SURAU.CO. Membaca istighfar setelah shalat adalah amalan ringan yang sering kamu muslilmin lakukan. Sebagian orang terbiasa melakukannya sejak kecil berkat didikan orang tua. Namun juga ada yang mulai rutin mengamalkannya saat di pesantren atau setelah beranjak dewasa. Ada pula yang baru menyadari pentingnya istighfar setelah mendengar anjuran ustadz dalam sebuah kajian.
Kapan pun kita memulainya, kesadaran untuk beristighfar adalah hal santa penting. Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. OIeh karena itu, kita sangat perlu memperbanyak istighfar, terutama usai menunaikan shalat. Lantas, mengapa amalan ini begitu dianjurkan dan apa saja manfaat istighfar setelah shalat?
Memahami Makna Istighfar yang Mendalam
Untuk memahami keutamaannya, kita perlu tahu makna istighfar. Secara bahasa, istighfar berasal dari kata Arab ghafara. Kata mempunyai makna berarti menutupi atau menyembunyikan. Orang Arab kuno menggunakan ungkapan ghafara al-shaib bi al-khidhāb yang artinya ia menutupi ubannya dengan pewarna.
Selain itu makna juga meluas pada benda yang berfungsi melindungi. Perban yang menutupi luka atau helm besi yang melindungi kepala saat perang (mughfar) berasal dari akar kata yang sama. Dari sini kemudian para ulama memaknai istighfar sebagai upaya memohon agar Allah menutupi kesalahan kita. Dosa ibarat benih buruk, maka jika dibiarkan, ia akan tumbuh menjadi kerusakan. Istighfar adalah cara kita memohon agar benih itu ditutupi dan tidak berkembang.
Kemudian secara istilah, istighfar bisa bermakna permohonan seorang hamba kepada Allah. Permohonan ini mencakup dua hal sekaligus. Pertama, agar dosanya ditutupi dari pandangan makhluk lain. Kedua, agar ia dilindungi dari akibat buruk dan siksa atas dosa tersebut. Keduanya sangat penting. Sebab, ditutupinya dosa tidak otomatis menghapus hukumannya. Maka, istighfar adalah permintaan paket lengkap untuk ampunan dan perlindungan.
Hikmah Agung di Balik Istighfar Usai Shalat
Banyak yang bertanya, mengapa kita harus beristighfar padahal baru saja selesai beribadah? Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Rahimahullah menjelaskan hikmahnya dalam kitab Majmu’ Fatawa wa Rasail.
“Adapun hikmah istighfar setelah shalat, bahwa seseorang tak lepas dari kekurangan dalam shalatnya. Karenanya, disyariatkan baginya untuk beristighfar tiga kali lalu mengucapkan “Allahumma antas salam wa minkas salam tabarakta ya dzal jalali wal ikram” dan dilanjutkan dengan dzikir-dzikir yang berseumber dari Nabi”
Penjelasan ini menyiratkan beberapa hal penting yaitu istighfar berfungsi sebagai penyempurna ibadah. Shalat kita seringkali tidak sempurna yang kemudian menimbulkan rasa was-was, pikiran melayang, atau tidak khusyuk sepenuhnya. Istighfar setelah shalat menambal kekurangan-kekurangan tersebut.
Kedua, amalan ini adalah untuk menumbuhkan sifat tawadhu (rendah hati). Dengan beristighfar, kita mengakui kelemahan di hadapan Allah. Kita sadar bahwa ibadah yang kita lakukan belum seberapa. Hal ini mencegah munculnya rasa ujub atau sombong atas amal yang telah dikerjakan.
Istighfar Sebagai Obat dan Pembersih Dosa
Kita juga menyadari bahwa manusia setiap saat berpotensi melakukan dosa. Mata, telinga, lisan, dan tindakan kita terus mengumpulkan kesalahan baru. Dosa dan maksiat ini ibarat debu yang menempel di tubuh. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindarinya sepenuhnya.
Karena itu, kita butuh pembersih untuk menyucikan diri. Istighfar adalah pembersih dan obat paling mujarab. Imam Qatadah dalam kitab Ihya Ulumuddin berkata. “Al-Qur’an menunjukan kalian atas penyakit kalian dan obatnya. Adapun penyakit kalian adalah perbuatan dosa-dosa. Adapun obatnya adalah istighfar (memohon ampun kepada Allah).”
Kutipan ini menegaskan bahwa dosa adalah penyakit ruhani. Sementara itu, istighfar adalah penawar yang telah Allah sediakan bagi hamba-Nya.
Keutamaan dan Manfaat Luar Biasa Lainnya
Manfaat istighfar tidak hanya sebatas pengampunan dosa. Al-Qur’an menjelaskan berbagai peran lain dari amalan ini. Istighfar menjadi kunci untuk membuka berbagai pintu kebaikan dalam hidup. Berikut beberapa di antarany untuk membuka pintu rezeki sebagaimana yang dijanjikan dalam QS. Nuh [71]: 10-12.
Selain itu membaca istighfar dapat memberi solusi masalah. Amalan ini menjadi jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup, sebagaimana isyarat dalam kisah Nabi Yunus di QS. Al-Anbiya [21]: 87. Kemidian istighfar juga dapat menghapus kesedihan sebagaimana dalam QS. An-Nisa’ [4]: 110.
Manfaat atau keutamaan membaca istigfar juga dapat menjernihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah dan meneladani Sunnah Rasulullah SAW: Nabi Muhammad SAW, meski ma’shum (terjaga dari dosa), senantiasa beristighfar. Dengan berbagai referensi di atas, maka dapat melihat betapa dahsyatnya manfaat istighfar setelah shalat. Amalan ini bukan sekadar rutinitas penutup ibadah. Ia adalah kunci untuk menyempurnakan shalat, membersihkan jiwa, dan membuka pintu-pintu rahmat Allah yang tak terhingga. Maka, jangan pernah meremehkan tiga kali ucapan “Astaghfirullah” setelah salam.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
