“Sakinah dan Muthma’innah: Dua Jenis Ketenangan, Dua Jalan Menuju Ridha Allah”.
Di tengah kehidupan yang penuh dinamika, kita sering mendambakan ketenangan. Tapi pernahkah kita bertanya: ketenangan seperti apa yang sesungguhnya kita cari? Al-Qur’an menyebut beberapa diksi untuk ketenangan, dan dua yang paling sering disebut namun sering disamakan adalah sakinah dan muthma’innah.
Padahal keduanya memiliki makna, konteks, dan bobot spiritual yang berbeda.
SAKINAH: Tenang dalam Menghadapi Masalah
Kata sakinah berasal dari akar kata s-k-n yang bermakna diam, tenang, stabil. Sakinah adalah ketenangan yang Allah turunkan untuk menenangkan gejolak perasaan manusia, terutama dalam situasi sulit dan genting.
Contohnya: Saat Rasulullah SAW dan para sahabat nyaris goyah dalam Perang Hunain. Allah menegaskan:
> “Kemudian Allah menurunkan sakinah-Nya kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mukmin…” QS. At-Taubah: 25–26
Saat Nabi SAW dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, ketakutan manusiawi datang menghampiri. Tapi apa yang Allah turunkan?
> “…maka Allah menurunkan sakinah-Nya atasnya…” QS. At-Taubah: 40
Bahkan dalam rumah tangga, Allah menyebutkan tujuan pernikahan adalah sakinah:
> “Agar kalian merasa tenang terhadapnya…” QS. Ar-Rum: 21
Maka, rumah tangga yang sakinah bukan rumah tangga tanpa masalah, tapi rumah tangga yang suami-istrinya mampu menyikapi dan menyiasati masalah dengan ketenangan dan keimanan.
MUTHMA’IN2NAH: Tenang Karena Yakin akan Kebenaran
Berbeda dengan sakinah, ketenangan yang disebut muthma’innah bukan karena situasi yang mereda, tetapi karena hati yang mantap dan yakin terhadap kebenaran. Ini adalah ketenangan jiwa yang datang dari keyakinan kokoh dan iman yang matang.
Contohnya: Nabi Ibrahim AS bertanya kepada Allah tentang bagaimana cara Allah menghidupkan yang mati. Bukan karena ragu, tapi karena ingin hati lebih tenang:
> “Agar hatiku tenang (liyaṭma’inna qalbī)” QS. Al-Baqarah: 260
Ketenangan tingkat tertinggi ini digambarkan ketika Allah memanggil jiwa yang tenang (muthma’innah) di akhir hayat:
> “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai…” QS. Al-Fajr: 27–30
Jiwa muthma’innah adalah jiwa yang tenang karena tak lagi ragu terhadap kebenaran Allah, tak tergoda oleh dunia, dan tak cemas terhadap masa depan. Ia hidup dalam ridha dan wafat dalam ridha.
Refleksi: Dua Ketenangan, Dua Situasi
Kategori Sakinah Muthma’innah
Sumber Ketetapan Allah saat kondisi genting Keyakinan mendalam terhadap kebenaran
Fungsi Menenangkan reaksi emosional Meneguhkan iman dalam relung hati
Contoh Qur’ani QS. 9:25-26, QS. 9:40, QS. 30:21 QS. 2:260, QS. 89:27–30
Wujud Ketenangan saat menghadapi ujian Ketenangan karena yakin atas kebenaran
Aplikasi Rumah tangga, konflik, tekanan hidup Akidah, keyakinan akhirat, istiqamah
Penutup: Ketenangan yang Dirindukan
Manusia sering mencari ketenangan lewat jalan yang salah—materi, hiburan, atau pelarian sesaat. Padahal ketenangan sejati hanya turun dari Allah, dan bentuknya bisa berbeda sesuai kebutuhan:
Saat kita gelisah karena masalah hidup, mohonlah sakinah.
Saat hati bimbang tentang kebenaran, mohonlah muthma’innah.
Ya Allah, turunkanlah sakinah-Mu saat kami gelisah, dan mantapkanlah hati kami dengan muthma’innah dalam iman yang lurus.”
Sampaikan kebenaran ini. Karena tenang bukan berarti tak ada badai. Tapi karena yakin Allah akan menuntun sampai ke tepian. (Tengku Iskandar)
Menjemput Cahaya Ilmu di Sekolah Para Juara: Refleksi Menyambut Penerimaan Santri Baru Ma’had Al Anshar Al Islamiy.
Kabar gembira itu kini datang menghampiri! Ma’had Al Anshar Al Islamiy — sebuah lembaga pendidikan yang bertekad membina generasi Qur’ani, kembali membuka Penerimaan Santri Baru (PSB). Bukan sekadar sekolah, namun tempat bersemainya jiwa-jiwa juara — juara dalam akhlak, ilmu, dan adab.
Tanggal yang Patut Dicatat! Ada dua momentum penting yang perlu dicatat bagi para orang tua dan wali murid yang mendambakan pendidikan berbasis tauhid dan sunnah:
17 Agustus 2025
Pembukaan PSB untuk: SMA Putri: Program Dirasat Islamiyah dan Tahfidz bersanad
SMP Putri: Program Tahfidz bersanad dan Bahasa Arab
1 September 2025
Pembukaan PSB untuk: SD Tahfidz dan Ulum Diniyyah khusus Ikhwan (laki-laki)
Sekolah Para Juara
Mengapa disebut “Sekolah Para Juara”? Karena di sinilah pendidikan tidak hanya memupuk kecerdasan intelektual, tetapi juga memprioritaskan pembentukan karakter islami. Santri tidak hanya diajarkan membaca Al-Qur’an, tetapi menghafalnya dengan sanad; bukan hanya diajarkan bahasa Arab, tetapi menggunakannya dalam kehidupan harian; bukan sekadar mengenal Islam, tetapi mencintai dan mengamalkannya.
Ma’had Al Anshar memadukan antara:
Ilmu Dirasat Islamiyah, untuk mendalami pondasi keislaman yang lurus.
Tahfidzul Qur’an bersanad, agar setiap huruf yang dibaca terhubung dengan sanad yang sampai kepada Rasulullah ﷺ.
Bahasa Arab, sebagai bahasa Al-Qur’an dan sarana memahami kitab-kitab para ulama.
Ulum Diniyyah, membentuk anak menjadi hamba yang mengenal Rabb-nya sejak dini. Lembaga Terakreditasi “A”
Ma’had Al Anshar bukan lembaga pendidikan yang sembarangan. Dengan akreditasi A, ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas pendidikan, tenaga pengajar, kurikulum, dan manajemen pesantren dijalankan secara profesional dan terstruktur, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang kokoh.
Untuk Ayah dan Bunda yang Mencari Jalan Kebaikan
Wahai Ayah Bunda,
Anak adalah amanah. Ia ibarat kertas putih yang bersih, dan Andalah yang berperan besar dalam menuliskan takdirnya dengan tinta keimanan atau kelalaian.
Menyekolahkan anak di pesantren bukanlah ‘menitipkan’ sepenuhnya, tapi bagian dari perjuangan besar menanam benih kebaikan. Apalagi jika lembaga tersebut menjunjung tinggi nilai-nilai tauhid, sunnah, dan akhlak mulia — seperti Ma’had Al Anshar Al Islamiy. Ikuti Informasi Lebih Lanjut di Media Sosial Resmi: Instagram: @mahadalanshar Facebook: Ma’had Al Anshar YouTube: Media Al Anshar Website Pendaftaran: https://psb.mahad-alanshar.or.id
Penutup: Mari jadikan tahun ajaran baru ini sebagai titik balik untuk membina generasi robbani. Generasi yang akan memikul panji kebenaran di tengah badai fitnah zaman. Generasi yang mendalam ilmunya, tinggi adabnya, dan lurus akidahnya. Inilah saatnya memilih jalan pendidikan yang menuntun anak menuju surga!
Ma’had Al Anshar Al Islamiy — Sekolah Para Juara, Tempat Terbaik Menyemai Masa Depan Penuh Cahaya. Alhafizah (Tengku Rahadatul Aisy)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
