Khazanah
Beranda » Berita » Doa Agar Terhindari dari Hutang: Amalan Mustajab dan Ikhtiar Nyata

Doa Agar Terhindari dari Hutang: Amalan Mustajab dan Ikhtiar Nyata

Hutang seringkali menjadi beban berat dalam kehidupan. Ia dapat merenggut ketenangan pikiran dan kebahagiaan. Seseorang yang terlilit hutang kerap merasa cemas, gelisah, dan sulit fokus. Islam sebagai agama yang paripurna sangat memahami kondisi ini. Karena itu, Islam memberikan solusi melalui doa agar terhindari dari hutang serta tuntunan untuk berusaha secara maksimal.

Doa merupakan senjata utama seorang mukmin. Dengan berdoa, kita mengakui kelemahan diri dan memohon pertolongan kepada Allah SWT, Zat Yang Maha Kaya. Mengamalkan doa secara rutin menunjukkan kesungguhan kita untuk lepas dari jeratan masalah finansial ini.

Bahaya Hutang dalam Pandangan Islam

Sebelum membahas doa, penting untuk memahami posisi hutang dalam Islam. Agama tidak melarang berhutang, terutama untuk kebutuhan mendesak. Namun, Islam sangat menekankan betapa besarnya tanggung jawab melunasi hutang.

Rasulullah SAW bahkan pernah menolak menyalatkan jenazah seorang sahabat yang masih memiliki tanggungan hutang. Ini menunjukkan betapa seriusnya urusan hutang piutang. Beban ini tidak hanya terasa di dunia, tetapi juga akan menjadi pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita berusaha menghindarinya.

Kumpulan Doa Mustajab Agar Terhindari dari Hutang

Rasulullah SAW telah mengajarkan beberapa doa yang sangat kuat untuk memohon perlindungan dari hutang. Berikut adalah beberapa doa yang dapat Anda amalkan secara rutin.

Saat Tidak Ada yang Melihat, Allah Tetap Mengawasi

1. Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib

Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Suatu ketika, seorang budak mukatab (yang berjanji akan menebus dirinya) datang kepada Ali bin Abi Thalib. Ia mengeluh tidak mampu melunasi biaya pembebasannya. Ali kemudian berkata, “Maukah kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang diajarkan Rasulullah SAW kepadaku? Seandainya engkau punya hutang sebesar Gunung Shir, niscaya Allah akan melunasinya untukmu.”

Lalu, Ali mengajarkan doa berikut:

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahummak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.

Berbakti kepada Orang Tua Meski Telah Tiada

Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563)

Doa ini mengandung permohonan agar Allah mencukupkan rezeki kita dari sumber yang halal. Sehingga kita tidak perlu mencari jalan yang haram, termasuk berhutang tanpa kemampuan membayar.

2. Doa Penghilang Gundah dan Pelunas Utang

Anas bin Malik meriwayatkan sebuah kisah. Suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid dan melihat seorang sahabat Anshar bernama Abu Umamah. Nabi bertanya mengapa ia duduk di masjid di luar waktu shalat. Abu Umamah menjawab, “Kegelisahan dan utang-utang yang melilitku, wahai Rasulullah.”

Rasulullah SAW kemudian menawarkan untuk mengajarkan sebuah doa. Jika dibaca, Allah akan menghilangkan kegelisahannya dan melunasi utangnya. Tentu saja Abu Umamah menyetujuinya. Inilah doa yang diajarkan:

Lapangan Penuh Kenangan: Doa yang Pernah Dititipkan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan. Wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a’udzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a’udzu bika min gholabatid daini wa qohrir rijaal.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.” (HR. Abu Dawud no. 1555)

Abu Umamah pun mengamalkan doa tersebut. Benar saja, Allah SWT menghilangkan kegundahannya dan membantunya melunasi semua utangnya.

Ikhtiar Nyata: Usaha untuk Bebas dari Jeratan Utang

Memanjatkan doa agar terhindari dari hutang adalah langkah spiritual yang sangat penting. Namun, doa harus selalu kita iringi dengan ikhtiar atau usaha nyata. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa Anda lakukan:

  1. Buat Anggaran Keuangan: Catat semua pemasukan dan pengeluaran. Ini membantu Anda mengontrol arus kas dan mengidentifikasi pos pengeluaran yang tidak perlu.

  2. Terapkan Gaya Hidup Sederhana: Prioritaskan kebutuhan di atas keinginan. Hindari gaya hidup konsumtif yang hanya akan mendorong Anda pada utang baru.

  3. Fokus Hindari Utang Baru: Berkomitmenlah untuk tidak menambah utang, terutama utang konsumtif. Belajarlah menabung sebelum membeli sesuatu.

  4. Cari Penghasilan Tambahan yang Halal: Jika memungkinkan, carilah sumber pendapatan lain untuk mempercepat pelunasan utang dan memperkuat kondisi finansial Anda.

  5. Perbanyak Sedekah: Sedekah tidak akan mengurangi harta. Justru, ia membuka pintu rezeki yang lebih luas dan tidak terduga, sebagaimana janji Allah SWT.

Penutup: Kombinasi Doa dan Usaha

Terbebas dari hutang adalah dambaan setiap orang. Jalan menuju kebebasan finansial ini memerlukan kombinasi sempurna antara ikhtiar dan tawakal. Panjatkan doa dengan penuh keyakinan di waktu-waktu mustajab. Kemudian, sempurnakan dengan usaha nyata yang disiplin dan terencana.

Semoga Allah SWT memudahkan jalan kita untuk terhindar dari lilitan hutang, melapangkan rezeki kita dari sumber yang halal, dan memberikan ketenangan hidup di dunia serta keselamatan di akhirat. Aamiin.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.