PAHALA DALAM SECANGKIR KOPI: MENJADIKAN MINUM SEBAGAI IBADAH.
Banyak orang memandang aktivitas minum hanya sebatas kebutuhan biologis untuk menghilangkan dahaga atau kenikmatan indera untuk menikmati rasa minuman favorit. Namun, dalam Islam, segala sesuatu yang halal dan baik dapat bernilai ibadah apabila dilakukan dengan niat yang benar dan tata cara yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di dalamnya adalah aktivitas sederhana seperti minum kopi di pagi hari, teh di sore hari, atau air putih kapan saja kita merasa haus.
Rasulullah tidak hanya mengajarkan kita bagaimana beribadah besar seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Beliau juga mendidik umatnya agar setiap aktivitas sehari-hari menjadi ladang pahala dengan adab-adab yang beliau ajarkan. Hal-hal kecil ini, bila dijalankan dengan kesungguhan, menjadi pembeda antara sekadar rutinitas dengan ibadah yang mendatangkan keberkahan.
Berikut beberapa sunnah dan adab minum yang dirangkum dalam gambar dari Pondok Pesantren Zaid bin Tsaabit, lengkap dengan hadits-hadits shahih yang mendasarinya:
1. Duduklah Saat Minum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang minum dalam keadaan berdiri sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim. Ini mengajarkan kita sikap tawadhu’ (rendah hati) dan kehati-hatian. Duduk membuat kita lebih fokus, mencegah tersedak, serta lebih menenangkan hati dan pikiran. Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa duduk saat makan dan minum adalah simbol akhlak seorang muslim yang beradab.
2. Minumlah dengan Tangan Kanan
Dalam hadits shahih riwayat Muslim, Rasulullah bersabda bahwa kita diperintahkan untuk makan dan minum dengan tangan kanan karena setan makan dan minum dengan tangan kiri. Menggunakan tangan kanan bukan hanya soal adab, tetapi juga penegasan identitas seorang muslim yang membedakan dirinya dari perilaku setan. Ini juga menumbuhkan rasa syukur, karena masih diberi kekuatan pada tangan kanan untuk menyantap nikmat Allah.
3. Mengucap Bismillah Sebelum Minum
“Jika seseorang memakan makanan, hendaknya ia mengucapkan bismillah,” demikian hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Bismillah adalah bentuk pengakuan kita bahwa rezeki ini dari Allah dan permintaan perlindungan dari segala keburukan. Membiasakan mengucap bismillah sebelum makan dan minum melatih kita untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap aktivitas, termasuk urusan dunia yang sederhana.
4. Tidak Meniup atau Bernafas dalam Gelas
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah, Nabi melarang bernapas di bejana (gelas) atau meniupnya saat minum. Larangan ini mengajarkan kita adab kebersihan, karena bernapas dalam gelas berisiko menyebarkan bakteri ke dalam minuman, apalagi jika dilakukan bersama orang lain. Selain itu, meniup minuman yang panas juga kurang sopan dan dapat menyebabkan kita meminum udara panas yang berbahaya bagi tenggorokan.
5. Nikmati dan Syukuri Nikmat Ilahi Rabbi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits riwayat Muslim: “Sesungguhnya Allah rida kepada seorang hamba jika ia menyantap makanan lalu memuji Allah atas makanan itu, atau minum lalu memuji Allah atas minumannya.” Ini adalah pesan besar: menikmati dan mensyukuri nikmat Allah mendatangkan keridhaan-Nya. Setiap tegukan kopi, air, atau minuman halal lainnya adalah anugerah yang patut disyukuri, bukan hanya karena menghilangkan dahaga, tetapi juga sebagai tanda cinta Allah kepada kita yang masih diberi kesehatan.
MENJADIKAN RUTINITAS SEBAGAI LADANG PAHALA
Kebiasaan-kebiasaan sederhana ini bukan hanya amalan kecil yang sepele. Justru, inilah yang membedakan seorang mukmin yang cerdas dalam memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendulang pahala dengan mereka yang lalai.
Rasulullah mengajarkan agar setiap aktivitas kita selalu diiringi niat baik. Niat ini yang akan mengubah kebiasaan biasa menjadi ibadah bernilai besar di sisi Allah. Ketika kita niatkan minum untuk menjaga kesehatan agar bisa kuat beribadah, kemudian dilakukan dengan adab-adab sunnah, maka setiap tegukannya berpahala.
HIKMAH DI BALIK ADAB MINUM
Selain aspek pahala, adab-adab ini juga mengandung hikmah kesehatan dan sosial:
Duduk saat minum membantu mengatur pernapasan dan mencegah cairan masuk terlalu cepat ke tenggorokan, sehingga mengurangi risiko tersedak.
Menggunakan tangan kanan memperkuat dominasi otak kiri (logika) dan menjaga kebiasaan positif, apalagi dalam konteks budaya Islam di mana tangan kiri sering digunakan untuk hal-hal yang kurang bersih.
Tidak meniup atau bernafas di gelas menghindarkan kita dari penyebaran kuman. Nabi mengajarkan kebersihan bahkan sebelum ilmu medis modern memahami pentingnya higienitas.
Mengucapkan bismillah dan memuji Allah memperkuat kesadaran spiritual dan membuat hati lebih tenang, jauh dari stres, serta menumbuhkan rasa syukur.
KOPI: NIKMAT YANG MENGUNDANG SYUKUR
Di masa modern, kopi telah menjadi bagian gaya hidup banyak orang. Namun, muslim sejati tidak hanya menikmati rasa kopi, tetapi juga menjadikannya sarana zikir dan syukur. Dengan mempraktikkan adab Rasulullah, secangkir kopi di pagi hari tak hanya mengusir kantuk, tetapi juga membuka pintu pahala dan keridhaan Allah.
Kebiasaan ngopi bersama keluarga atau sahabat juga bisa menjadi ladang silaturahmi, mempererat ukhuwah. Selama dilakukan dengan adab dan tidak disertai hal yang haram (seperti menggunjing atau pemborosan), ngopi bisa mendatangkan banyak kebaikan.
MENELADANI RASULULLAH DALAM SEGALA HAL
Kehidupan Rasulullah adalah teladan yang sempurna, bahkan dalam urusan makan dan minum. Kita diajarkan untuk senantiasa bersikap santun, menjaga kebersihan, dan bersyukur. Jangan sampai hanya karena perkara kecil seperti minum, kita kehilangan kesempatan meraih pahala yang begitu mudah didapatkan.
Maka, mari kita ajarkan juga adab ini pada keluarga kita, terutama anak-anak. Sebab, adab minum bukan hanya menumbuhkan kesopanan, tapi juga menanamkan kesadaran spiritual sedari dini.
KESIMPULAN: Islam adalah agama yang lengkap dan menyeluruh. Tidak ada satu pun aspek kehidupan yang luput dari panduan Allah dan Rasul-Nya, termasuk dalam urusan minum. Dari duduk saat minum, memakai tangan kanan, membaca bismillah, hingga tidak meniup gelas – semuanya mengajarkan kita arti disiplin, kebersihan, dan rasa syukur.
Mari kita jadikan setiap tegukan minuman halal, termasuk secangkir kopi kesayangan, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Semoga setiap adab kecil yang kita amalkan mengundang keridhaan-Nya, menambah keberkahan dalam hidup, dan membuat kita senantiasa ingat kepada-Nya di setiap waktu.
“Barang siapa menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia mencintaiku. Dan barang siapa mencintaiku, maka ia bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi). (Tengku)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
