Ibadah
Beranda » Berita » Tuntunan Sholat Jenazah

Tuntunan Sholat Jenazah

wafat muslim sholat jenazah
foto sholat jenazah

Surau.co. Sholat jenazah adalah ibadah sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada seorang Muslim yang telah wafat. Sholat jenazah termasuk ibadah fardhu kifayah, yaitu kewajiban kolektif bagi umat Muslim.

Ibadah ini merupakan wujud penghormatan terakhir yang mengandung doa, permohonan ampun, dan belas kasih dari umat kepada saudaranya yang telah wafat. Dalam sholat ini, umat memohonkan rahmat dan tempat terbaik di sisi Allah untuk almarhum, sebagai bukti kasih sayang dan solidaritas dalam ukhuwah Islamiyah.

Dalil Sholat Jenazah

Dalil pelaksanaan sholat jenazah terdapat dalam banyak hadist shahih dan ijma’ ulama. Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga dishalatkan, maka baginya pahala satu qirath. Dan barangsiapa yang menghadirinya hingga dikuburkan, maka baginya dua qirath.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW pernah menyhalatkan jenazah seorang wanita yang biasa membersihkan masjid, menunjukkan pentingnya pelaksanaan sholat jenazah (HR. Bukhari no. 458).

PAHALA MENGALIR WALAUPUN JASAD TELAH HANCUR

Tata Cara Sholat Jenazah

Hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah. Syarat sah sholat jenazah antara lain jenazah telah dimandikan, dikafani, dan diletakkan di hadapan jamaah. Kemudian, jenazah harus seorang Muslim yang tidak meninggalkan agama Islam.

Sholat jenazah tidak dilakukan dengan rukuk dan sujud, melainkan hanya berdiri saja. Jumlah takbirnya ada empat, meskipun ada pendapat lain menyebutkan lima atau lebih berdasarkan hadis tertentu.

Urutan sholat jenazah adalah sebagai berikut:

  1. Niat dalam hati tanpa dilafalkan.

  2. Takbir pertama: membaca Al-Fatihah.

    YAKIN DENGAN PEKERJAAN: TAWAKKAL KEPADA ALLAH

  3. Takbir kedua: membaca shalawat atas Nabi ﷺ.

  4. Takbir ketiga: berdoa untuk si mayit.

  5. Takbir keempat: berdoa dan salam.

Bacaan Sholat Jenazah

Berikut adalah bacaan dalam tiap takbir:

1. Takbir Pertama: Surat Al-Fatihah

Setelah takbir pertama, jamaah membaca surat Al-Fatihah. “Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin…”

Rahasia di Balik Lempar Jumrah: Mengusir Setan dalam Diri Sendiri

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ۝

2. Takbir Kedua: Shalawat Nabi

Setelah takbir kedua, dibaca shalawat kepada Nabi Muhammad. “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kama shallaita ‘ala Ibrahim…“_

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Jika waktu sempit, dibolehkan membaca shalawat pendek:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ

3. Takbir Ketiga: Doa untuk Jenazah

Doa ini tergantung jenis kelamin jenazah:

a. Untuk jenazah laki-laki: “Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu…”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ،
وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ،
وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ،
وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ،
وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ،
وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ،
وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

b. Untuk jenazah perempuan: “Allahummaghfir laha warhamha wa ‘aafiha wa’fu ‘anha…”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا، وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا…
(Sama seperti di atas, hanya diganti dhamir “-hu” menjadi “-ha”)

c. Untuk jenazah anak-anak: “Allahummaj‘alhu dzukhuran liwalidayhi wa farathan wa ajran wa syafi‘an…”

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لِوَالِدَيْهِ فَرَطًا، وَذُخْرًا، وَأَجْرًا، وَشَفِيعًا مُجَابًا.
اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا، وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُورَهُمَا،
وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ سَلَفِ الْمُؤْمِنِينَ، وَاجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ،
وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيمِ.

4. Takbir Keempat: Doa Penutup

“Allahumma la tahrimna ajrahu, wa la taftinna ba‘dahu, waghfirlana wa lahu.”

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ.

Boleh juga menambahkan:

اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ عِنْدَ السُّؤَالِ، وَاجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ.

5. Salam

Setelah doa selesai, mengucapkan salam sekali ke kanan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

Sebagian ulama membolehkan dua salam seperti sholat biasa, namun satu salam adalah yang paling kuat berdasarkan hadis.

Waktu dan Tempat Sholat Jenazah

Sholat jenazah boleh dilakukan kapan saja kecuali pada tiga waktu yang dilarang:

  1. Saat matahari terbit.

  2. Saat matahari tepat di atas kepala (tengah hari).

  3. Saat matahari hampir terbenam.
    (HR. Muslim no. 831)

Namun, dalam kondisi mendesak, seperti jenazah sudah mulai membusuk, maka dibolehkan dilakukan di luar waktu utama.

Sholat jenazah bisa dilakukan di masjid, musholla, atau lapangan terbuka. Rasulullah Muhammad SAW pernah menyhalatkan jenazah di luar masjid, yakni di lapangan Baqi’ (HR. Muslim).

Sholat jenazah merupakan ibadah penting yang menunjukkan solidaritas sesama muslim terutama bagi umat muslim yang wafat. Dengan memahami tuntunan sholat jenazah secara benar, umat Islam dapat melaksanakannya sesuai sunnah Rasulullah ﷺ. Hal ini sekaligus menjadi bentuk pengharapan akan ampunan Allah bagi si mayit. *TeddyNs


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement