Merajut Aqidah Salafiyah Bersama Kitab “Syarhu As Sunnah” Imam Al Muzani.
Senin, 04 Agustus 2025 / 09 Safar 1447 H. Ba’da Subuh – Ruang Shalat Sementara, Markaz Sunnah Nusantara Al Hijrah, Pekanbaru.
Mukadimah: Di tengah derasnya arus pemikiran kontemporer dan derasnya arus informasi yang kadang membawa syubhat serta kebingungan dalam beragama, umat Islam membutuhkan titik pijak yang kokoh dalam memahami aqidah Islam yang benar.
Salah satu jalan utama untuk membangun pemahaman itu adalah dengan kembali kepada warisan para ulama salaf yang lurus, yang telah menjaga kemurnian Islam dari segala bentuk penyimpangan. Salah satu dari mereka adalah Imam Al Muzani رحمه الله, murid utama dari Imam Syafi’i.
Dalam rangka memperkuat fondasi aqidah umat dan meneguhkan komitmen dakwah ilallah berdasarkan manhaj salaf yang murni, Markaz Sunnah Nusantara Al Hijrah menghadirkan kajian spesial kitab “Syarhu As Sunnah” karya Imam Al Muzani bersama Ustadz Heri Purnama, Lc حفظه الله, pada Senin pagi, ba’da Subuh, tanggal 4 Agustus 2025 M bertepatan dengan 09 Safar 1447 H.
Siapakah Imam Al Muzani?
Nama lengkap beliau adalah Isma’il bin Yahya Al Muzani رحمه الله (w. 264 H). Beliau merupakan murid terdekat sekaligus penerus pemikiran fiqih dan aqidah dari Imam Asy-Syafi’i. Dalam sejarahnya, Imam Al Muzani dikenal sebagai ahli fiqih, pakar aqidah, dan tokoh yang teguh dalam membela sunnah.
Kitab “Syarhu As Sunnah” adalah bukti kecintaan beliau terhadap sunnah dan upayanya dalam menjelaskan pokok-pokok aqidah Islam sesuai pemahaman para sahabat Nabi dan generasi awal yang saleh. Kitab ini menjadi rujukan penting dalam mengenal prinsip-prinsip aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam bentuk yang ringkas, padat, namun mendalam.
Apa Isi Kitab “Syarhu As Sunnah”?
Kitab ini memuat pokok-pokok ajaran aqidah Islam seperti:
Keimanan kepada Allah, nama dan sifat-Nya sesuai dengan yang Allah kabarkan tentang diri-Nya tanpa tahrif (mengubah), ta’thil (meniadakan), takyif (menanyakan bagaimana), atau tamtsil (menyerupakan).
Keimanan kepada takdir: bahwa semua terjadi dengan ilmu dan kehendak Allah.
Sikap terhadap sahabat Nabi ﷺ: mencintai dan tidak mencela mereka.
Larangan dari duduk bersama ahli bid’ah dan memperingatkan dari penyimpangan dalam agama.
Menjunjung sunnah dan menjauhi hawa nafsu.
Sungguh, dalam kitab ini, Imam Al Muzani meletakkan pondasi yang kokoh dalam membentengi umat dari penyimpangan aqidah yang merusak.
Mengapa Kajian Aqidah Itu Penting?
Sebagian orang mungkin menganggap bahwa belajar aqidah adalah sesuatu yang hanya penting di awal, atau hanya untuk kalangan tertentu. Padahal, aqidah adalah pondasi dalam hidup seorang muslim. Sebagaimana bangunan tak akan tegak tanpa pondasi yang kuat, demikian pula keislaman seseorang tak akan lurus tanpa aqidah yang shahihah.
Allah berfirman:
> “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Allah.” (QS. Muhammad: 19)
Ayat ini menunjukkan bahwa mengenal tauhid adalah ilmu pertama yang wajib diketahui oleh setiap muslim. Dan kajian aqidah seperti yang diselenggarakan oleh Markaz Al Hijrah ini adalah wujud nyata dari perintah tersebut.
Menghidupkan Sunnah, Menjaga Manhaj Salaf
Markaz Sunnah Nusantara Al Hijrah sejak awal berdirinya telah menampilkan komitmen dalam membina umat melalui jalan dakwah tauhid dan sunnah. Kajian-kajian tematik, halaqah ilmiah, dan pengajaran kitab-kitab salaf adalah bagian dari upaya membumikan manhaj salafiyah di tengah masyarakat Nusantara.
Kegiatan seperti kajian Syarhu As Sunnah ini bukan hanya pertemuan biasa, tapi menjadi bagian dari proses menghidupkan warisan ilmiah yang sangat agung.
Terlebih lagi, ia disampaikan oleh seorang da’i berilmu seperti Ustadz Heri Purnama, Lc, yang telah lama dikenal konsisten dalam menyampaikan ilmu berdasarkan pemahaman salaf.
Waktu yang Diberkahi: Ba’da Subuh
Mengapa kajian ini diselenggarakan ba’da Subuh? Ini bukan tanpa hikmah.
Waktu pagi adalah waktu penuh keberkahan. Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Mengisi waktu pagi dengan menuntut ilmu adalah langkah strategis untuk membangun hari dengan semangat dan keberkahan. Tidak hanya tubuh yang segar setelah Subuh, tapi ruh pun tercerahkan dengan ilmu.
Ruang Shalat Sementara: Simbol Semangat Tanpa Henti
Meskipun masih dalam proses pembangunan atau renovasi, pelaksanaan kajian di ruang shalat sementara menunjukkan semangat dakwah yang tak tergoyahkan.
Markaz Al Hijrah tidak menunggu kenyamanan sempurna untuk menyebar ilmu, tapi justru terus bergerak dengan segala keterbatasan yang ada.
Ini adalah teladan bagi kita semua: bahwa semangat menuntut ilmu dan mengajarkannya tidak boleh berhenti karena kendala fasilitas. Justru, dari keterbatasan itulah seringkali muncul keberkahan dan keikhlasan yang lebih tinggi.
Pesan untuk Kaum Muslimin
Mari kita manfaatkan momen ini dengan baik. Jangan lewatkan kesempatan untuk hadir, mendengarkan, mencatat, dan merenungkan isi dari kajian kitab ini. Bagi yang belum pernah mengenal kitab-kitab aqidah salaf, inilah saat terbaik untuk memulainya. Bagi yang sudah mengenal, ini adalah waktu untuk menguatkan kembali pemahaman dan semangat istiqamah di atas manhaj salaf yang lurus.
Ajak keluarga, sahabat, dan teman-teman sekomunitas untuk hadir bersama. Jadikan aktivitas ini sebagai bagian dari jihad menuntut ilmu di tengah kebodohan dan syubhat yang tersebar luas.
Penutup: Kajian kitab “Syarhu As Sunnah” Imam Al Muzani bukan sekadar agenda mingguan. Ia adalah cahaya dalam kegelapan zaman. Ia adalah lentera yang menerangi jalan kembali kepada Islam yang murni. Ia adalah jawaban atas krisis aqidah yang semakin menjauhkan umat dari pemahaman para sahabat dan salafus shalih.
Semoga Allah memberkahi langkah kita, menguatkan hati dalam menuntut ilmu, dan menjadikan kita termasuk golongan yang istiqamah di atas aqidah yang shahihah.
Catat Waktunya: Senin, Ba’da Subuh | 04 Agustus 2025 | 09 Safar 1447 H. Ruang Shalat Sementara, Markaz Sunnah Nusantara Al Hijrah – Jl. Kayu Putih, Bina Widya, Pekanbaru, Riau. Jangan lupa bawa buku catatan, mushaf, dan hati yang ikhlas untuk menerima kebenaran. (Tengku)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
