Jangan Menunda Sholatmu Karena Dunia.
Dalam kehidupan ini, banyak godaan dan aktivitas yang bisa membuat kita lupa akan kewajiban utama kita sebagai hamba Allah, yaitu sholat. Tidak jarang kita menunda waktu sholat hanya karena tergoda oleh kesibukan dunia, pekerjaan, hiburan, atau alasan-alasan lain. Padahal, sholat adalah tiang agama dan salah satu bentuk komunikasi langsung kita dengan Sang Pencipta.
Pesan yang sangat dalam dan menggetarkan hati ini mengingatkan kita: “Jangan menunda sholatmu karena dunia, sebab dunia tak mampu menunda ajalmu.”
Artinya, dunia dengan segala kenikmatannya hanyalah sementara dan tidak memiliki kuasa untuk menunda atau memperpanjang umur kita. Sedangkan sholat adalah kewajiban yang harus kita tunaikan tepat pada waktunya sebagai wujud syukur dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Mengapa kita harus segera melaksanakan sholat?
1. Sholat adalah Perintah Allah
Sholat diwajibkan kepada setiap muslim sebagai bentuk ibadah yang paling utama. Dengan sholat, kita memperkuat hubungan kita dengan Allah dan menjaga hati agar tetap bersih dari dosa.
2. Sholat Menjadi Penolong di Hari Akhir
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat akan menjadi cahaya, saksi, dan penolong bagi orang yang melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.
3. Waktu Sholat Tidak Bisa Ditunda
Setiap sholat memiliki waktu yang telah ditentukan. Jika kita melewatkan waktu itu, kita kehilangan pahala dan keberkahan dari sholat tersebut.
4. Dunia Hanya Sementara, Akhirat Selamanya
Ketika kita terlalu sibuk dengan urusan dunia hingga melupakan sholat, kita berisiko kehilangan bekal penting untuk kehidupan akhirat nanti.
Refleksi Diri: Mari kita renungkan sejenak
apakah kita sudah menjadikan sholat sebagai prioritas utama dalam hidup? Ataukah kita masih sering menundanya dengan alasan-alasan yang tak penting?
Ingatlah, ajal dan kematian datang tanpa bisa kita prediksi. Dunia tak bisa menunda ajal kita, maka seharusnya kita juga tidak menunda kewajiban kita kepada Allah.
Kesimpulan: Jangan pernah menunda sholatmu karena dunia. Prioritaskan sholat tepat waktu sebagai bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah SWT. Karena dunia ini fana dan tidak mampu menunda ajal kita, sementara sholat adalah investasi terbaik untuk bekal kita di akhirat.
Kiat- kiat menyingkirkan keangkuhan (kesombongan) dalam hidup dan menggantikannya dengan sikap rendah hati.
Introspeksi dan Kesadaran Diri: Sadari kapan kamu merasa superior dan apa penyebabnya—apakah ingin dilihat hebat atau sebenarnya merasa kurang aman?
Luangkan waktu tiap hari terutama sebelum tidur untuk bertanya: apakah hari ini aku merasa lebih dari orang lain?
Menghargai Orang Lain: Akui kelebihan orang lain tanpa merasa terancam: inilah menunjukkan kematangan hati.
Perlakukan semua orang sama, tanpa membeda-bedakan status atau latar belakang.
Menumbuhkan Rasa Syukur: Fokus pada apa yang kamu miliki, bukan apa yang belum dicapai. Rasa syukur meredam rasa ingin selalu unggul.
Mendengarkan Lebih Banyak, Bicara Lebih Sedikit: Jadi pendengar yang tulus tanpa buru-buru memberi jawaban. Ini membantu menguatkan empati.
Berbuat Baik Tanpa Pamrih: Lakukan kebaikan tanpa mengumbar kelebihan atau mencari pujian.
Terbuka Terhadap Kritik & Belajar Terus: Terimalah kritik sebagai peluang berkembang, bukan ancaman. Selalu ingin belajar dari orang lain siapapun dia.
Mengingat Ketidaksempurnaan Kita: Mengakui bahwa semua orang, termasuk kita, punya kekurangan adalah tanda kebesaran hati. Menyadari bahwa dunia ini fana bisa meredam keinginan untuk pamer.
Dari Komunitas (Reddit)
> “Nggak perlu ada orang lain yang seneng ke diri kita, untuk seneng ke diri sendiri.” —Tips menyenangkan diri dan tetap humble
“Kalau sudah bisa menerima saat ini, nggak perlu ngikutin temen-temen dengan barang mahalnya.” — Saran agar lebih syukur dan rendah hati dalam kondisi finansial apa pun
Ringkasan Praktis: Langkah Tindakan Nyata
Sadar diri & introspeksi Lakukan refleksi harian untuk menangkap benih sombong. Hargai orang lain Berikan pujian yang tulus dan berlaku sama terhadap semua orang. Bersyukur Fokus pada nikmat yang dimiliki, bukan pencapaian semata. Dengarkan lebih, bicara kurang Tingkatkan empati dengan mendengar sepenuh hati Berbuat baik tanpa pamrih Lakukan dengan ikhlas tanpa harap dihargai. Terima kritik & belajar Jadikan masukan sebagai bahan tumbuh, tidak sebagai serangan Sadari. ketidaksempurnaan Ingatkan diri bahwa kita dan dunia ini tidak abadi. (Tengku Iskandar, M.Pd)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
