SURAU.CO. Anak adalah buah hati bagi kedua orang tuanya. Sosok yang sangat disayangi dan dicintainya. Setiap pasangan suami istri biasanya menginginkan anak dalam rumah tangga mereka. Anak bukan hanya sekedar pelengkap rumah tangga, tetapi juga amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban.
Dalam upaya mendapatkan keturunan yang baik, setiap orang tua perlu mengiringi usaha lahiriah dengan ikhtiar batin berupa doa. Doa adalah senjata utama orang beriman, dan bagi para orang tua, doa merupakan jalan spiritual yang menghubungkan harapan kepada ketetapan Allah. Melalui doa, orang tua tidak hanya memohon, tetapi juga menunjukkan kerendahan hati dan pengakuan atas kebutuhan terhadap petunjuk-Nya dalam mendidik anak.
Doa-Doa Dalam Al-Qur’an untuk Memohon Anak yang Baik.
Al-Qur’an mencatat berbagai doa para nabi dan orang saleh yang memohon kepada Allah agar dikaruniai keturunan. Mereka tidak hanya menginginkan anak, tetapi memohon keturunan yang memiliki integritas moral dan kedekatan spiritual dengan Tuhannya.
Doa Nabi Zakaria dalam QS. Al-Anbiya: 89 “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling Baik.” Nabi Zakaria menyerahkan sepenuhnya urusan keturunan kepada Allah, sambil menunjukkan ketawakalan yang tinggi. Ia memohon keturunan sambil menyadari bahwa Allah adalah sebaik-baik pewaris.
QS Ali Imran:38 “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Doa ini menegaskan pentingnya memohon anak yang saleh, bukan sekadar memiliki keturunan secara fisik.
Doa Nabi Ibrahim dalam QS. As-safaat ayat 100, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” Nabi Ibrahim mengajarkan pentingnya meminta anak yang berakhlak mulia dan tunduk pada perintah Allah.
Doa agar keturunan kita menjadi orang-orang yang selalu melaksanakan shalat dalam QS. Ibrahim:40.”Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.”
Doa agar anak-anak kita terpelihara dari godaan syaitan, QS. surat Ali Imran ayat 36. “aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” Doa ini mengajarkan bahwa pendidikan spiritual harus dimulai sejak dini, bahkan sejak anak belum lahir. Nabi dan orang-orang saleh memohon perlindungan dari pengaruh setan sejak awal kehidupan anak.
Doa agar anak kita menjadi hiasan mata dan penyejuk hati dalam QS. al-Furqan ayat 74. “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” Doa ini memperlihatkan bahwa kebahagiaan sejati dalam keluarga hadir saat seluruh anggota tunduk kepada Allah. Kebahagiaan rumah tangga tercapai ketika anak menjadi penyejuk hati karena keimanan dan ketakwaannya, bukan karena keberhasilan materi semata.
Peran Orang Tua Dalam Mendoakan Anak
Mendoakan anak merupakan salah satu bentuk harapan dan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Berdoa berarti memanggil Allah untuk memohon mengajukan keinginan kita, sebagai tanda bahwa membutuhkan Allah dalam kehidupan ini. Begitu juga dalam hal mengasuh anak, orang tua sangat butuh petunjuk dan hidayah Allah.
Setiap doa yang keluar dari lisan orang tua, terlebih jika diucapkan dengan penuh keikhlasan dan cinta, memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah. Rasulullah menyebut bahwa doa orang tua kepada anaknya termasuk doa yang mustajab. Oleh karena itu, orang tua sepatutnya terus menanamkan doa-doa baik dalam setiap kesempatan—bukan hanya saat anak sakit atau bermasalah, tetapi juga saat anak sehat, sukses, atau bahkan saat mereka jauh dari pengawasan kita.
Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang lebih sering mendoakan anaknya untuk sukses di dunia tanpa menyertai permohonan agar mereka taat kepada Allah. Padahal, kesuksesan dunia tanpa iman dan takwa adalah kesia-siaan di akhirat.
Saat sikap dan perilaku anak tidak sesuai dengan harapan dan doa orang tua, maka kendaklah orang tua bersabar dan tidak tergesa-gesa melontarkan doa buruk. Anak adalah amanah, dan amanah itu harus diselamatkan dengan cinta, doa, dan bimbingan. Bukan dengan umpatan atau doa-doa buruk yang bisa menjadi nyata.orang tua perlu meneladani para nabi yang tetap sabar dan terus berdoa meski cobaan datang bertubi-tubi.
Doa Sebagai Praktik Ibadah Harian dan Kekuatan
Ketika orang tua berdoa, hakikatnya mereka sedang beribadah. Bukan hanya memohon, tapi juga menunjukkan penghambaan yang tinggi kepada Allah. Doa orang tua, selain penuh cinta, juga sarat dengan kemuliaan ibadah.
Dalam Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi menegaskan bahwa doa bukan hanya permintaan, tetapi juga pengakuan akan kelemahan diri dan kebesaran Tuhan. Ketika orang tua membiasakan diri mendoakan anak setiap hari, mereka sesungguhnya sedang membangun jaring pengaman spiritual yang kokoh. Doa dalam diam, dalam sujud, bahkan dalam bisikan hati mampu menjadi cahaya yang menuntun anak melewati jalan kehidupan yang penuh tantangan.
Oleh karena itu, jadikanlah doa sebagai bagian dari rutinitas harian. Bukan hanya reaksi terhadap masalah. Doakan anak saat mereka tertidur, saat mereka belajar, saat mereka berangkat sekolah, bahkan saat mereka membuat kesalahan. Karena doa orang tua bisa menjadi penerang jalan hidup anak, membentengi mereka dari keburukan dan mengantar mereka pada keselamatan dunia-akhirat.
Doa Orang Tua, Penyelamat Anak
Jangan pernah meremehkan kekuatan doa, terlebih yang terucap dari hati seorang ibu atau ayah. Ia adalah perisai, cahaya, dan rahmat yang tak bisa dibeli dengan apa pun di dunia ini. Dan doa seperti inilah, insya Allah, yang akan mengetuk pintu langit dan mendapatkan ijabah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wahai para orang tua, seberat apa pun beban kehidupan yang anda jalani, sekeras apapun ujian yang datang dari anak-anakmu jangan pernah berhenti mendoakan kebaikan bagi buah hatimu. Karena kelak, mungkin bukan hartamu, bukan jabatanmu, tetapi doa-doamulah yang akan menyelamatkan anak-anakmu di dunia dan akhirat.
Semoga Allah menjadikan anak-anak kita sebagai qurratul a’yun, penyejuk mata dan hati dan pemimpin orang-orang bertaqwa. Aamiin.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.