Fiqih
Beranda » Berita » Salat Tobat: Panduan Meraih Ampunan Allah

Salat Tobat: Panduan Meraih Ampunan Allah

Panduan Salat Tobat

SURAU.CO – Setiap manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan dan dosa. Fitrah ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, Allah Ta’ala dengan sifat-Nya Yang Maha Pengampun selalu membuka pintu tobat. Dia menyediakan jalan kembali bagi hamba-Nya yang tulus menyesal. Salah satu sarana terbaik untuk mewujudkan penyesalan itu adalah melalui salat tobat.

Amalan ini menjadi bukti kesungguhan seorang hamba di hadapan Rabb-nya. Ia menunjukkan tekad kuat untuk meninggalkan maksiat. Oleh karena itu, memahami fikih salat tobat sangatlah penting. Artikel ini akan mengupas tuntas panduannya. Kita akan membahas dasar hukum, keutamaan, hingga tata cara pelaksanaannya.

Dasar Hukum Syariat Mengenai Salat Tobat

Salat tobat memiliki landasan hukum yang sangat kuat dalam syariat. Para ulama menyandarkan amalan ini pada beberapa hadis sahih. Di antara dalil yang paling utama adalah sebagai berikut.

Pertama, hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Beliau mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah seseorang melakukan dosa, kemudian ia bangkit dan bersuci (berwudu), lalu melaksanakan salat, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.”

Cara Islam Mengajarkan Keadilan dalam Penegakan Hukum

Setelah menyampaikan hadis ini, Rasulullah ﷺ membaca firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri mereka sendiri, mereka segera mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak terus-menerus melakukan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imran: 135).

Hadis ini memberikan jaminan ampunan bagi mereka yang mengikuti langkah-langkah tersebut.

Kedua, hadis dari sahabat Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu. Beliau juga mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa berwudu dengan sempurna, lalu bangkit melaksanakan salat dua rakaat atau empat rakaat (salah seorang perawi ragu), dengan menyempurnakan zikir dan kekhusyukan di dalamnya, lalu memohon ampun kepada Allah ‘Azza Wajalla, maka Allah akan mengampuninya.” (HR. Ahmad no. 26998).

Demonstrasi dalam timbangan Sunnah

Kedua hadis ini menjadi bukti yang sangat jelas. Keduanya menegaskan bahwa salat tobat adalah amalan yang disyariatkan dan memiliki dasar yang kokoh.

Keutamaan Utama Melaksanakan Salat Tobat

Amalan salat tobat menyimpan berbagai keutamaan agung bagi pelakunya. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Meraih Ampunan Langsung dari Allah
Ini adalah keutamaan terbesar dari salat tobat. Janji ini datang langsung dari lisan Rasulullah ﷺ, “kecuali Allah akan mengampuninya.” Siapa pun yang berwudu, mendirikan salat, lalu beristigfar dengan tulus, berhak mendapatkan pahala agung ini.

2. Mengamalkan Sunnah Rasulullah
Salat tobat merupakan amalan yang dianjurkan (mustahab). Keempat mazhab fikih sepakat mengenai anjuran ini. Seorang hamba yang bersemangat mengamalkan sunnah akan meraih cinta Allah Ta’ala. Dengan begitu, ia menapaki jalan yang dicintai oleh Rabb-nya.

3. Menghidupkan Sunnah yang Terlupakan
Sayangnya, salat tobat kini termasuk sunnah yang jarang diamalkan. Banyak orang belum mengetahui atau sering melupakannya. Jika Anda menghidupkan sunnah ini, Anda akan mendapat pahala besar. Anda akan meraih pahala seperti pahala orang lain yang mengikuti Anda.

Mengapa Hari Jumat Disebut Hari Ziarah bagi Ahli Kubur?

Panduan Praktis Pelaksanaan Salat Tobat

Tata cara salat tobat sangatlah mudah. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk melaksanakannya.

Pertama: Diawali dengan Tekad untuk Bertobat
Salat ini dianjurkan ketika seorang muslim benar-benar berniat untuk bertobat. Niat tulus ini bisa muncul segera setelah melakukan dosa. Bisa juga muncul beberapa waktu setelahnya. Yang terpenting adalah adanya kesadaran dan penyesalan yang mendalam.

Syekh Nawawi Al-Jawi menjelaskan:

“Di antara salat sunah adalah salat tobat, yaitu dua rakaat sebelum bertobat dengan niat salat sunah tobat. Salat ini juga tetap sah jika dilakukan setelah tobat.”

Kedua: Berwudu, Salat Dua Rakaat, dan Istigfar
Prosedur intinya sesuai dengan petunjuk dalam hadis. Seseorang harus menyempurnakan wudunya terlebih dahulu. Kemudian, ia mendirikan salat sunnah sebanyak dua rakaat. Setelah selesai salat, ia memanjatkan istigfar dan memohon ampun kepada Allah.

Ketiga: Boleh Dilakukan Kapan Saja
Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu pelaksanaannya. Sebagian melarangnya pada waktu-waktu terlarang salat. Namun, pendapat yang lebih kuat (rajih) menyatakan salat ini boleh dilakukan kapan pun. Salat tobat termasuk salat yang memiliki sebab khusus. Salat karena sebab tidak terikat oleh larangan waktu.

Bacaan Khusus dalam Salat Tobat

Tidak ada dalil yang menyebutkan bacaan surat tertentu dalam salat tobat. Nabi ﷺ tidak pernah mencontohkan bacaan surat khusus. Oleh karena itu, Anda bebas membaca ayat atau surat apa pun dari Al-Qur’an. Anda bisa membaca surat yang Anda hafal dan pahami maknanya. Hal ini justru dapat membantu menambah kekhusyukan Anda.

Wujud Nyata Penyesalan Seorang Hamba

Salat tobat adalah ibadah yang sangat mulia. Ia menjadi jembatan antara seorang pendosa dengan ampunan Rabb-nya. Pelaksanaannya yang sederhana menunjukkan betapa mudahnya Islam memberikan solusi. Semoga Allah memberikan kita taufik untuk selalu bertaubat dan mendekatkan diri kepada-Nya.

× Advertisement
× Advertisement