaha, koperasi digital, dan program lingkungan seperti pengelolaan sampah atau energi terbarukan.

Program literasi digital dan pemasaran online juga hadir. Lulusan menjadi matang secara spiritual sekaligus adaptif terhadap perubahan zaman.

Bagi orangtua yang mempertimbangkan pesantren, lakukan kunjungan langsung. Tanyakan rasio pengasuh terhadap santri, cek program keterampilan, dan dengarkan testimoni alumni. Pastikan visi pendidikan selaras dengan nilai keluarga agar anak nyaman belajar.

Memilih pesantren berarti memberikan anak lingkungan yang penuh bimbingan, teladan, dan tantangan positif. Proses belajar tidak berhenti di kelas, melainkan berlangsung sepanjang hari melalui interaksi sosial, ibadah, dan kegiatan mandiri. Hal ini membuat santri tumbuh dengan kepribadian kuat dan kemampuan mengelola diri sejak dini.

Pengalaman hidup di pesantren juga mengajarkan anak untuk menghargai waktu, disiplin, dan nilai kerja sama. Keterampilan ini menjadi bekal saat mereka melanjutkan pendidikan atau terjun ke dunia kerja. Bahkan, adaptasi terhadap perubahan zaman terasa lebih mudah karena mereka sudah terbiasa menghadapi berbagai situasi dan tanggung jawab.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Bagi orangtua, pesantren menawarkan solusi pendidikan yang menggabungkan kekuatan moral, akademik, dan keterampilan praktis. Dengan perencanaan yang tepat, komunikasi yang baik dengan pengasuh, dan dukungan keluarga, pesantren dapat menjadi tempat terbaik untuk membentuk generasi berkarakter, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (Hendri Hasyim)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement