Ibadah
Beranda » Berita » Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Amar Ma'ruf Nahi Munkar

SURAU.CO. “Amar ma’ruf nahi munkar” adalah prinsip dalam Islam yang berarti “memerintahkan yang baik dan mencegah yang buruk”. Ini adalah ajaran dasar dalam Islam yang mengharuskan umat Muslim untuk aktif mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Secara lebih rinci, “amar ma’ruf” berarti menyeru atau memerintahkan kepada perbuatan baik, sedangkan “nahi munkar” berarti mencegah atau menahan perbuatan buruk. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam menjalankan ajaran Islam.

Al-Quran dan hadis menjadi dasar prinsip ini, dan prinsip ini adalah bagian dari akhlak seorang Muslim. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang saleh dan sejahtera, serta mendapatkan ridha Allah SWT.

Secara harfiah amar ma’ruf berarti “memerintahkan yang baik”. Ini mencakup segala bentuk perbuatan baik, baik yang diketahui secara akal sehat maupun yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis. Tujuannya adalah untuk mendorong orang lain melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.

Secara harfiah nahi munkar berarti “mencegah kemungkaran”. Munkar adalah segala perbuatan yang dianggap buruk, jahat, atau merugikan, baik secara individu maupun sosial. Tujuannya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkaran di masyarakat.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Para ulama menjelaskan bahwa dalam melakukan nahi munkar, terdapat tingkatan-tingkatan yang dimulai dari mengubah dengan tangan (kekuasaan), kemudian lisan (ucapan), dan terakhir dengan hati (ketidaksetujuan). Bahkan, ada ancaman bagi mereka yang enggan melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Jika kemungkaran dibiarkan merajalela, Allah bisa menurunkan adzab-Nya, dan doa orang-orang saleh mungkin tidak terkabulkan, dari Almanhaj. Dalam konteks sosial, amar ma’ruf nahi munkar juga melibatkan upaya untuk menciptakan kebijakan publik yang baik dan mencegah tindakan yang merugikan masyarakat, menurut NU Online Jabar.

Surat Ali ‘Imran Ayat 104

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Arab-Latin: Waltakum mingkum ummatuy yad’ụna ilal-khairi wa ya`murụna bil-ma’rụfi wa yan-hauna ‘anil-mungkar, wa ulā`ika humul-mufliḥụn

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Surat Ali ‘Imran Ayat 114

يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَأُو۟لَٰٓئِكَ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Kitab Taisirul Khallaq

Arab-Latin: Yu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhiri wa ya`murụna bil-ma’rụfi wa yan-hauna ‘anil-mungkari wa yusāri’ụna fil-khairāt, wa ulā`ika minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.

Hadis

Hadis tentang amar makruf nahi mungkar, yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, menekankan pentingnya tindakan nyata dalam menjaga kemaslahatan umat dan mencegah kemaksiatan. Ini menjelaskan bahwa umat Islam wajib berupaya mencegah kemungkaran dengan lisan, tangan, atau hati jika tidak mampu. 

Pemerintah atau pemimpin yang memiliki kekuasaan tertinggi, mencegah kemungkaran secara langsung dengan tangan mereka. Jika tidak mampu, mereka menasihati, menghimbau, atau memperingatkan secara lisan. Jika tidak bisa dengan lisan, mereka mengingkarinya dalam hati. Ini adalah tingkatan terendah, namun tetap merupakan bagian dari iman.

Pentingnya Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Menjaga kemaslahatan umat:

Dengan mencegah kemungkaran, umat akan terhindar dari berbagai dampak buruk yang ditimbulkannya. Tujuan utama dari amar ma’ruf nahi munkar adalah menciptakan kemaslahatan bagi umat, yaitu kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dengan menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, diharapkan masyarakat akan terhindar dari kerusakan moral, sosial, dan agama.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Memelihara agama:

Merupakan salah satu cara untuk menjaga kemurnian ajaran Islam dan mencegah penyimpangan. Dengan amar ma’ruf nahi munkar, umat Islam menjaga kemurnian ajaran agama, mencegah penyimpangan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menjalankan syariat.

Membangun masyarakat yang baik:

Dengan mencegah kemungkaran, masyarakat akan menjadi lebih baik, aman, dan sejahtera. Selanjutnya memahami dan mengamalkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, umat Muslim dapat berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik, harmonis, dan sejahtera.

Peringatan

Tidak boleh memaksakan kehendak:

Orang harus melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan bijaksana dan tidak memaksakan kehendak agar tidak menimbulkan dampak buruk. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar yang tidak memaksakan kehendak ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya hikmah (kebijaksanaan) dalam berdakwah dan mengajak pada kebaikan.

Harus dengan ilmu:

Pelaku amar ma’ruf nahi munkar harus memiliki ilmu yang cukup tentang apa yang baik dan apa yang buruk, agar tidak salah dalam bertindak. Seseorang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar harus memiliki ilmu agama yang cukup agar tidak salah dalam menyampaikan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Tanpa ilmu, bisa jadi ia justru mengajak kepada keburukan atau melarang sesuatu yang sebenarnya baik.

Jangan sampai menimbulkan fitnah:

Kita harus melaksanakan amar makruf nahi munkar dengan niat yang tulus dan ikhlas agar tidak menimbulkan fitnah atau perpecahan. Tujuan amar makruf nahi munkar adalah mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, namun kita harus melakukannya dengan hikmah dan pertimbangan matang agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas, termasuk fitnah. Fitnah, dalam konteks ini, bisa berarti penyebaran berita bohong, perpecahan, atau bahkan tindakan kekerasan yang timbul akibat cara dakwah yang tidak tepat.

Penerapan amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-hari

Berbagai cara, mulai dari yang sederhana hingga tindakan besar, dapat digunakan untuk menerapkan amar makruf nahi mungkar dalam kehidupan sehari-hari.

Mengajak keluarga, teman, atau tetangga untuk melaksanakan shalat lima waktu berjamaah. Menjadi contoh dalam kejujuran dan mengajak orang lain untuk tidak berbohong atau curang. Membantu orang yang membutuhkan, bersikap ramah, dan saling tolong menolong dalam kebaikan. Memelihara kebersihan lingkungan sekitar dan mengajak orang lain untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mengajak orang lain untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Menggunakan bahasa yang sopan, santun, dan menghindari kata-kata kasar atau menyakiti orang lain.

Menjauhi perbuatan maksiat seperti berjudi, minum minuman keras, dan perbuatan zina, serta mengajak orang lain untuk menjauhinya. Mengingatkan orang lain jika melakukan perbuatan yang tidak baik, seperti berkata kasar, mencuri, atau menyebarkan gosip. Menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama dan menghindari perbuatan yang dapat memecah belah persatuan. Menolak segala bentuk korupsi dan mengajak orang lain untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi. Mencegah pencemaran lingkungan dan mengajak orang lain untuk menjaga kelestarian alam.

Menyampaikan kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan cara yang bijaksana, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Menghadapi tantangan dan cobaan dalam menegakkan amar makruf nahi mungkar dengan kesabaran dan keteguhan hati. Menjadi contoh yang baik dalam menjalankan amar makruf nahi mungkar, sehingga dapat menginspirasi orang lain. Menggunakan bahasa yang santun dan menghindari kekerasan dalam menyampaikan ajaran agama dan mencegah kemungkaran. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, serta memberikan dukungan kepada sesama dalam menjalankan amar makruf nahi mungkar.

Penerapan amar makruf nahi mungkar dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berakhlak mulia. Dengan menjalankan prinsip ini, umat Muslim dapat berkontribusi dalam menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran di lingkungannya.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement