Pendidikan
Beranda » Berita » Sopan Santun Dalam Berjalan dalam Akhlaq lil Banin Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Sopan Santun Dalam Berjalan dalam Akhlaq lil Banin Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Adab Berjalan
para santri sedang berjalan menuju madrasah

SURAU.CO – Pernahkah kita memperhatikan cara kita berjalan? Bukan sekadar melangkahkan kaki, tetapi bagaimana gerak itu memancarkan kepribadian, adab, dan bahkan akhlak kita. Dalam tradisi Islam, berjalan bukan hanya aktivitas fisik, melainkan cermin hati dan kematangan diri. Kitab Akhlaq lil Banin Juz 1 karya Umar bin Ahmad Baraja mengajarkan etika ini dengan bahasa sederhana, namun sarat makna.

Umar bin Ahmad Baraja, seorang ulama abad ke-20 asal Hadramaut, Yaman, dikenal sebagai pendidik yang menuangkan nilai-nilai Islam ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh santri dan siswa madrasah. Akhlaq lil Banin (Akhlak untuk Anak Laki-laki) ditulis sebagai panduan etika dan budi pekerti Islam, khususnya bagi pelajar usia muda. Kitab ini sederhana dari segi bahasa, namun memiliki kedalaman moral yang layak menjadi bacaan wajib di pesantren, madrasah, bahkan rumah tangga.

1. Berjalan dengan Tenang dan Wibawa

Dalam kitab ini, Baraja menulis:

وَامْشِ مَشْيًا سَكِينًا بِوَقَارٍ
“Berjalanlah dengan tenang dan penuh kewibawaan.”

Berjalan terburu-buru tanpa alasan, apalagi sambil membusungkan dada, mencerminkan hati yang kurang terdidik. Rasulullah ﷺ dikenal berjalan dengan langkah mantap, tidak malas namun juga tidak tergesa-gesa. Cara berjalan yang tenang melatih kita mengendalikan diri, menjaga energi, dan menumbuhkan kesadaran setiap langkah.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

Di era modern, sopan santun berjalan bisa diterapkan saat melintas di area publik, sekolah, atau tempat ibadah. Bahkan di jalan raya, sopan santun ini relevan tidak memotong jalan orang, tidak menyerobot antrean, dan menghindari gerakan yang mengganggu kenyamanan sekitar.

2. Menundukkan Pandangan

Umar bin Ahmad Baraja mengingatkan:

وَغُضَّ بَصَرَكَ عَنِ الْحَرَامِ وَمَا لَا يَعْنِيكَ
“Tundukkan pandanganmu dari yang haram dan dari hal yang tidak bermanfaat bagimu.”

Berjalan bukan berarti bebas menatap ke segala arah. Menundukkan pandangan bukan hanya soal menghindari hal haram, tetapi juga bentuk penghormatan kepada diri dan orang lain. Pandangan yang liar bisa melukai perasaan orang, bahkan menimbulkan prasangka buruk.

Di zaman digital, “pandangan” bukan hanya dari mata, tetapi juga dari layar ponsel. Saat berjalan, banyak orang sibuk menatap gawai hingga lupa memperhatikan sekeliling. Padahal, menjaga pandangan juga berarti hadir penuh di momen itu, menghormati orang yang kita lewati, dan menjaga keselamatan.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

3. Menjaga Langkah di Tempat Mulia

Kitab ini juga menasihati:

وَاحْفَظْ قَدَمَيْكَ عَنِ الدُّخُولِ فِي أَمَاكِنَ مُسِيئَةٍ
“Jagalah kedua kakimu dari masuk ke tempat-tempat yang buruk.”

Langkah kaki adalah saksi perjalanan hidup kita. Dalam pandangan Islam, setiap tempat yang kita datangi akan menjadi catatan amal. Menghindari tempat yang merusak moral adalah wujud kesadaran bahwa kehormatan diri dimulai dari pilihan kita ke mana melangkah.

Di masa kini, “tempat buruk” bukan hanya lokasi fisik seperti tempat maksiat, tetapi juga ruang-ruang virtual yang merusak hati dan pikiran. Menjaga kaki berarti juga menjaga akses kita agar tidak masuk ke dunia yang menjerumuskan.

Langkah yang Berhikmah

Adab berjalan yang diajarkan Umar bin Ahmad Baraja sederhana, namun jika diterapkan, mampu membentuk pribadi yang berwibawa dan penuh kesantunan. Setiap langkah bukan hanya perpindahan fisik, melainkan perjalanan batin.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Mungkin kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah langkah-langkah kita hari ini mendekatkan kita kepada kebaikan, atau justru menjauhkan?

Semoga Allah membimbing setiap langkah kita di dunia menuju jalan yang diridhai-Nya.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement