Sosok
Beranda » Berita » Mengenal Putra dan Putri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam

Mengenal Putra dan Putri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam

Mengenal Putra-Putri Nabi Muhammad

SURAU.CO – Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukan hanya seorang rasul. Beliau juga seorang suami dan ayah yang penuh kasih. Mempelajari kehidupan keluarganya adalah bagian penting dari iman. Hal ini dapat menumbuhkan kecintaan kita kepada beliau. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengenal putra-putri beliau. Padahal, kisah mereka penuh dengan pelajaran berharga.

Melalui artikel ini, mari kita kenali lebih dekat anak-anak Nabi Muhammad. Kita akan membahas nama, ibu, serta sepenggal kisah hidup mereka. Ini akan membantu kita memahami sisi lain dari kehidupan Rasulullah. Sisi kemanusiaan beliau sebagai seorang ayah yang penyayang.

Jumlah Anak dan Ibu Mereka

Para ulama sepakat mengenai jumlah anak-anak Rasulullah. Beliau dikaruniai tujuh orang anak. Terdiri dari tiga orang putra dan empat orang putri. Keenam anaknya lahir dari rahim istri pertamanya, Khadijah binti Khuwailid. Sementara satu anak lainnya lahir dari Mariyah al-Qibtiyyah.

Sejarawan besar, Ibnu Hisyam, menegaskan hal ini.

“Anak-anak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam semuanya dari Khadijah binti Khuwailid. Kecuali Ibrahim, ia dari Mariyah.”

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Dengan demikian, urutan kelahiran mereka adalah sebagai berikut:

  1. Al-Qasim

  2. Zainab

  3. Ruqayyah

  4. Ummu Kultsum

    Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

  5. Fatimah

  6. Abdullah

  7. Ibrahim

Putra-Putra Rasulullah: Permata yang Wafat Muda

Allah menakdirkan ketiga putra Nabi Muhammad wafat saat masih kecil. Ini mengandung hikmah yang sangat besar. Mari kita kenali mereka satu per satu.

1. Al-Qasim

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Al-Qasim adalah putra pertama Rasulullah. Ia lahir sebelum masa kenabian di kota Makkah. Kelahirannya memberikan julukan (kunyah) kepada Nabi. Sejak saat itu, beliau dipanggil “Abul Qasim” atau Ayah dari Al-Qasim. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Al-Qasim meninggal dunia saat usianya masih sangat belia. Ibnul Qayyim menjelaskan hal ini.

“Anak beliau yang pertama adalah Al-Qasim. Dengan nama anak inilah beliau berkunyah (dipanggil) Abul Qasim. Al-Qasim meninggal saat masih kecil.”

2. Abdullah

Putra kedua adalah Abdullah. Ia juga lahir dari rahim Khadijah. Karena ia lahir pada masa kenabian, ia memiliki beberapa julukan. Di antaranya adalah Ath-Thayyib (yang baik) dan Ath-Thahir (yang suci). Sama seperti kakaknya, takdir Abdullah pun serupa. Ia wafat ketika masih dalam usia kanak-kanak di Makkah.

3. Ibrahim

Ibrahim adalah putra bungsu Rasulullah. Ia satu-satunya anak yang lahir di Madinah. Ibunya adalah Mariyah al-Qibtiyyah, seorang hamba sahaya hadiah dari Raja Muqauqis. Kelahiran Ibrahim membawa kebahagiaan besar bagi Nabi. Namun, Allah kembali mengujinya. Ibrahim wafat saat masih bayi, pada usia sekitar 18 bulan.

Kesedihan Nabi saat itu sangat mendalam. Kebetulan, pada hari wafatnya Ibrahim terjadi gerhana matahari. Sebagian orang mengaitkan fenomena alam itu dengan kematian putra Nabi. Rasulullah segera meluruskan pemahaman keliru ini. Beliau bersabda:

“Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Terjadinya gerhana pada keduanya bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang. Karenanya, jika kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah hingga gerhana tersebut hilang.”

Putri-Putri Rasulullah: Cahaya Keluarga Nabi

Berbeda dengan para putranya, keempat putri Nabi semuanya hidup hingga dewasa. Mereka semua sempat menikah dan memiliki keturunan.

1. Zainab

Zainab adalah putri tertua Rasulullah. Ia menikah dengan sepupunya, Abul ‘Ash bin Ar-Rabi’. Suaminya adalah sosok yang setia, meskipun lama tidak memeluk Islam. Zainab menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam rumah tangganya. Ia wafat pada tahun 8 Hijriah.

2. Ruqayyah

Putri kedua adalah Ruqayyah. Ia menikah dengan salah seorang sahabat termulia, Utsman bin Affan. Pasangan ini termasuk rombongan pertama yang hijrah ke Habasyah (Ethiopia). Ruqayyah wafat pada tahun 2 Hijriah. Kabar wafatnya tiba bersamaan dengan kabar kemenangan di Perang Badar.

3. Ummu Kultsum

Setelah Ruqayyah wafat, Utsman bin Affan sangat berduka. Rasulullah kemudian menikahkan Utsman dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum. Pernikahan ini menjadi bukti kemuliaan Utsman. Karena menikahi dua putri Nabi, Utsman mendapat julukan “Dzun Nurain” (Pemilik Dua Cahaya). Ummu Kultsum wafat pada tahun 9 Hijriah.

4. Fatimah

Fatimah adalah putri bungsu sekaligus yang paling terkenal. Ia sangat dicintai oleh ayahnya. Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi. Dari pernikahan mereka, lahirlah Hasan dan Husain, cucu kesayangan Rasulullah. Fatimah adalah satu-satunya anak Nabi yang wafat setelah ayahnya. Ia menyusul sang ayah enam bulan kemudian.

Hikmah di Balik Takdir

Wafatnya semua putra Nabi saat masih kecil bukanlah tanpa hikmah. Allah menjaga agar kenabian tidak menjadi sesuatu yang diwariskan. Hal ini menutup pintu bagi orang yang ingin mengklaim kenabian melalui garis keturunan. Selain itu, kesabaran Nabi menghadapi wafatnya anak-anaknya menjadi teladan bagi seluruh umat manusia. Kisah mereka mengajarkan kita tentang cinta, kehilangan, dan keteguhan iman.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement