Ibadah
Beranda » Berita » Menghidupkan Subuh dengan Ilmu dan Iman: Catatan Reflektif dari Majelis Subuh

Menghidupkan Subuh dengan Ilmu dan Iman: Catatan Reflektif dari Majelis Subuh

Menghidupkan Subuh dengan Ilmu dan Iman Catatan Reflektif dari Majelis Subuh, 7 Agustus 2025

Menghidupkan Subuh dengan Ilmu dan Iman:
Catatan Reflektif dari Majelis Subuh, 7 Agustus 2025.

 

Masjid Raya Batam. Waktu masih menunjukkan pukul 05.29 pagi. Di saat sebagian manusia masih terlelap dalam tidur, di sebuah sudut rumah Allah yang agung, sekelompok hamba berkumpul. Mereka bukan sekadar hadir untuk menunaikan shalat Subuh berjamaah, tetapi juga menyambung keberkahan pagi dengan mendengarkan kalam hikmah dan tausiyah keimanan. Inilah momentum yang jarang dijumpai—subuh yang tidak hanya menjadi tempat sujud, tapi juga majelis ilmu yang membangunkan ruh dari kelalaian dunia.

Subuh, Awal Hari yang Sarat Makna

Rasulullah ﷺ bersabda:
“اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا”
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
(HR. Abu Dawud)

Hadis ini menegaskan bahwa keberkahan hidup bermula dari aktivitas yang dimulai di pagi hari, terlebih lagi jika dimulai dengan shalat Subuh berjamaah, dzikir, dan majelis ilmu. Dalam foto yang diabadikan, terlihat jamaah duduk menyimak dengan khidmat, mendengarkan penceramah yang berdiri di atas mimbar. Ada keheningan yang berbicara, ada kesungguhan yang memancar dari posisi duduk mereka, dan ada pancaran cahaya ilmu yang menyatu dalam suasana.

Diam: Seni Menemukan Problem Solving

Pagi yang Memanggil Jiwa-Jiwa yang Terpilih

Tidak semua orang mampu hadir dalam majelis ilmu Subuh. Bukan karena jauhnya masjid atau padatnya jadwal, tetapi karena hanya hati-hati yang telah diberi hidayah yang mampu menjawab panggilan langit.

Seorang ulama berkata, “Jika engkau ingin tahu seberapa besar cintamu pada Allah, lihatlah di mana engkau berada saat azan Subuh berkumandang.”

Kebanyakan orang mungkin memilih kenyamanan kasur, tetapi mereka yang hadir di majelis ini memilih keberkahan. Mereka bukan orang-orang biasa. Mereka adalah mujahid pagi yang rela mengorbankan waktu istirahat demi menjemput ilmu dan keutamaan dari Allah.

Masjid: Tempat Pemersatu Hati dan Akal

Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah ritual. Ia adalah pusat peradaban, ruang edukasi spiritual, dan sarana membangun kesatuan umat. Lihatlah: ada yang berpakaian batik, ada yang bersarung, ada yang mengenakan seragam bertuliskan “Majelis Rasulullah SAW – Batam.” Mereka datang dari latar belakang yang berbeda, namun disatukan oleh satu cinta: cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dalam kondisi umat yang kadang tercerai-berai oleh fanatisme kelompok, politik, dan duniawi, masjid memanggil kembali untuk menyatukan hati dalam satu barisan.

Kurikulum Cinta dan Dakwah Perempuan

Di sinilah tempat terbaik untuk mengembalikan orientasi hidup kita—dari dunia menuju akhirat, dari lalai menuju sadar.

Ilmu dan Dakwah yang Menyegarkan Jiwa

Penceramah yang berdiri di atas mimbar tak hanya menyampaikan kata-kata kosong. Ia sedang menjalankan peran kenabian. Rasulullah ﷺ bersabda:

“من سلك طريقاً يلتمس فيه علماً سهل الله له به طريقاً إلى الجنة”

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)

Majelis ini adalah jalan menuju surga. Setiap kata yang keluar dari lisan da’i adalah cahaya yang menyapu gelapnya kebodohan. Jamaah yang mendengarkan dengan adab dan takzim sejatinya sedang memanen pahala yang terus mengalir, bahkan setelah mereka pulang dari masjid.

IPGSC 2025 UI: Menjawab Politik Global Teknologi Digital

Batam, Titik Dakwah yang Terus Bertumbuh

Kehadiran jamaah dengan seragam “Majelis Rasulullah SAW – Batam” menunjukkan bahwa semangat dakwah dan cinta kepada Rasulullah ﷺ terus hidup dan berkembang di berbagai penjuru negeri.

Kota Batam, yang dikenal sebagai kota industri dan perdagangan, ternyata juga menjadi ladang subur bagi kegiatan keagamaan dan pembinaan umat.

Ini memberi harapan: bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia modern, masih ada ruang bagi ruhani yang mencari pencerahan. Bahwa di antara gemerlap kota, masih ada cahaya-cahaya kecil yang terus menyala di dalam masjid, menghidupkan iman dan menguatkan akidah umat.

Keberkahan Kolektif yang Terpancar

Tak ada satu pun dari mereka yang tahu bahwa langkah kaki mereka ke masjid, duduk mereka dalam majelis, bahkan diamnya mereka saat mendengar ceramah, sedang dicatat oleh para malaikat. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca Kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mereka diliputi rahmat, para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada di sisi-Nya.”
(HR. Muslim)

Betapa mulianya kedudukan para pencinta Subuh yang memadukan ibadah dan ilmu. Mereka bukan hanya sedang memakmurkan masjid, tetapi sedang memakmurkan kehidupan mereka sendiri.

Penutup: Seruan untuk Bangkit di Pagi Hari

Mari kita jujur kepada diri sendiri: sudahkah kita benar-benar menjadikan pagi sebagai awal yang penuh nilai ibadah dan ilmu? Ataukah kita masih menjadi hamba yang berat untuk bangun, lalai dari Subuh berjamaah, dan menjauh dari majelis kebaikan?

Bukan hanya dokumentasi kegiatan. Ia adalah saksi bisu yang menyeru hati kita: “Bangunlah, hadirilah Subuh, karena di sanalah kemuliaan menantimu.”

Semoga kita semua bisa menjadi bagian dari mereka—yang menjadikan Subuh bukan hanya waktu ibadah, tetapi juga ruang pertemuan dengan ilmu, iman, dan harapan. اللهم اجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه. Batam, 7 Agustus 2025 (Tengku Iskandar)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement