SURAU.CO. Pernahkah Anda membayangkan memiliki pelindung spiritual yang tak kasat mata, seperti tameng ilahi, yang menjaga diri dari marabahaya, godaan setan, dan musibah tak terduga? Dalam kehidupan modern yang cepat dan padat, jiwa manusia sering kali kering tanpa siraman rohani. Jiwa-jiwa yang kering ini membutuhkan perlindungan spiritual. Dzikir dapat menjadi tameng ilahi yang efektif untuk menangkal berbagai ancaman dan godaan.
Salah satu amalan yang sangat direkomendasikan syariat untuk menyegarkan jiwa dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta adalah dzikir pagi dan petang. Meski sederhana dan hanya memerlukan waktu yang singkat, amalan ini mengandung keutamaan luar biasa. Dzikir bukan sekadar rutinitas verbal, melainkan sebuah bentuk kesadaran spiritual dan penghambaan yang nyata kepada Allah SWT.
Kenapa Dzikir Pagi dan Petang?
Dzikir pagi dan petang mencakup bacaan pujian, doa, dan permohonan perlindungan pada waktu tertentu sesuai syariat. Allah SWT menetapkan pagi dan petang sebagai waktu istimewa untuk mengingat-Nya. Pagi dan petang adalah waktu transisi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Pada dua waktu ini, seseorang dapat memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran spiritualnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dzikir pada waktu-waktu tersebut sebagai benteng spiritual bagi hamba-hamba-Nya.
Rasulullah SAW mencontohkan dzikir pagi dan petang sebagai senjata utama umat Islam untuk menghadapi kehidupan yang penuh ujian. Dalam sunnah beliau, dzikir tidak hanya menjadi sarana pengingat Allah, tetapi juga bentuk pengakuan total atas keagungan dan kekuasaan-Nya sebagai Rabb semesta alam.
Wajar karenanya, jika kemudian Allah SWT memberikan privilege yang luar biasa kepada siapa saja yang mengamalkan salah satu amalan sunnah-nya Rasulullah SAW yang levelnya termasuk sunnah muakkadah alias amalan sunnah yang sangat dianjurkan dan ditekankan untuk dilazimkan atau diamalkan secara rutin.
Selain itu, Allah SWT secara tegas memerintahkan dzikir pagi petang dalam beberapa ayat Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” [Al-Ahzab: 41–42]
“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” [Qaf: 39]
“Maka bersabarlah kamu; sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah serayamemuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” [Al-Mu’min: 55]
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa dzikir pada waktu pagi dan petang bukan hanya dianjurkan, tetapi diperintahkan langsung oleh Allah Swt dalam firman-Nya. Dan juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang sangat penting bagi keseharian seorang mukmin.
Manfaat Besar Dzikir Pagi dan Petang
Jika kita menjadikan dzikir pagi petang sebagai kebiasaan harian, maka kita sedang membangun tameng spiritual yang kuat sekaligus memperkuat koneksi batin dengan Allah SWT. Dzikir pagi petang membentengi diri dari gangguan setan, sihir, dan bahaya lain yang tak kasat mata.
Dzikir pagi dan petang menghadirkan ketenangan jiwa. Mengingat Allah secara rutin akan memenuhi hati dengan ketenteraman dan kedamaian. Setiap ucapan dzikir menjadi amal yang bernilai pahala di sisi Allah. Dzikir merupakan media terkuat untuk membangun hubungan intim dengan Sang Khalik.
Tidak hanya itu, dzikir pagi dan petang juga dapat menjadi pembuka pintu rezeki. Dengan berserah diri dan mengingat-Nya, Allah SWT memudahkan urusan dan membuka pintu rezeki kita.
Berbagai hadits menyebutkan bahwa dzikir memperkuat iman dan membawa banyak keutamaan. Dengan ber-dzikir, Allah Swt akan selalu menyertai kita dalam setiap langkah. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: Allah berfirman “Aku beserta hamba-Ku selama ia mengingat-Ku (dzikir) dan menggerakkan dua bibirnya untuk-Ku”. (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Ibnu Hibban).
Malaikat rahmat akan mengelilingi kita, apabila kita senantiasa ber-dzikir dengan menyebut nama Allah Swt. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dan rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisi-Nya”. (HR. Muslim).
Dzikir pagi dan petang dapat menjadi sebab kita terhindar dari siksa Allah Swt. Dari Muadz bin Jabal RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam beramal suatu amalan yang lebih menyelamatkannya dari siksa Allah daripada ingat Allah (dzikir kepada Allah)”. (HR. Ibnu Syaibah dan At-Thabrani dengan sanad Hasan).
Berdasarkan riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, seperti orang hidup dengan yang mati” (Shahih Muslim, 1:539).
Mengefektifkan Waktu Ber-dzikir.
Banyak orang beralasan tidak punya waktu untuk berdzikir pagi petang. Namun jika kita cermat, durasi dzikir pagi petang ini hanya sekitar 10 menit. Setara waktu menggulir media sosial atau menikmati secangkir kopi. Yang dibutuhkan hanyalah komitmen, niat, dan konsistensi.
Bahkan jika dalam kondisi sangat sibuk untuk menyempatkan diri ber-dzikir pagi petang secara utuh, Rasulullah SAW mengajarkan agar kita memilih bacaan-bacaan dzikir terbaik yang memudahkan kita mengingat Allah SWT. Kita bisa memilih dzikir-dzikir utama seperti: Ayat Kursi, kemudian Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (dibaca masing-masing 3 kali). Setelah itu, lanjutkan dengan Sayyidul Istighfar, serta kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.
Usahakan memilih waktu yang afdhal dan tepat. Dari Anas bin Malik radiallahu’anhu ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘ Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku suka dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cinta dari memerdekakan empat orang budak.’” [HR. Abu Dawud]
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: “Waktunya antara Shubuh hingga terbit matahari, dan antara ‘Ashar hingga terbenam matahari.”
Agar kita dapat melafadzkan zikir dengan baik, sediakan referensi dzikir yang sesuai Sunnah Rasulullah SAW. Sediakan buku saku dzikir seperti karya Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani, atau instal aplikasi dzikir di ponsel. Ini akan sangat membantu, terutama bagi pemula.
Konsistensi adalah kunci. Meskipun hanya 5 menit, jika dilakukan rutin, akan menumbuhkan keberkahan. Jadikan dzikir pagi petang sebagai kebiasaan (habits). Lakukan setiap hari secara rutin, meskipun hanya beberapa menit. Lama-kelamaan, ia akan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan.
Keberkahan dzikir terletak pada keikhlasan niat kita dalam melakukannya. Niat yang ikhlas akan menghadirkan keberkahan dan kekuatan spiritual dalam setiap bacaan dzikir.
Jadikan habit
Dzikir bukan hanya bacaan, tapi amalan. Ia bukan hanya untuk diingat, tapi untuk dilazimkan. Mulai hari ini, kita perkuat perisai rohani kita.
Umur itu tak bisa ditebak, ajal tidak melihat umur. Maka jangan tunda-tunda untuk membiasakan dzikir. Hanya dengan 10 menit pagi dan petang, kita bisa memperoleh ketenangan, perlindungan, serta pahala yang luar biasa.
Mulai esok hari, mari kita jadikan dzikir sebagai habit harian. Karena dari dzikir, lahir kedekatan dengan Allah, dan dari kedekatan itulah muncul keberkahan dalam hidup pribadi, keluarga, dan bahkan negeri.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.