Ibadah
Beranda » Berita » Shalat: Kekuatan Spiritual yang Membentuk Karakter

Shalat: Kekuatan Spiritual yang Membentuk Karakter

Sholat membentuk karakter sesorang
Sholat membentuk karakter sesorang

badah SURAU.CO. Shalat memiliki kekuatan spiritual yang membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik. Ibadah ini tidak hanya sekadar gerakan dan bacaan, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperkuat keimanan, dan membentuk akhlak mulia. Melalui shalat, seseorang belajar disiplin, kesabaran, dan tanggung jawab, yang semuanya merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter.

Secara bahasa, sholat (صلاة) artinya adalah doa atau permohonan. Kata “shalat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “shall” (صَلَّى) yang berarti “berdoa” atau “memohon”. Dalam Islam, umat Muslim mengerjakan shalat sebagai ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta memenuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Shalat adalah ibadah yang spesifik dalam Islam, yaitu serangkaian gerakan dan bacaan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram (mengucapkan “Allahu Akbar”) dan diakhiri dengan salam, sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua, yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Menjadi bentuk ibadah yang paling utama dalam Islam, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur ibadah lainnya seperti doa, dzikir, dan membaca Al-Quran.

Shalat mengajarkan disiplin dalam waktu dan tata cara pelaksanaan. Dengan menjaga waktu shalat dan mengikuti urutannya, seseorang belajar untuk tertib dalam segala aspek kehidupan. Menunggu waktu shalat, menahan diri dari gangguan, dan khusyuk dalam ibadah melatih kesabaran. Umat muslim menunaikan shalat sebagai kewajiban, karena shalat mengajarkan tanggung jawab terhadap perintah agama dan diri sendiri. Shalat memperkuat hubungan dengan Allah, meningkatkan keimanan, dan memberikan ketenangan batin. Shalat yang khusyuk dapat mendorong perilaku yang baik, seperti menghindari perbuatan dosa, bersikap santun, dan berempati terhadap sesama. Hubungan spiritual yang tercipta melalui shalat membawa ketenangan, kedamaian, dan kekuatan dalam menghadapi masalah. Dengan demikian, shalat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga sarana pembentukan karakter yang kokoh, akhlak mulia, dan ketenangan jiwa.

Hikmah shalat dalam membentuk karakter :

Surat Al-‘Ankabut Ayat 45

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Arab-Latin: Utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā ‘anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya’lamu mā taṣna’ụn

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat Luqman Ayat 17

يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ

Arab-Latin: Yā bunayya aqimiṣ-ṣalāta wa`mur bil-ma’rụfi wan-ha ‘anil-mungkari waṣbir ‘alā mā aṣābak, inna żālika min ‘azmil-umụr

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Aspek karakter yang dapat terbentuk melalui shalat

Shalat, sebagai ibadah utama dalam Islam, memiliki peran penting dalam membentuk karakter seorang Muslim. Shalat membantu membentuk disiplin, sabar, tanggung jawab, dan pengendalian diri. Selain itu, sholat juga menumbuhkan rasa syukur, ketenangan jiwa, dan membantu menjaga keseimbangan emosional.

Kitab Taisirul Khallaq

Disiplin:

Shalat lima waktu mengajarkan pentingnya waktu dan keteraturan dalam kehidupan. Seorang Muslim belajar untuk disiplin dalam menjalankan ibadah dan mengelola waktu dengan baik.

Sabar:

Shalat melatih kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian hidup. Dengan sabar melakukan gerakan dan bacaan dalam shalat, seseorang membentuk pribadi yang sabar.

Tanggung jawab:

Setiap Muslim wajib menunaikan shalat. Hal ini menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap perintah Allah SWT dan membentuk pribadi yang bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan.

Pengendalian diri:

Shalat mengajarkan untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang buruk dan menjaga perilaku agar tetap sesuai dengan ajaran agama. Dalam shalat, seorang Muslim belajar untuk fokus dan menahan diri dari gangguan.

Ketenangan jiwa:

Shalat memberikan ketenangan dan kedamaian hati. Hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui sholat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Rasa syukur:

Seorang Muslim mengingat nikmat Allah SWT dan menumbuhkan rasa syukur atas segala karunia-Nya dalam setiap rakaat sholat.

Keseimbangan emosional:

Shalat membantu menjaga keseimbangan emosi dan mental. Membantu seseorang untuk lebih tenang dalam menghadapi masalah dan menjaga stabilitas emosi. Sebagai ibadah utama dalam Islam, memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter seseorang. Ibadah ini mengajarkan disiplin, tanggung jawab, dan kesabaran. Selain itu, sholat juga membantu membersihkan jiwa, menjauhkan diri dari perbuatan keji, serta menumbuhkan rasa syukur dan ketenangan. Dengan demikian, sholat tidak hanya sekadar ibadah ritual, tetapi juga merupakan sarana yang efektif dalam membentuk karakter yang lebih baik dan berkualitas.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement