Pendidikan
Beranda » Berita » Bagaimana Murid Memelihara Alat-Alatnya dalam Akhlaq lil Banin Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Bagaimana Murid Memelihara Alat-Alatnya dalam Akhlaq lil Banin Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Murid
Para santri sedang membaca kitabnya.

SURAU.CO – Pernahkah kita melihat murid yang kehilangan pensil setiap minggu, atau membawa buku yang lusuh padahal baru dibeli? Bagi sebagian orang, hal ini dianggap sepele. Namun, Umar bin Ahmad Baraja dalam Akhlaq lil Banin Juz 1 mengajarkan bahwa cara seorang murid memelihara alat belajarnya mencerminkan tanggung jawab, kerapian, dan penghargaan terhadap ilmu. Adab ini mungkin terlihat sederhana, tetapi memiliki dampak besar pada keberhasilan belajar dan pembentukan karakter.

Umar bin Ahmad Baraja adalah ulama abad ke-20 asal Hadramaut, Yaman, yang memiliki perhatian besar terhadap pendidikan moral anak-anak. Latar belakangnya sebagai pendidik membuat beliau paham betul bagaimana membentuk karakter melalui kebiasaan sehari-hari. Akhlaq lil Banin ditulis untuk menanamkan nilai-nilai akhlak sejak dini, khususnya kepada pelajar usia sekolah dan santri pemula. Hingga kini, kitab ini tetap menjadi rujukan di banyak pesantren dan madrasah karena bahasanya mudah, materinya praktis, dan pesannya dalam.

1. Menjaga Kebersihan dan Kerapian

Umar bin Ahmad Baraja menulis:

حَافِظْ عَلَى نَظَافَةِ كُتُبِكَ وَأَدَوَاتِكَ
“Peliharalah kebersihan buku-buku dan alat-alatmu.”

Pesan ini mengajak murid untuk memperlakukan buku dan peralatan belajar dengan hormat. Menjaga kebersihan bukan sekadar estetika, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap ilmu. Dalam kehidupan modern, hal ini mencakup merapikan meja belajar, menggunakan sampul buku, dan mengembalikan alat tulis ke tempatnya. Selain itu, murid yang terbiasa menjaga kerapian akan lebih mudah terorganisasi dalam belajar.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

2. Menghindari Sifat Ceroboh

Kitab ini juga mengingatkan:

لَا تُعِرْ أَدَوَاتِكَ لِمَنْ يُضَيِّعُهَا
“Jangan meminjamkan alat-alatmu kepada orang yang meremehkannya.”

Bukan berarti pelit, tetapi ini adalah pesan untuk menjaga amanah. Meminjamkan barang kepada orang yang tidak menjaga dengan baik justru merugikan diri sendiri dan orang itu. Di era sekarang, prinsip ini berlaku tidak hanya untuk buku atau pena, tetapi juga perangkat digital seperti laptop dan ponsel. Memelihara barang berarti menjaga keberlangsungan belajar. Oleh karena itu, memilih dengan bijak kepada siapa kita meminjamkan barang adalah bagian dari adab.

3. Mengatur dan Menyimpan dengan Baik

Umar Baraja menasihati:

ضَعْ أَدَوَاتِكَ فِي مَكَانِهَا بَعْدَ الاِسْتِعْمَالِ
“Letakkan alat-alatmu di tempatnya setelah digunakan.”

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Kebiasaan ini membentuk disiplin. Meletakkan barang pada tempatnya membuat kita lebih mudah menemukannya kembali dan menghindari kehilangan. Bahkan, para ulama terdahulu sangat menjaga pena dan kitabnya, karena mereka memandang alat belajar sebagai pintu keberkahan ilmu. Dalam konteks sekolah modern, menyimpan peralatan di tas dengan rapi atau di loker pribadi adalah bentuk penerapan adab ini.

Barang yang Terjaga, Ilmu yang Terhormat

Memelihara alat belajar bukan sekadar urusan barang, tetapi juga urusan hati. Barang yang terjaga menunjukkan kesungguhan seorang murid dalam menuntut ilmu. Bahkan, Imam Malik pernah menegaskan bahwa menghormati ilmu dimulai dari menghormati guru, buku, dan alat yang digunakan untuk belajar.

Maka, mari kita bertanya pada diri sendiri: Sudahkah kita memperlakukan buku dan peralatan belajar seperti sahabat yang menemani perjalanan ilmu kita?

Semoga Allah membimbing kita untuk menghargai setiap sarana yang mengantarkan kita pada ilmu, dan memberkahi setiap huruf yang kita baca.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement